Belum pada tamat udah bikin cerita baru. Ampun.... Jangan tikung saya eh.. Awas typo ke injek.Naruto, berlari dengan terburu-buru,hari ini ia ada jadwal piket di sekolah malah bangun kesiangan.
Kushina yang melihat itu segera menegurnya."Naruto, jangan lari-lari, "
"Aduh kaa-chan, Naru udah telat kesiangan nih, "ucap Naruto sambil jingkrak -jingkrakan memakai sepatunya.
"Sarapan dulu, "teriak Kushina, pada Naruto yang udah lari kaya kelinci di kejar kura-kura.
"Nanti di sekolah kaa-chan"teriak Naruto, yang udah naikin sepedanya dengan kecepatan kecoa.
Sedang trio Uchiha hanya menatap gadis itu dalam diam.
Fugaku geleng -geleng kepala, melihat kelakuan anak tirinya itu, sedangkan kedua putranya membatin.
"Dasar dobe, "batin keduanya.
Naruto pulang dengan lesu, wajahnya terlihat berantakan tak seperti saat berangkat.
"Tadaima, "ucap Naruto sambil menyimpan sepatunya di rak sepatu.
"Okaeri, baru pulang Naru-chan,"tanya Fugaku ramah.
"Iya Touchan, "jawab Naruto dengan senyum ramahnya,tak lama Kushin a datang sambil bawa spatula.
"Kamu ini dari mana saja, kenapa baru pulang jam segini, kamu itu anak gadis malah keluyuran, lihat kakak -kakakmu disiplin waktukan,"
"Iya nenek cerewet, tadi Naru ada kerja kelompok dulu. "Ucap Naruto, yang langsung lari naik ke lantai atas, meninggalkan kushina yang sudah kesal dengan tingkah putri bungsunya itu.
Fugaku menahan dan mengelus tangan Kushina.
"Sudah lak kushi- chan, mungkin Naru tengah lelah. "
Kushina hanya menghembuskan nafasnya, lelah.
Naruto melewati kedua laki- laki yang berstatus kakak tirinya, matanya mendelik tajam ke arah mereka,ia langsung masuk kekamarnya dan menutupnya dengan keras hingga kedua laki-laki dewasa itu terlonjak.
Itachi dan Sasuke hanya mengangkat bahunya melihat keadaan gadis itu.
Setelah Mandi Naruto turun, dan melihat Kaa-channya tengah menonton TV dengan ayah tiri dan saudara tirinya yang menyebalkannya minta di tartar.
Naruto langsung berbelok ke dapur, dan dia tak melihat adalagi lauk yang tersisa untuknya.
"Huh, ibu macam apa dia,"gerutu Naruto, lalu mengambil panci dan ramen persedian nya yang sengaja ia simpan di kamarnya biar gak ada yang mencuri, dasar Naruto serakah.
Naruto terus menggerutu sambil memasak rame nya.
"Loh, kamu masak. Padahal ibu menyimpan lauk nya di kulkas, "ucap Kushina yang datang ke dapur untuk memantau kegiatan putri bungsunya.
"Tidak, Naru makan ramen saja", jawab Naruto sambil menyajikan ramennya. Dia mengambil sumpit, dan siap menyantap ramen yang masih mengepulkan uap itu.
''Kamu makannya ramen mulu, makannya punya otak gak ada pinter -pinternya, di tambah wajah jelekmu itu. "
Naruto manyun, karna Kaa-channya ini suka sekali membulinya, dan membela kakak -kakak tiri berwajah datar itu.
"Ih kaa-chan, landak juga tak pernah mengatakan seperti itu pada anaknya. "
"Karna Kaasan,tidak suka berbohong, "
Naruto menatap langit malam, ia duduk di jendela, kamarnya dengan kamar kakak sulungnya bersebelahan.
"Jadi kangen Kurama -NII, sedang apa dia ya? "Monolog Naruto, tanpa menyadari Itachi mendengarnya.
Sudah menjadi kebiasaan di rumah Uchiha,yang dulunya selalu sunyi bahkan suara kecoa pun kedengaran, kini berubah seperti di pasar tradisional semenjak Naruto memasuki kehidupan mereka.
"Astaga telat-telat, "teriak Naruto. Dia berlari dengan cepatnya dari tangga.
"Sarapan dulu Naruto? "Teriak Kushina.
"Nanti saja, ada mitsuki di depan, takut nunggu lama, "
"Kau ini sudah kebiasaan, "teriak Kushina.
"Maaf kaa-chaan"
Pulang sekolah Naruto ngomel-ngomel gak jelas, pasalnya si Ino yang ngaku gadis paling cantik se SHS dan ngaku teman baiknya,malah pergi dengam cowok yang suka ceplas -ceplos tanpang watados bikin Naruto muak dan ingin menendangnya.
Cowok yang bersatus ketua murid itu, suka ngomong seenak jidatnya. Kalau ngasih tugas gak tanggung-tanggung.
Naruto pulang, dan melihat keadan rumah yang sepi, dia baru naik ke tangga malah bertemu dengan laki-laki, yang berstatus Kakaknya.
Dia melirik Naruto, Naruto balas dengan memelototkan matanya."Baru pulang dobe, "
"Tumben Nanya? "Ucap Naruto, sambil menaikan alisnya sebelah, tanda ia heran dengan kelakuan Kakak tirinya yang satu itu.
"Hn, Ayah dan ibu pergi keluar negri, dan mereka menitipkannya pada kami, "ujar Sasuke.
"Aku bisa jaga diri sendiri, jangan sok baik deh, kaka jelek berambut pantat ayam, "
Kedutan kesal, terlihat di pelipisnya Sasuke.
"Terserah kau sajalah, asal jangan mengganggu hari tenangku saja, "...
Naruto tidak memperdulikan Ocehan Kakak ayamnya yang satu itu, dia sudah masuk kekamar sambil jejeritan heboh.
"Asikk bebas, "teriak nya dengan suara yang sengaja di keraskan untuk balas dendam pada kakak -kakaknya.
"Bocah itu, "geram Sasuke, tak lama Itachi datang dan menepuk pundak Sasuke.
"Sudahlah, biarkan saja bocah itu. Otoutu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Tiri Vs Kaka Tiri.
RandomNaruto harus rela, membagi kasih sayang ibunya dengan ke dua saudara tirinya.