Chapter 1 - Pertemuan

93.4K 660 11
                                    

Terlihat seorang pria yang sedang berjalan santai mengedong ransel besar dipunggungnya dengan beberapa barang bawaan lainnya. Tak terlihat seorang pun melintasi tempat itu di saat senja. Ia berhenti tepat dikediaman otosaka . Menunduk melihat plang nama yang tertera "ottosaka" (tl: yang menunjukan bahwa rumah tersebut merupakan kediaman keluarga ottosaka).

 Menunduk melihat plang nama yang tertera "ottosaka" (tl: yang menunjukan bahwa rumah tersebut merupakan kediaman keluarga ottosaka)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memandangi rumah tersebut dengan tersenyum simpul. "masih terlihat sama" bergumam. Ia pun langsung membuka gerbang dan berjalan menuju rumah tersebut.
Membuka pintu dan memasuki rumah itu. Berhenti di area depan tepat di tempat penyimpanan sepatu, mata tertuju pada sebuah rak sepatu yang tertata rapi " sepatu wanita? " berfikir sejenak sambil meletakan sepatu miliknya lalu mengalihkan pandangannya, dan memilih tidak mempermasalahkan hal tersebut lalu melengos masuk lebih dalam dan mengabaikan benda tersebut. Mata hazel nya menusuri setiap tempat saat ia mulai memasuki rumah itu dan mengamati rumahnya yang terlihat rapi dan bersih. Sesekali mencolek pingiran meja ruang makannya. tak terdapat debu sedikitpun, benar-benar terawat dengan baik.

Disisi lain seorang gadis tenggah meninkmati waktunya berendam dalam bathupnya, menikmati hangatnya air yang membasuh tubuhnya.

"ah hangatnya~ " ucapnya dengan nada manja matanya mengerjap sesekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ah hangatnya~ " ucapnya dengan nada manja
matanya mengerjap sesekali. Ia merasakan matanya terasa berat, lalu terlelap di dalam bathup.
Merasa lelah shunsuke meletakkan tas ransel yang sedari tadi di gendongnya serta beberapa barang bawaannya dilantai, "lebih baik aku membersihkan diri dulu sebelum beristirahat" -batinnya, ia bergerak menuju kamar mandi lalu melucuti tubuhnya sendiri melemparkan baju kotornya di keranjang pakaian kotor yang ada di samping pintu kamar mandi,kemudian membuka pintu kamar mandi perlahan dan masuk kedalam tanpa ia sadari seseorang menghampirinnya.

[]Ayumi pov

"moh~" aku mengeliat karna merasa telingga ku terganggu oleh suara diluar sana "kurasa aku mendengar suara pintu terbuka" -berbicara sendiri sambil mengucek matanya yang masih tertutup rapat karna mengantuk. Tanpa pikir panjang akupun keluar dari bathup untuk memeriksa keadaan diluar. Aku berjalan menuju pintu keluar dengan tubuh telanjangku tanpa merasa khawatir karna berfikir hanya ada aku didalam rumah ini. Ku sibak korden yang membatasi tempatku sekarang dan seseorang yang sedang memutar knok kran shower . Air keluar membasahi tubuhnya.

Aku terkejut dan mataku terbelalak melihat pria yang tenggah telanjang dan terbasahi air yang mengalir ditubuhnya. "gyah Siapa? Siapa kamu? " /teriakku . Ia menyadari kedatangan ku dan berbalik melihatku dan terlihat lebih terkejut, berusaha menutupi barang berharganya,namun masih tetap memandangiku takjub. " oo- pai" -kata yang terlontar dari bibirnya. ku tersadar mendengar kalimatnya, reflekku yang masih berfungsi dengan baik mencoba untuk menutupi bagian atas dan bawahku dengan kebingungan aku menaik turunkan tangganku karna tidak tau mau menutupi bagian mana. Lelaki di depanku masih tetap memandangiku dengan mata sedikit melongo dan pipi meronanya "ahh indahnya" -ucapnya yang terpesona melihatku. " apa?!! " /teriakku, amarahku begejolak, ku hampiri lelaki itu dan ku ayunkan tanggan ku untuk menamparnya " apa yang sedang kau lihat dasar hentai" /makiku. Bukannya berhasil melayangkan tamparanku padanya aku malah jatuh terpeleset ke arahnya , akupun jatuh tersungkur diatasnya, ia juga ikut roboh karna terdorong oleh tubuhku.

"ahhh oppai~," gumamnya , sambil mengesek-gesekan hidungnya pada belahan dadaku. Ku rasakan geli bagian dadaku ku lirik dia dibawahku sedang menikmati suasana saat ini. "kya >< tidak" /teriak ku. Keterkejutan itu menbuat ku mengangkat badanku dalam posisi terduduk diatas perut lelaki tersebut. Alih-alih bangkit aku malah tanpa sengaja menyentuh bagian sensetifnya, matanya terbelalak dan tubuhnya terasa membeku sepertinya karna Ku rasakan benda aneh ditelapak tanganku, kupikir itu sedikit keras "eh benda apa ini? " ku pegang dan sedikit kuremas pelan. Matanya terpejam seakan menikmatinya kemudian meleguh "eunghh". Melihat ekspresinya itu Seketika aku menoleh kebelakang tak percaya dengan apa yang sedang kupegang saat ini. " are?! " /keterkejutanku spontan membuatku melepaskan benda itu dan menuruni badannya.

[]Shunsuke pov

Ku tersadar dari kenikmatan sesaatku dan ku pandangi punggung wanita yang tenggah terduduk disamping tubuhku . Ku coba membangunkan badanku kedalam posisi duduk, lalu kutarik tangan sebelah kiriku terasa sangat berat seperti sesuatu tengah menimpanya, 'oh shit ternyata benar tanganku tertimpa badan ayumi. Kutarik secara perlahan tangan ku dan tanpa sengaja menenai bagian sensitive gadis itu, kupandangi ia dari samping terlihat seolah-olah menahan sesuatu dengan mengigit jemarinya sendiri, itu terlihat sangat manis bagiku. Melihat ekpresinya itu membuat ku menelan air ludahku 'glup', seakan tergerak oleh napsu aku menarik tangganku dengan perlahan,saat ini kudapati telapak tangganku berada tepat dibagian sensitivenya. Dengan sengaja ku masukan salah satu jariku kedalam vagina. 'ahhh' -teriaknya. Mendengar itu dadaku mulai bergemuruh, dengan sigap kumulai mengeluar masukan jariku secara perlahan 'eumhhh' leguhnya', semakin gencar aku melakukannya setelah mendengarnya meleguh. Kudorong perlahan badannya kelantai dan kutindih badannya. Kemudian ku masukan jari keduaku, iapun berteriak untuk kedua kalinya. " hentikan hhh kumo- " kata-katanya terputus seketika,ku raup bibir mungilnya, kujilat, dan kulumat bibirnya. Mencoba mencari celah untuk memasuki mulutnya.

[]Ayumi pov

'Ya tuhan kenapa ini terjadi padaku'
Tangannya masih tetap setia menusuk-nusuk vaginaku. Setelah puas dengan bibirku ia mulai turun ke arah leherku mengecupnya sesekali kemudian menjilatinya. Tidak ada pilihan selain menahannya. Ughh! Erangku ketika ia mulai meremas dada kiriku. Melumat dada kananku serta mengigitnya dan meninggalkan tanda kepemilikannya di dadaku. Tak sampai disitu ia bahkan memilin putingku yang sudah menegang sedari tadi akibat ulahnya. Aku meraskan sesuatu yang aneh akan keluar dari vaginaku. " aku hh ingin pipis hhh,". Benda cair bening mengalir keluar dari vaginaku dan membasi jemarinya. Dia mencabut jarinya dari vaginaku kemudian menjilatnya seakan-akan menikmati coklat yang lumer.

Oniichan Control (adult Only) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang