Chapter 7 - Tawaran

13.6K 813 17
                                    

"Hai, apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!" desis Caroline meronta mencoba lepas dari rengkuhan tangan Nicholas di pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!" desis Caroline meronta mencoba lepas dari rengkuhan tangan Nicholas di pinggangnya.

"Caroline William," belum reda keterkejutan Caroline akan perlakuan tiba-tiba Nicholas, wanita itu di buat merinding akan ucapan yang mampir di telinganya. "Kau harus menjadi milikku!"

"What are you say? kau mengigau ya!" Merasa amat heran, Caroline menyahut Nicholas dengan pertanyaan.

Nicholas tersenyum tipis. Kemudian membalik tubuh Caroline
menghadapnya. "You're beautiful, smart and seem to have a cheerful, brave soul, and this-" Jamari Nicholas mampir di bibir Caroline-menyentuh dan mengelus lembut bibir itu dengan sensual. "Aku suka. Kau mempunyai mulut yang tidak bisa diam tapi anehnya itu membuatku suka, hal baru yang ada pada dirimu membuatku tertarik. And yea, you must be mine!"

Kedua mata Caroline melotot mendengar ucapan terakhir lelaki di hadapannya itu. "No, I'm not yours!"

"Apa yang menjadi perintahku tidak bisa di tolak, beauty."

Caroline menggeleng tidak percaya akan kalimat yang terdengar begitu mutlak itu. "Hai! Kau mengaur ya!"

"Tatap mataku, apa aku terlihat mengaur, huh?'' desis Nicholas.

Ohh, Pria ini sepertinya benar-benar tidak bercanda. Tatapannya sangat tajam dan penuh tuntutan.

Caroline merasa tidak masuk akal, mereka hanya pernah bertemu dua kali dalam minggu ini, mereka asing-tidak saling mengenal, tapi pria ini tanpa basa basi langsung mengklaimnya.

Tentu ini tidak benar!

Meskipun pria di depannya ini tampan, bahkan sangat tampan seperti dewa yunani kudo-Well itu pendapatnya. Tapi di tahap ingin memiliki dirinya sepenuhnya bukanlah hal yang Caroline inginkan.

"C'mon, it's not possible. Aku tidak mengenalmu dan begitu sebaliknya. Jadi, jangan sembarangan mengklaim seseorang. Hubungan kita selama seminggu ini hanya sebatas tersangka dan korban, tidak ada yang lain di luar konteks itu, oke. "

"Kita belum selesai, beauty. Jangan harap kau bisa lepas dariku setelah kau menumbuhkan rasa sialan ini di hatiku. Kau harus bertanggung jawab!" desis Nicholas dengan nada dingin khasnya.

"Kau tidak bisa begitu, apa yang harus aku pertanggung jawabkan?!" sahut Caroline kesal.

Nicholas menampilkan smirk penuh maknanya membuat Caroline seketika merinding-senyuman pria itu tampak menakutkan sekaligus mendebarkan. Well, tentu saja karena tampang indah sempurnanya.

Terjerat Pesona Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang