Tentang Tanpamu

sunset

Pagi pagi sekali aku sudah siap dan aku harus kembali kerumah terlebih dahulu sebelum aku pergi ke sekolah.

Oh iya, bicara tentang kemarin. Laki laki itu bernama Angga. Aku senang bisa berkenalan dengannya. Tapi aku akan sangat jarang bertemu dengan lelaki itu, karena kita berbeda sekolah dan rumah kita berjarak cukup jauh.

Baiklah pagi yang cerah untuk melanjutkan kehidupan seorang siswi!

~

Baru saja keluar dari ruang kelas, senja yang indah sudah menyambutku.

Ah, aku juga sangat menyukai senja. Hujan dan senja adalah dua fenomena alam yang sangat aku sukai.

Aku suka hujan karena dia menenangkan. Walaupun banyak orang yang membenci hujan, karena hujan bisa merusak rencana mereka. Tapi entah kenapa aku bisa sangat menyukai hujan, atau lebih tepatnya mencintai hujan.

Aku suka senja karena dia sangat indah dengan warna jingga yang merekah itu. Dia singkat tapi itulah yang selalu membuatku ingin melihatnya kembali di esok hari.

Ya baiklah, aku sudah berdiam cukup lama atau bahkan sangat lama diujung lorong sekolah hanya untuk melihat senja yang perlahan pergi. Jadi saatnya untuk kembali kerumah dan melakukan tugasku kembali.

Sekolah sudah sepi, karena pelajaran berakhir sekitar 15 menit yang lalu. Sekarang sudah pukul 18.15 jadi aku mempercepat langkahku menuju parkiran dan menyalakan sepeda motorku berjalan perlahan menuju rumah