Chapter 9 - Menikmati

39.5K 226 14
                                    

[ ] Ayumi pov

Tubuhku kini menguasaiku.  Entah sentan apa yang kini merasukiku. Bukannya menolak perbuatan kakakku, aku malah menikmatinya.  Ini terasa sakit, namun aku menikmatinya. Mulai ku kalungkan kedua tanganku di lehernya. Ku tautkan kedua lidah kami. Aku tak mengidahkah rasa sakit di bagian selakanganku.  Aku sangat menikmati ciuman kami.  Sehingga lupa akan sakitnya.  Sesekali kakakku melepaskan ciuman kami. Membiarkanku bernapas sejenak. Terlihat untaian air liur yang terurai saat bibir kami berjauhan. Ia terus-menerus menciumiku tanpa henti. Ia melepaskan tautan bibir kami, lalu mendesah.
" ayumihhhh kau begitu nikmat ahhh ayumi"  lalu ia menjilati leher jenjangku.
"hantikan ahhh hen-ahhhh"
" mendesah lah ayumi,  mendesahlah dengan namaku ahhh" bisiknya yang kemudian mengecupi kedua payudaraku.
" ahhhhh ni-chan ughhhhhh uhhhh shun-onichan eughhhh" desahku mengikuti intruksinya.  Kini otakku telah terisi olehnya. Tak ada hal lain yang kupirkan saat ini.  Ia menyeringai senang mendengarnya.
"ayumi hhh aku datang ayumihhh ahhh"

" fast ahhhh sun-ni fas ehhhhh fas uhhhh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" fast ahhhh sun-ni fas ehhhhh fas uhhhh". Aku benar-benar kehilangan jati diriku. Ia semakin-semakin cepat menusukku.  Hanya  suara desahan serta sentuhan kedua tubuh kami yang berkecimpung memenuhi ruangan kamar kami saat ini.

Sinar matahari menambah suasana semakin panas. Suhu tubuh kami terasa peningkat tajam.  Peluh dan keringat becucuran dimana-mana. Gairah mulai merasukiku, berharap akan kakakku segera menuntaskan orgasmenya.

 Gairah mulai merasukiku, berharap akan kakakku segera menuntaskan orgasmenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahhh itu sakit namun nikmat.  Kurasakan miliknya semakin membesar dan berkedut. Cairan hangat kemudian keluar memgalir dari jrnya membasahi diding rahimku. Ia lalu mengeluarkan kejantananya dari vaginaku. Terlihat cairan bening mengalir bersamaan saat jrnya tercabut. Ia berbaring menindih badanku. Dengan nafas terengah-engah ia berbisik ditelinggaku " hhhh makasih ayumihhhh?". Aku hanya terdiam, menghirup udara sebanyak yang aku bisa.  Ini melelahkan,  dan membuatku mengantuk. Tak butuh waktu lama aku langsung memejamkan mataku. Kakaku yang terlihat puas pun ikut memejamkan matanya.

Mereka berdua terlelap bersama. Terlihat sekali bahwa mereka kelelahan. Waktu berlalu dengan begitu cepet. Tak terasa matahari telah menjulang tinggi. Suara dering telepon terdengar nyaring, sontak membangunkan sang pemilik telfon tersebut. Dengan setenggah sadar, tangannya menelusuri tiap sudut meja lalu meraih telepon gengam miliknya. 'ayah' nama tertera dalam layar telepon tersebut. Shunsuke terlihat terkejut mendengar suara dari seberang sana.

[ ] Shunsuke pov

Lagi-lagi kesenanganku tergangu. Ini benar-benar membuatku kesal. Yah kali ini ayah ku sendiri yang menganguku dan kumudian mengejutkanku. Ayah memintaku menjemputnya di stasiun kereta. Bagaimana ini?  Aku benar-benar kebingungan. Aku tak tau apa yang harus kulakukan pada ayumi. Jika ayah mengetahui yang terjadi saat ini maka habislah kami. 'ah sial,  kenapa harus hari ini? '. Aku pun mulai bergegas ke kamar mandi. Pikiranku mulai berkecamuk.
Sebelum pergi aku menyempatkan diri kembali kekamar untuk melihat keadaan ayumi, dan ternyata ia masih saja terlelap dalam tidurnya. " ayumi jangan pergi kemana-mana, aku akan kembali setelah menjemput ayah" sembari mengecup kening adik tercinta nya. Setelah itu aku terburu-buru keluar . Aku berlari meninggalkan rumah menuju stasiun. Ku lihat ayah terduduk di kursi tunggu. Ku hampiri dia, ia mengomeliku habis-habisan karna keterlambatanku. Barang bawaannya cukup banyak. Ku bantu ia membawa barang-barangnya. Kami pun berjalan beriringan menuju rumah. Sesekali mengobrol antara ayah dan anak. Tak lupa aku menanyakan tujuannya datang kemari.

Oniichan Control (adult Only) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang