Bagian 4

7.8K 347 37
                                    

DRAMA PERNIKAHAN 4

.

      Untuk pertama kali, dibalik sikapnya yang galak dan pemarah, Akira melihat Yuri tertawa. Baru disadari, saat tertawa ada sepasang lesung pipi di kedua belah pipi gadis itu.

Untuk pertama kali, dibalik tingkah konyol dan narsis yang berlebihan itu, Yuri melihat senyum Akira. Ada lengkung kecil yang manis di kedua ujung bibirnya kemerahan pemuda di hadapannya.

***

       Akira menatap bayangannya di cermin meja rias. Penampilan formil sempurna yang semakin menambah aura ketampanannya. Sekilas diusap rambut basah karena minyak rambut, memastikannya serapi mungkin.

Sementara di dengarnya suara gemerecik air dari kamar mandi. Yuri. Sudah 20 menit berada di dalam. Padahal jam tujuh malam ini mereka sudah harus pergi ke pesta pernikahan salah satu putra relasi bisnis ayah Akira.

Mungkin lebih baik menunggu di luar kamar saja, pikir pemuda berjenggot tipis itu.

Akira keluar dilihatnya sang ayah tengah bersantai di sofa depan televisi. Cepat, dia menuruni anak-anak tangga, lalu mengempaskan diri di sofa yang berhadapan dengan ayahnya.

"Bagaimana? Apa cucuku sudah ..."

"Ayah, berhentilah bicara tentang cucu-cucu-cucu!" Potong Akira kesal. "Kau tahu, gadis yang kau pilihkan untukku itu bukan benar-benar seorang wanita!"

"Ah, jadi dia pria?"

"Maksudku ... dia seperti iblis kecil, tapi ..." Akira menggaruk kepalanya, "senyumnya manis."

Ooohhh ... *publik sound

Ayahnya menoleh. Lalu memutar bola mata. Menyadari bahwa putra tak berguna ini sudah mulai sedikit tersentuh, seperti harapannya.

Detak heels di atas lantai membuat Akira dan ayahnya mendongak bersamaan. Baru keluar Yuri dari kamar. Dengan mini dress ketat warna merah memperjelas tubuh yang mulai terbentuk itu. Sementara bagian bahunya terbuka menampakkan kulit mulus seputih pualam. Make up yang sesuai dengan warna wajah semakin menguatkan pesonanya.

Akira menelan ludah, saat melihat Yuri melangkah menuruni anak-anak tangga. Bersamaan dengan langkah pelan Akira ke arahnya.

Sesaat, pandangan keduanya bertemu.

Tinggal 3 anak tangga lagi saat tiba-tiba Yuri terpeleset.

"Aah!" Gadis itu memekik pelan.

Kejadiannya begitu cepat. Hingga saat tersadar dia sudah berada di antara kedua lengan kuat. Yuri dalam posisi setengah terbaring, menatap kedua mata di atasnya. 

I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid i have loved you
For a thousand year
I love you for a thousands more ....

Seketika berdengung lagu romantis berputar di seantero ruangan. Lembut. Penuh cinta.

"Ayah!!" Teriak Akira yang menyaksikan adegan romantis pasangan yang salah.

Lenyap semua keromantisan.

Sang ayah segera membantu menantunya berdiri dengan benar, sementara Akira menyepak karpet tangga.

"Tch!" Deciknya, kemudian berlalu keluar rumah lebih dulu. Diikuti langkah terburu-buru Yuri berusaha mengimbangi.

***

        "Ini bukan ke arah Hotel Marcopolo!" Yuri mengingatkan saat melihat mobil yang dikendarai Akira berbelok ke lain arah.

Akira tak menjawab. Wajah dinginnya sesekali terkena cahaya lampu mobil yang mengarah berlawanan.

Terlihat Yuri mulai gelisah. "Kita mau kemana?"

DRAMA PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang