[Part 5🌜 laki-laki berwajah Malaikat]

76 6 0
                                    


*HAPPY READING*

Mata indahnya menatap bulan yang sendirian di kegelapan malam. "Help me....!" Suara itu mengalihkan perhatian gadis itu. Ia tersadar sekarang dia berdiri di atas tebing tinggi. Dan di hadapannya terdapat hamparan laut dengan gelombang tinggi.

Keringat mulai membasahi dahi dan telapak tangannya. "Tolongg.... Ivy...!" Dia mendengar seseorang memanggilnya. Pandangannya menjelajah mencari sumber suara itu. Kedua nertanya menangkap sosok orang tuanya yang terombang ambing di antara gelombang besar itu.

"Mommy...daddy...!!" Teriaknya dengan ketakutan.

Badai petir dan gemuruh Guntur memekakkan telinga. Gadis itu mencoba mencari bantuan, namun usahanya nihil, tidak ada satupun seseorang di atas bukit itu.

Kini hujan deras mengguyur semua yang di lewatinya. Ombak semakin tinggi, angin bertiup kencang hingga membuat tubuh ivy tidak bisa berdiri tenang.

Bruukk....! Ivy jatuh terduduk saat melihat ombak tinggi itu menelan kedua orangtuanya dan semua korban. "Mommy...daddy....hiks"

Wajah Ivy yang awalnya tertunduk menjadi mendongak saat tangan putih mulus berada tepat di hadapannya. Pada saat akan melihat wajah seseorang tersebut caranya ungu membuat mata reflek terpejam.

Setelah cahaya itu redup, ia membuka matanya dan kini tampaklah wajah sosok tadi, dia memiliki wajah yang tampan bak dewa Yunani.

Ivy membalas uluran tangan laki-laki itu. Laki-laki itu menarik tangan mikha, sehingga Mikha berdiri tepat di sampingnya. "Jangan sedih dan takut" ucap laki-laki itu.

Terks...! (Anggap aja suara jentikan jari)

Laki-laki berambut purple itu menjentikan jarinya, dan anehnya suara petir tidak terdengar lagi, seketika bulan berganti matahari yang cerah, dan ombak begitu tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki berambut purple itu menjentikan jarinya, dan anehnya suara petir tidak terdengar lagi, seketika bulan berganti matahari yang cerah, dan ombak begitu tenang.

Ivy terkejut dan melihat orang yang kini berada di sampingnya. Laki-laki itu menghapus air mata Ivy.

"Lo siapa?" Tanya Ivy.

Laki-laki tampan itu hanya tersenyum dan meninggalkan Ivy.

***

Sang surya mengintip dari celah jendela kamar gadis cantik itu.membuat kedua mata indah itu berkedut karna celah silau. Gadis itu mengusap kedua matanya, menatap sinar itu yang ternyata sudah pagi.

Gadis itu merasa terganggu dan akhirnya bangun "Huaaffs..." Ia menguap dan merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Dia tersenyum saat membuka gorden jendela dan langsung mendapatkan pemandangan pantai yang indah.

Dia keluar kamar dan menuruni tangga. "Morning..." Ucapnya ceria kepada seorang wanita dewasa yang sedang menonton tv.

"Morning my little girl" jawab wanita itu. "Tumben bangunnya siang, tidurnya nyenyak ya...tuh mata panda nya juga enggak ada"

"Emang ini jam berapa aunty?" Tanya gadis itu polos.

Wanita yang dipanggilnya aunty itu memegang kepala gadis itu dan mengarahkannya untuk melihat ke samping, tepatnya ke arah jam besar.
"WHAATTT....!"

"Jam sepuluh, memang mimpi apa sih yang buat kamu tidur nyenyak sampai bangunya kesiangan"

"Ih...aunty kepo deh"

"Iya aunty lagi kepo, pasti mimpi cowok ya..." Ia terus-terusan menggoda keponakannya itu.

"Aunty..ih.." pipi gadis itu bersemu merah

"Hehe..Cia... Pipinya merah"

"Ah..udah.. Ivy marah ni" ancam gadis yang di ketahui bernama Ivy itu.

"Hehe...ya maaf, tapi kayaknya dream Catcher yang kamu beli itu mujarab deh"

"Em...bisa jadi, tadi malam Ivy awalnya mimpi serem, yah seperti biasa, mimpi kecelakaan itu lagi, tapi anehnya tiba-tiba ada sosok laki-laki tampan datang dan dengan sekali jentikan jarinya semua berubah menjadi indah dan tenang, dan laki-laki itu ganteng banget, mukannya kayak Malaikat dan dia memakai pakaian serba putih" tanpa Ivy sadar Sheena telah menatapnya dengan pandangan ngeledek.

Sheena mendorong bahu Ivy "Hahaha....tuh kan tebakan aunty bener, kamu mimpiin laki-laki"

Ivy malu dan ia mencoba untuk menetralkan mimik wajahnya "auk ah... Ivy mau makan, laper..." Ivy meninggalkan Sheena yang terus-terusan mengejeknya.

***

Maaf banget lama update nya.

Kalau ada kekurangan atau saran bisa komen.

Jangan lupa like dan follow

Bay...

Dream Catcher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang