Gua berlari menyusuri lorong menuju kelas gua. Sepi. Ya iyalah orang udah masuk.
Gua menghembuskan nafas panjang sambil mengatur kegugupan yang melanda. Gua takut banget dimarahin sama guru. Mana jam pertama pelajaran fisika yang gurunya terkenal disiplin.
Sesampainya di depan pintu kelas yang tertutup gua berhenti. Sambil mencari alasan apa yang bakalan gua utarakan.
Dari luar benar-benar tidak terdengar apa-apa. Ya. Di setiap kelas memang di desain dengan peredam suara, agar tidak mengganggu aktivitas di kelas lain.
Gua memutar pelan kenop pintu sambil komat-kamit berdoa.
Cklek.
"permi..."
Lho kok?
"eh gab kok lo baru dateng sih?", ujar andi yang waktu itu lagi duduk-duduk di atas bangku yang berada di dekat pintu.
Dzing.
Ya tuhan makasih!. Gua bahagia banget. Ya. Dilihat dari kelas yang amburadul dan temen-temen pada asyik ngobrol sambil ketawa-ketiwi, itu sudah menandakan bahwa sang guru ijin tidak ke kelas. Gua langsung sujud syukur karenanya sambil menangis terharu.
"woy gab lu ngapain sujud di lantai? kurang kerjaan ya? lu lama-lama kebanyakan main sama marta jadi ikut-ikutan gesrek"
Pletak.
"wadaw! eh? sepatu siapa nih berani-beraninya nimpuk kepala gua?", ujar andi sambil mengelus kepalanya yang kena timpuk. Entahlah siapa yang menimpuknya, tau-tau udah melayang aja tuh sepatu.
"gua! emang kenapa?", ujar marta sambil berdiri pongah dengan kedua tangan di pinggul.
"eh marta! sayang.. kok kamu tega-teganya sih nimpuk gua"
"sayang sayang pale lu soak! makan nih sepatu", ujar marta sambil menimpuk kembali andi dengan sepatu.
"sayang kamu kok jahat banget sih"
"pergi lu dari hadapan gua atau lo gua kasih jitakan ampuh gua", ujar marta sambil meniup-niup tangannya.
"iya deh sayang ampun", ujar andi dengan muka manyun dan berlalu pergi tapi tetep dengan dadah dadah jijaynya kepada marta.
"dasar cowok gila"
"eh omong-omong lo kok terlambat sih gab", ujar marta menghampiri gua yang masih duduk di lantai.
"gua kesiangan jadi gua di tinggal sama papa. Jadi gua memutuskan untuk naik angkot. Eh ternyata sopir angkotnya lagi pada demo"
"lha terus lo kesini naik apa?"
"nebeng kak viko"
"lho kok bisa?"
"ya bisa lah kan dia satu kompleks ma gua"
***
[whatsapp message]
kak vero💕: hai gabriel!
gabriel: hai juga kak vero!
kak vero💕: lagi jamkos ya dek?
gabriel: iya, kalo kakak?
kak vero💕: iya sama dek. oh ya dek, mau gak kalo ntar pulang sekolah kita pergi nonton?
gabriel: boleh deh
kak vero💕: oke sip! ntar pulang sekolah aku tunggu di parkiran ya dek!
gabriel: ok
***
"yey!! senangnya"
"apaan sih lu gab pake acara teriak-teriak segala", ujar marta sewot.
"ih lu dengerin gua ya. Gua tuh diajakin kak vero nonton ta!"
"what? beneran lu?"
"iya, barusan dia whatsapp gua ngajakin nonton"
"lu terima?"
"ya iyalah"
"sip! pinter lu", ujar marta sambil memeluk gua.
***
hai guys!
Ditunggu vomentnya ya?💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
choice
Teen FictionApa jadinya jika kamu disukai oleh 2 cowok yang tak lain adalah kakak kelasmu, dan mereka mempunyai cara dan karakter yang saling bertolak belakang? Hal ini terjadi pada siswi baru yang bernama gabriel, dia cantik dan murah senyum, kadang rada bloon...