Pemandangan indah dan hamparan laut yang biru menyambut mata indahnya. Semilir angin berhembus rambut hitamnya."Kamu suka tempat ini" tanya seorang wanita di sampingnya.
"Iya..begitu tenang, apa ada penduduk di sini?" Tanya gadis remaja itu.
"Tentu ada" jawab pria tampan yang memiliki senyum manis, "setiap malam ada pasar di atas bukit, di sana mereka menjual kerajinan, kita akan ke sana nanti malam"
"Aku akan senang jika om Vino menepati janji"
"Ivy, om Vino itu orang yang tidak suka mengumbar janji"
"Kalau begitu aunty, om, Ivy ke kamar dulu mau istirahat" gadis bernama Ivy itu meninggalkan auntynya dan Vino.
***
Vino menepati janjinya dan sekarang mereka bertiga sedang berada di pasar.
"Wow...barang-barang cantik banget" Sheena berjalan menuju penjual yang menjual kain tenun khas pulau itu,
"motifnya bagus sekali, pasti ini sangat rumit""Iya, pembuatan kain ini sangat rumit, kami perlu waktu tiga bulan untuk menyelesaikan satu kain" ucap penjual itu.
"Saya akan membeli kain ini"
Setelah membeli tiga kain dengan motif yang berbeda, Sheena menghampiri Vino dan Ivy.
"Aunty terlihat senang, ada apa?" Tanya Ivy dengan penasaran.
"Aunty mendapatkan ide baru untuk membuat disain gaun baru, Motif kain di sini sangat bagus dan unik"
"Sheena kesini...!" panggil Vino yang entah kapan sudah berada di tokoh paling ujung.
Saat Ivy ingin mengikuti Sheena tetapi langkahnya terhenti saat ia melihat tokoh yang menjual Dream Catcher.
"Ini sangat bagus" ia melihat Dream Catcher dengan di hiasi mutiara di benangnya.
"Aku punya yang lebih bagus, aku tidak menjualnya kepada siapapun"
ucap wanita tua yang sepertinya pemilik toko itu."Lalu kenapa nenek akan menunjukkan kepada saya?" tanya Ivy bingung.
Wanita tua itu tersenyum dan mengambil kotak persegi panjang berwarna silver, "karena sepertinya sekarang aku sudah menemukan orang yang tepat"
Ucapan wanita tua itu membuat Ivy semakin bingung, "maksud anda?"
"Haha..lupakan saja, ini lihat lah kamu pasti langsung suka melihatnya"
Ivy membuka kota silver itu dan saat membuka nya cahaya menerpa penglihatan Ivy, "cahaya apa itu?" Merasa tidak ada yang merespon ucapannya, Ivy mengalihkan pandangannya dari kotak itu dan mencari keberadaan nenek tua itu.
"Kemana dia?" Nenek tua itu tidak ada, Ivy keluar dari toko itu dan mencari keberadaan nenek itu. Namun nihil nenek itu tidak ada "aneh, kemana nenek itu pergi, apa dia tidak takut, bisa saja aku mencuri barang-barangnya, tapi sayangnya aku tidak sejahat itu"
Ivy melihat isi kotak itu "wow...dia benar, aku langsung tertarik, bulu burung yang indah"

"Akhirnya ketemu"
Ivy mengalihkan tatapannya dari dream Catcher itu, dan ternyata suara itu berasal dari Sheena yang berada di ambang pintu. "Itu apa?"
"Ini dream Catcher.. konon katanya bisa menangkap mimpi buruk, ah..tapi aku tidak percaya itu" Ivy memasukan lagi dream Catcher itu ke dalam kotak silver.
Ivy memang sosok yang tidak mudah mempercayai tahayul, tatapi anehnya dia suka membaca-baca ramalan tentang zodiak di internet. Tetap saja dia tidak akan mudah mempercayai hasil ramalan zodiak tersebut, walau tak jarang ramalan itu benar-benar terjadi.
"Ayo kita pulang, ini sudah larut malam" ucap Vino.
"Tunggu sebentar" Ivy menaruh sejumlah uang di meja "aku tidak tau harga barang ini, ini pasti mahal"
"Ayo pulang" ajak Sheena lagi.
Ivy akhirnya menyusul auntynya itu. "Itu bukan sembarang dream Catcher kamu orang yang tepat untuk memilikinya"
Ivy berbalik badan namun tidak menemukan nenek tua itu, Ivy menggaruk kepalanya yang tidak gatal "aneh..kemana nenek tua itu, suaranya ada tapi dia...atau jangan-jangan... AAAaakkKkk... HANNNTUUU!!!"
[BERSAMBUNG]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
Fantasy[Follow dulu baru baca] Dreamcatcher adalah sebuah gantungan hiasan yang konon nya bisa menangkap mimpi buruk dan mengubahnya menjadi mimpi indah. Bagaimana jika mimpi indah itu adalah seorang malaikat mimpi yang selalu menghampiri mimpi mu. Bahkan...