this feeling

0 0 0
                                    

Satu bulan sudah aku mengenal Angga.

Dia tampan.
Dia baik.
Dia pintar.
Dia sempurna.

Selama satu bulan belakangan ini aku sudah bertemu 5 kali dengan Angga. Kita selalu menghabiskan waktu bersama di hari minggu.

Setelah aku kembali dari beribadah di gereja, Angga akan datang kerumah menjemputku. Lalu kita akan menghabiskan waktu dengan bercerita apa saja yang terjadi selama 6 hari kemarin.

Dan kamu mau tau apa yang lebih mengejutkan?

Aku mulai menyukai Angga! Ah, aku tidak tau perasaan ini akan berakhir seperti apa. Tapi aku harap semua ini akan berakhir dengan baik. Ku harap.

~

"Hey Ra!"
"Oh hey Na"

Tina adalah salah satu sahabatku, dia selalu menjadi orang pertama yang tau tentang diriku. Terlalu berlebihan? Tidak apa, karena memang itu kenyataannya. Aku dan Tina sudah berteman sejak kita berada di sekolah dasar. Kita sempat berpisah saat sekolah menengah pertama, karena aku harus pindah keluar kota. Dan sekarang di sekolah menengah kejuruan (SMK) aku bertemu lagi dengan Tina

"Kemarin sudah bertemu Angga?"
"Sudah. Dia semakin tampan Tina!"
"Kamu itu, hati hati dengan perasaanmu Tiara. Aku tidak mau kamu sakit hati"

"Aku harap dia tidak seperti itu" aku selalu berdoa agar apa yang aku harapkan bisa menjadi kenyataan

"Hari ini guru rapat!" Teriak ketua kelasku.
"Yes!" Sahut teman temanku. Mereka pasti senang karena hari ini adalah pelajaran matematika, dan tidak ada guru? Itu sangat jarang terjadi

"Mau kekantin?"
"Nanti saja, aku sedang ingin menggambar"
"Baiklah, kamu mau menitip mungkin?"
"Hm, tidak perlu Tina. Nanti aku akan beli sendiri"
"Ya sudah. Aku tinggal ya"
"Ya"

Aku mengeluarkan buku sketsaku, dan mulai menggoreskan pensil di atas kertas yang masih putih ini. Aku tidak tau akan menggambar siapa, tapi sepertinya aku akan menggambar seorang lelaki. Kamu pasti sudah tau siapa yang akan aku gambar. Ya, Angga.

Baru saja 10 menit aku menggambar ada notifikasi masuk dan itu membuat konsentrasiku terganggu. Aku memutuskan untuk membukanya.

Ternyata itu pesan singkat dari Angga. Kita tidak pernah kehabisan topik saat berbalas pesan. Dan itu semakin membuatku nyaman dengan Angga.

Aku benar benar berharap perasaanku ini tidak akan membuatku sakit hati sendiri. Ya walaupun aku tau, jika kita berani jatuh cinta maka kita harus menerima segala resikonya. Itulah kehidupan, sedih dan senang harus seimbang kan?

~

Karena sedang ada rapat, semua murid dipulangkan lebih awal. Aku memberitahu Angga jika aku pulang lebih awal hari ini. Jadwal sekolahku dengan sekolah Angga berbeda tentunya.

Aku mulai sekolah sekitar pukul 12.30 dan berakhir pukul 18.00
Angga mulai sekolah sekitar pukul 07.30 dan berakhir pukul 13.30

Maka dari itu kita hanya bisa bertemu di hari minggu, karena jadwal kita yang berbeda itu. Hari ini aku tidak membawa motor dan mungkin aku akan memesan ojek atau aku akan menumpang dengan Tina.

"Tiara!"

Angga? Dia sedang apa disini? Dia menjemputku? Tidak mungkin. Aku menghampirinya

"Sedang apa disini?"
"Menjemputmu. Kamu tadi memberitahuku kalau kamu tidak membawa kendaraan, jadi aku berinisyatif untuk menjemputmu. Tidak ada masalah kan?"
"Tidak apa sih. Tapi aku merepotkanmu"
"Tidak masalah bagiku. Ayo, aku akan mengantarmu kerumah lalu aku mau mengajakmu pergi"

Setelah pamit dengan Tina, aku naik ke atas motor Angga. Dijalan kita membicarakan banyak hal. Aku heran kenapa kita tidak pernah kehabisan topik pembicaraan? Ah, tidak perlu dipikirkan. Nikmati saja waktu waktu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang TanpamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang