-you think he doesn't watching on you?-

1.4K 206 55
                                    

"Permisi."

"Ya silahkan masuk."

"Nyonya ini laporan pembelian dan pengeluaran bulan kemarin. Saya sudah memeriksanya."

"Ya, simpan di situ nanti saya periksa lagi."

"Ya, permisi."

Cklek—

Jiyeon langsung meregangkan badannya setelah karyawan tadi keluar. Hari pertama bekerja sebagai Manager benar-benar melelahkan. Belum lagi selama ini dia hampir sering mimpi buruk, memimpikan boneka anak perempuan yang penuh luka itu.

Dia sendiri tak paham mengapa dia bermimpi itu terus, dan dia juga tak paham dengan kondisi keluarga bibinya itu. Mengasuh boneka? Mereka sudah gila? Pikir Jiyeon.

Namun yang jelas, untuk sekarang dia harus fokus untuk bekerja dulu dan setelah istirahat nanti baru dia akan memikirkan hal itu lagi.

Kemudian dia membaca satu persatu laporan yang ia terima, membacanya dengan penuh seksama agar tidak ada kesalahan. Lembar demi lembar ia balik dan dia dikejutkan—Lagi dengan gambar buatan anak kecil. Di dalamnya ada gambar dirinya dan anak kecil lalu di bawahnya ada tulisan 'Hai.'

"Bagaimana bisa—"

"Jiyeon-a, ayo kita turun ke bawah sudah jam istirahat."

Tepat setelah temannya membuka pintu ruangannya, Jiyeon langsung menyembunyikan kertas itu ke bawah dan menatap temannya dengan gugup.

"Kau kenapa?"

"Tidak, aku akan menyusul. Kau duluan saja."

"Oh ... Oke, sampai nanti."

Jiyeon mengangguk cepat dan memastikan temannya sudah pergi menjauh dari ruangannya, lalu ia mengeluarkan lagi kertas tadi dan menatapnya penuh seksama di atas meja.

"Ini ... Mirip dengan boneka bernama Jungkook. Tapi, yang tidak kumengerti dari semua ini adalah bagaimana gambar ini bisa ke mari dan siapa yang menggambarnya."

Baru saja dia ingin fokus bekerja dia malah dikejutkan dengan hal seperti ini, hal ini membuat moodnya untuk bekerja menjadi menurun.

Lalu ia melipat kertas tersebut dan menyimpannya di dalam tas, kemudian dia membawa dompetnya dan segera pergi turun untuk istirahat.

"Tunggu! Tahan liftnya!" Seru Jiyeon sambil berlari kecil ke arah lift yang hampir tertutup.

Lalu sebuah tangan kekar menahan pintunya dan membiarkan Jiyeon masuk, "Ah terima kasih." Jawab Jiyeon.

Setelah masuk dan pintu tertutup, suasana menjadi sedikit canggung karena Jiyeon adalah 'anak baru' di sini. Jiyeon menatap sekitarnya sambil bergumam tak jelas sedangkan seseorang di sampingnya sibuk menyeruput kopi yang ia pegang.

"Mungkinkah ... Kau anak baru?" Tanya orang itu memecah suasana.

"Ah iya, aku di pindah tugaskan ke mari. Nama saya Park Jiyeon, saya menjabat sebagai Manager bagian Purchase."

"Ahhh! Iya! Aku sudah mendengar kabar sejak minggu lalu kalau ada pengganti manager pembelian yang baru, ternyata kau dan—" orang itu menggantung ucapannya dan melihat Jiyeon dari atas sampai bawah kemudian menatap kedua mata Jiyeon, "Masih muda." Lanjutnya.

"Ah iya terima kasih."

"Nama saya Jung Jaehyun, Manager bagian pemasaran."

"Ah iya senang bertemu dengan anda." Jawab Jiyeon seadanya.

Berada di dalam lift bersama orang yang baru dikenal memang tidak enak, canggung dan rasanya ingin segera keluar dari sini, dan entah mengapa lift ini turunnya terasa lama.

The Boy✔ || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang