"Do not listen to the words of those who belittle you. Focus on your goal and give it your best shot"
°•🍂°•
Sesampai nya di rumah, Rafa melihat ibu nya-Natania dan kakak nya-Rena sedang makan malam di meja makan.
"Eh sayang udah pulang, sini nak kita makan sama sama," ucap Natania dengan lembut.
Natania memperhatikan anak anak nya yang fokus dengan makanan nya masing masing.
"Makanan buatan mamah enak ya?, sampai kalian fokus banget sama makanan nya?," tanya Natani membuka obrolan
"Masakan mamah selalu enak," jawab Rena, anak sulungnya.
Sementara Rafa hanya menjawab dengan anggukan saja.
"Rena, kuliah kamu gimana? Lancar gak?," tanya Natania ke pada Rena.
"Alhamdulillah lancar mah, do'a in aja tahun depan udah lulus," ucap Rena sembari tersenyum bahagia.
"Wah lagi bentar kakak lulus, terus nikah, mamah punya cucu deh," ucap Natania antusias.
"Apaan sih mah, kalau nikah plan kakak masih lama kali. Mau jadi orang sukses dulu,"
"Kalau itu mau kakak sih mamah oke-oke aja. Yang penting jangan samapai lupa Ibadah," ucap Natania.
"Iya mah," jawab Rena dan Rafa.
"Kalau Rafa sekolahnya gimana?" sekarang giliran Rafa yang di wawancarai oleh Natania.
"Baik," ucap Rafa yang masih fokus dengan makanannya.
"Kamu gak banyak ulah kan di sekolah?"
"Enggak," jawab Rafa.
Memang ciri khas Rafa kalau di tanya jawabannya selalu singkat-singkat, jadi setiap orang yang berbicara dengannya harus memutar otak untuk mencari bahan obrolan lagi.
"Raf, kamu kok gak pernah kenalin ke mamah pacar kamu sih? Teman- teman mamah yang umur anaknya sama kaya kamu udah pada kenalin pacarnya tahu, mamah kepingin juga," ucap Natania.
Oh hok oh hok
Rafa tersedak makanannya sendiri setelah mendengar permintaan yang di lontarkan Natania untuk dirinya.
"Biasa aja kali Raf, gak usah lebay gitu," ucap Rena tersenyum mengejek.
"Apa jangan jangan kamu selama ini punya pacar ya? Tapi gak mau kenalin ke mamah?," tebak Natania yang sepenuhnya tidak benar.
"Aku gak punya pacar, kalau aku punya aku kenalin kok," jawab Rafa yang tentu saja berbohong.
Rafa berbohong bukan tanpa alasan, alasannya adalah jika dia menjawab iya, maka mamahnya pasti akan memaksanya memperkenalkan dirinya-Natania dengan Aleta, sementara dirinya dan Aleta baru saja berpacaran tanpa pendekatan terlebih dahulu.
"Ya udah deh," jawab Natania membuat ekspresi seolah-olah kecewa.
"Raf, mamah boleh minta satu permintaan gak? Tapi mamah gak maksa kamu," tanya Natania.
"Permintaannya apa emang?,"
"Mamah kepingin kamu damai sama Papah," ucapan Natania membuat Rafa berhenti mengunyah makanannya.
"Mah, aku mohon jangan bahas itu," Bahkan hanya mendengar kata 'Papah' mampu membuat mood Rafa menurun.
"Tapi kamu gak bisa begini terus Rafa. Dia itu Papah kamu. Dia sudah berubah. Dia sudah enggak kaya dulu lagi," ucap Natania berusaha menjelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tender Love
Teen FictionAleta Indah Laskar Humoris ✔ Cantik ✔ Cerewet ✔ Pintar ✖ Coolgirl ✖ Rafa Bagaskara Humoris ✖ Tampan ✔ Cerewet ✖ Pintar ✔ Coolboy✔