Ini terjadi jauh hari sebelum konser Korea. Dimana semua member UNB lagi berkumpul di ruang tengah, menonton acara kesukaan para magnae line. Kartun.
"Ini gak ada acara lain apa?" Euijin yang lagi menyenderkan kepalanya di bahu Feeldog mulai membuka mulutnya protes.
"Gak ada hyung, hari ini menu tv, kartun semua." Jun menyahut sambil mencomot kue kering dari toples yang sedang di pangku Chan.
"Lagi, di saat libur jadwal gini tuh enaknya gini hyung, nonton kartun." Kini giliran Chan yang menimpali.
"Bener hyung, kita nonton kartun aja, ya hehe." Kijung menatap Euijin dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.
"Hah. Susah udah kalau berhadapan dengan magnae line," ujar Euijin mengunyel-unyel kepala Jun, Chan, dan Kijung yang duduk di bawah sofa bergantian.
Euijin lantas bangun dari sofa dan berjalan menuju dapur. Di sana dia melihat Hansol dan Hojung yang sedang berdiri di depan kulkas.
"Sedang apa kalian?"
"Ini hyung, laper. Tapi, gak ada apa-apa di kulkas." Hansol menyahut. Bibir merahnya kembali mengerucut setelahnya.
"Ada cuma ini." Hojung menunjukkan sebutir telur dan sebuah bawang seledri kering.
"Gak ada apa-apa sama sekali?" Daewon muncul dari arah belakang Euijin dan ikut menilik isi kulkas.
Euijin, Hansol, dan Hojung mengangguk.
"Yah, aku laper," ujar Daewon mengelus perutnya. Wajah malaikatnya terlihat lemas tanpa semangat.
"Gimana Daewon hyung, gak ada apa-apa kan di kulkas?" suara Marco terdengar lebih dulu dari pada kepalanya. Dia berdiri diantara mereka dengan wajah 'apa aku bilang'
"Kamu udah tau di kulkas gak ada apa-apa kenapa gak bilang?" Euijin baru saja mau menjitak kepala Marco, tapi si killer smilenya UNB itu gesit menghindar bersembunyi di belakang badan Daewon.
"Udah-udah." Daewon menjadikan dirinya tameng untuk Marco.
"Yaudah, belanja aja hyung, siapa yang mau?" Hojung mengusul melirik mereka semua yang berada di dekatnya dan mereka semua langsung kompak menatap ke arah Euijin.
"Hah! Okay. Feeldog! Kita ke mall. Belanja!"
"Hah?" Feeldog yang berada di ruang tengah dengan para magnae line kaget dibuatnya. Bergegas dia pergi ke dapur.
"Belanja?"
Kompak mereka menunjuk isi kulkas yang kosong. Feeldog terlihat menghela napas. Tiba-tiba dia mengeluarkan senyuman miring yang membuat mereka yang berada di depan kulkas agak takut dibuatnya.
"JunChan! Kalian ikut belanja! Cepat!"
"Hah?"
"Ogah!"
Jun dan Chan menyahut serempak. Namun sang Orida tak menghiraukan penolakan kembar tak identik itu. Dia bergegas kembali ke ruang tengah dan menarik lengan JunChan paksa.
"Bangun. Kalian mesti ikut!"
"Kenapa kami, hyung?" ujar Chan dengan wajah memelas.
"Aku capek, hyung." Jun mengeluarkan jurus imutnya. Menggoyang-goyangkan tangan Feeldog manja.
"Ini hukuman kalian karena tadi malam makan pasta gak mengajakku."
"Ko hyung tau?" Chan memandang Feeldog takjub.
"Bukannya hyung udah tidur?" kini giliran Jun yang kebingungan.
"Udah gak usah banyak protes. Ikut!"
Jun dan Chan pasrah dan mengikuti leader yang entah kenapa sepertinya punya rasa cemburu jika melihat mereka bersama.
*****
"Udah semua nih." Feeldog melirik troli belanjaannya. Euijin mengangguk mendorong troli menuju kasir.
"Eh, bentar hyung. Jun dan Chan mana?" Feeldog menahan tangan Euijin dan menengok kanan-kiri. Perasaan tadi kembar tak identik itu mengekor di belakang mereka, kenapa sekarang tidak ada?
"Gak tau, aku dari tadi sibuk mendorong troli." Euijin menjawab cuek dan bersandar pada gagang troli.
"Ah! Pasti di sana. Hyung duluan aja ke kasir. Aku mau menjemput dua anak nakal itu." Feeldog terlihat seperti ibu-ibu yang kelelahan menjaga dua anak kembarnya.
Feeldog berjalan cepat ke arah tempat gadget. Dia harus naik eskalator karena tempat gadget berada satu lantai diatas tempat bahan makanan. Ditiliknya tiap rak sampai menemukan lelaki jangkung menjulang tengah menatapi berbagai jenis gadget. Tanpa aba-aba Feeldog berjinjit dan menarik kuping Jun.
"Gak ada beli gadget. Balik!"
"Tapi hyung, ah!" Jun mau protes tapi tarikan tangan Feeldog di kupingnya semakin sakit.
Mereka tidak langsung ke lantai bawah, tapi mesti naik lagi satu lantai menuju tempat make up.
Jun mengekor Feeldog di belakang dengan wajah masam. Sedang Feeldog celingak-celinguk mencari pria mungil yang sangat bersinar jika dia tersenyum.
"Chan. Balik." Lembut sekali Feeldog menarik tangan Chan, namun genggaman tangannya kuat sehingga Chan tanpa banyak protes mengikuti langkah Feeldog.
Duo 97 line itu kini berdiri di samping kiri dan kanan Feeldog, sembari menunggu Euijin membayar semua belanjaan bahan makanan mereka untuk sebulan.
"Udah, yok pulang." Euijin memeluk sebuah paper bag besar dan menggedikkan dagunya pada satu paper bag lagi.
"Jun," ujar Euijin menyuruh Jun.
"Okay, hyung." Masih dengan wajah masamnya, Jun mengangkat paper bag dan berjalan di samping Chan menuju keluar mall mengikuti Euijin dan Feeldog yang sudah berjalan lebih dulu di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beagles
FanfictionHanya kumpulan cerita kekovlakan para member UNB ketika di dorm pas lagi gak ada jadwal wkwk