Chapter 7 - Beban yang di tanggung

23.3K 199 15
                                    


[ ] Ayumi pov

Aku mengingat ulang masa laluku. Aku mengingat waktu dimana aku selalu bersama-sama dengan kakakku dulu. Aku benar-benar menyesali kata-kataku waktu itu.
"apa kau menginggatnya ayumi? ".sapaannya menyadarkanku. Aku hanya menganguk.
" jadi kau mengigatnya?" nichan menanyaiku dengan sangat antusias
" tapi bukan berarti kau dapat menyentuhku sesuka hatimu, itu hanyalah perkataan anak-anak kenapa kau mengangapnya serius? " aku tak dapat menahan emosiku. Ia tertunduk lesu karna merasa kecewa dengan perkataanku. Kemudian memilih mengabaikanku dan malah merapikan meja makan.

Aku meneriakinya, namun lagi-lagi ia mengabaikanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku meneriakinya, namun lagi-lagi ia mengabaikanku. Shunsuke dan ayumi mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya di kamar masing masing. Keesokan harinya mereka sarapan bersama dan bahkah pergi kesekolah bersama. Tak ada satu katapun terlontar dari keduannya.Mereka memilih menaiki kereta.

Seperti biasa suasana dikereta begitu ramai dan padat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa suasana dikereta begitu ramai dan padat. Mereka saling berdesak-desakan. Jarak antara ayumi dan shunsuke tak terpaut jauh. Shunsuke hanya memandangi ayumi sedari tadi. Sedangkan ayumi memilih memalingkan wajahnya dan menatap keluar jendela.

Ada salah satu penumpang paruh baya dibelakang ayumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada salah satu penumpang paruh baya dibelakang ayumi. Sepertinya ia sedang memperhatikan ayumi sejak memasuki kereta. Ayumi memang gadis yang cukup menarik perhatian para lelaki karna tubuhnya yang cukup berisi. Tak luput dari lelaki paruh baya yang sedang mengincarnya kini. Lelaki itu dengan sengaja ingin menyentuh bokong ayumi. Shunsuke yang mengetahui hal itu langsung menghampiri ayumi dan mencengkeram tangan sang lelaki paruh baya.
"apa yang ingin kau lakukan tua mesum" matanya merah berapi seperti orang yang sedang menahan amarah. Lelaki tua itu memberontak memita shunsuke melepaskan cenkramannya. Para penumpang disekitar menoleh ke arah shunsuke, bahkan ayumipun membalikan badanya ke arah shunsuke. Tak sangup menahan amarah, shunsuke berencana melayangkan sebuah tinjuan kepada sang pria mesum. Tiba-tiba saja ayumi memeluknya dari belakang. Shunsuke shock dan menghentikan niatnya untuk menghantam sang pria mesum. Di saat yang bersamaan pintu kereta terbuka di stasiun nagayo. Sang pria mesum pun tak melewatkan kesempatan emas ini. Ia langsung berlari keluar gerbong secepat kilat. Ayumi sontak langsung melepas pelukannya lalu meninggalkannya. Shunsuke mesih sedikit membeku. Setelah tersadar shunsuke segera mengikuti ayumi keluar dari gerbong. Ayumi lebih dulu datang kesekolah. Ia menuju ke tempat penyimpanan sepatu dengan kelelahan pasca berlarian dari stasiun meninggalkan shunsuke dibelakang. Menganti sepatunya dengan sepatu ruangan. Kemudian memasuki ruang kelas. Sementara itu shunsuke berjalan menuju ruang guru tiba-tiba seorang gadis menyapanya. Shunsuke yang notabene ramah, sebagai seorang guru tak bisa mengabaikan sapaan sang murid. Ia menyapa balik sang gadis, wajah gadis tersebut merona padam.

Seperti biasa keadaan kelas selalu ramai saat jam-jam istirahat berlangsung. Para siswa berhamburan meninggalkan ruang kelas.

Ayumi dan teman-teman makan bersama dikelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayumi dan teman-teman makan bersama dikelas. Untuk mengurangi pengeluarannya ayumi memilih membawa bekal kesekolah. Terlebih lagi kelompoknya itu juga sering membawa bekal dan makan bersama ayumi, ayumi sedikit bersyukur akan hal itu. Menjadi orang miskin memang tak terlalu nyaman. Karna selama ini ayumi hanya mengandalkan uang tabungan sang ibu dan terkadang mendapat uang saku setiap bulan dari ayahnya. Oleh karena itu ayumi harus pandai-pandai, menghemat uang pengeluaran bulanannya.

Ding dung dong~
Suara bel pulang sekolah berbunyi. Ayumi meningalkan ruang kelas diiringi oleh ketiga temannya.
"ayumi-chan ayo kita makan kue crepes bersama, " tanya aoi
" tokonya baru buka jadi mereka memberi diskon 50%, ayo makan bersama ayuchi" - lanjut minami
" maaf semua hari ini aku ada pekerjaan, jadi aku tak bisa ikut" ayumi memasang wajah menyesal. Aoi dan minami sedikit kecewa. Namun mereka tak bisa memaksa ayumi. Akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan ayumi.
" ayumi semangat " kata mereka bertiga secara bersamaan kemudian melambaikan tanggan. Ayumi ikut melambaikan tanggan, kemudian menunduk. Ayumi memang tak seperti remaja lainnya yang dapat menikmati masa-masa sekolah. Ia harus menghabiskan waktunya untuk bekerja part time untuk memenuhi kebutuhannya. Terlebih lagi bertambah 1 beban lagi dirumahnya.

Huft, ia menghela napas sesampainya di tempat kerjanya. Kafe maid lette, disinilah ayumi bekerja. Ayumi terlihat masih seperti biasanya mengenakan gaun maidnya. Ia adalah karyawan yang baik dan ramah. Mayoritas karyawan di maid lette adalah orang-orang yang ramah. Maka dari itu kafe ini tak pernah sepi oleh pelangan karna disini para pelangan mendapatkan sensasi, dimana mereka dapat mendapatkan pelayanan bagai seorang tuan.
" ayumi-chan" - sapa sang manager
" ya maneger, ada apa? "
" minggu depan kita akan mengadakan event, ....., ayuchan ingin menjadi siapa? "
"em..... Apa itu acara tv? "
"heh?! Apa kau tak pernah menontonnya? Itu adalah anime yang sedang trend saat ini, aku memiliki semua serinya, jadi ayu-chan belum pernah menontonnya ya? " terlihat raut muka lesu dan kecewa
" eh?! Manager kau baik-baik seja? Kalau begitu Apa manager mau meminjamiku, mungkin saja aku bisa memilih karakter yg bisa ku perankan."
" tentu saja ayumi-chan. " sang manager menyerahkan setumpuk dvd dan memeluki ayumi dengan gemas.
" manager terlalu berlebihan" - kata pegawai lainnya.

Ayumi pulang dengan membawa tumpukan dvd di dalam bag. Menyapa sang kaka yang sudah terlebih dahulu pulang di meja makan. Shunsuke yang melihat kedatangan ayumi, lansung memarahi ayumi karna pulang terlambat. Ayumi menjelaskan bahwa dirinya berkerja. Shunsuke bartanya banyak hal. Ia bahkan menanyakan keberadaan sang ibu.

Oniichan Control (adult Only) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang