BERPAMITAN.

118 4 0
                                    

Setelah meminta pendapat bapak, bapak bilang, "lanjutkan!! " pantang buat seorang laki-laki untuk mundur setelah berani melangkah, sambung nya.

Lalu keputusan ku?. Tentu mengikuti kata bapak. Keberangkatan ku jam 20:00, selesai shalat maghrib, aku izin pada ibuk, dan bapak. Aku pamit untuk menyelesaikan mimpi ku, ke bandara aku di antar oleh putri, menggunakan mobil bapak.

Sampai di bandara, putri pamit, dia tidak bisa menunggu pesawat ku berangkat, ada tugas kuliah yang harus di selesaikan olehnya. Tak apa, aku paham. Lalu aku mulai melakukan check in. Selayak nya check in pada umum nya. Lalu aku duduk di kursi tunggu, tidak lama. Pesawat ku akan take off, aku jalan memasuki pesawat dan duduk di kursi yang sudah ku pesan.

Jam 11:00 pesawat landing dengan baik di bandara ngurah rai, Bali. Aku di jemput oleh bayu, teman lama ku yang menetap di bali. Saat menunggu bayu, ada seorang wanita yang juga sedang menjemput keluarganya, cantik, aku memandanginya tanpa henti, ingin rasanya mengajak nya kenalan dan menatap matanya lebih dekat, rasa nya aku kenal, tapi tidak tahu siapa nama nya. Ah sudah lah. Tak lama bayu datang.
"woi. Sehat lu? Udah lama gak lihat lu, tambah berisi aja. haha" sambil terpelongok aku melihat bayu teriak di bandara. Anak itu emang gak berubah, masih saja gila. Hahaha, tapi dia teman ku, yang baik sudah menampung ku selama di bali. Hehe
"alhamdulillah sehat nih yu, hahah kampret banget lu, kaya lu gak tanbah gemuk aja. Di mana mobil lu yu? Aku capek banget mau istirahat"

"hehe, di situ, ayok"

Sampai di rumah bayu. Ibu bapak nya sudah tertidur, aku tidak enak untuk menegur nya malam itu.

Pagi ini hari pertama ku di bali, sarapan pertamaku di temani bayu, nia, randi, ibuk dan bapak bayu, keluarga ini sangat menyambut ku, dari dulu sudah begini sikap mereka kepadaku, dulu saat aku ke rumah ini, belum ada nia, hanya bayu dan randi, jarak umur mereka 4 thun, dan sekarang jarak umur nia dan randi 9 thn. Sudah lama sekali aku tidak berkumpul dengan mereka.

"gimana kerjaan kamu ngga? Lancar?"

"alhamdulillah bu, lancar. Ini sengaja ambil cuti mau liburan sejenak hehe."

"haha iyalah ngga, kerja terus kan kasihan tubuh mu, jadi calon istri udah ada dong? "

"hahaha ibu bisa aja, itu yang belum tahu bu, hehe"
Percakapan singkat dengan ibu bayu memang seru, sedikit ku ceritakan tentang bayu dan keluarga nya,

Bayu prasetya, adalah teman sma hingga kuliah, sma kami selalu satu kelas, saat sma bayu murit yang lasak, lucu, gila, terkadang juga melankolis. Setelah tamat, bayu merahasiakan soal kuliah nya, setelah aku kuliah di salah satu universitas di jogja, dan mengambil fakultas desain gravis. Jalan semester ke 3 aku berjumpa pada bayu di masjid universitas, saat itu aku dan dia sedang menunaikan ibadah shalat ashar, tentu aku terkejut, ternyata bayu sekampus dengan ku, dia ambil fakultas teknik mesin, lalu kami ngobrol di kantin dekat fakultas ekonomi.
Kala itu randi masih duduk di bangku sma kelas 2. Kelas 2 sma, keluarga bayu pindah ke bali, termasuk sekolah randi pindah, tapi tidak dengan sekolah bayu, bayu lanjut sekolah di situ, awal nya bayu ngekos, eetelah tiga bulan berjalan, dia ku suruh tinggal di rumah ku, sekamar dengan ku, sayang uang nya jika harus bayar kos kosan, mending di tabung, kataku. Meninggalkan kisah bayu, kembali ke kisah ku.

Tujuan pertama ku di bali adalah pantai batu bolong. Akses nya 2 jam menggunakan jalur darat, bayu menemaniku, di sana aku melihat lagi wanita yang ku ceritakan di bandara kala itu, aku fikir ini hanya kebetulan, kulihat dia sedang memotret arah ombak saat senja. Aku belum ceritakan itu pada bayu.

Setalah hari mulai gelap, dan tubuh sudah lelah berhadapan dengan air dan pasir, kami pun pulang. Sampai di rumah aku mandi, lalu ikut bergabung makan malam di ruang makan bersama keluarga bayu.

SETAPAK JEJAK, CINTA, DAN SAHABAT. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang