Bekas memar biru di sudut bibir Itachi masih terlihat jelas, tak ada rasa bersalah dari si pelaku hanya ada rasa gedeg dari si pelaku meskipun ia tahu kakak tirinya itu tidaklah sengaja.
Kushina mengernyit ketika melihat memar di wajah tampan putra tirinya.
"Ada apa dengan wajahmu Itachi? "Tanya Kushina dengan nada khawatir.
Itachi hanya melirik sekilas ke arah Naruto yang santai aja, tak ada rasa bersalah sedikitpun.
"Ah.. Ini.. Di pukul grorila Kaasan. "Jawaban Itachi itu membuat semua orang yang berada di Ruanga makan itu menatap Naruto yang santai saja menyantap makannya.
Naruto bangkit dari kursi, setelah selesai makan.
"Naruto pamit kaasan. Tousan. "Naruto berdiri meninggalkan keluarganya.
Naruto langsung membawa tasnya ia akan berangkat kesekolah, dia sedang tak ingin bertemu dengan kakak tirinya itu, kejadian tadi malam masih teringat di otaknya.
Ia baru akan berjalan menuju ke halte bis saat ada klakson mobil yang berbunyi dari semenjak ia keluar rumah.
Ia tak peduli , ia kesal sekaligus malu jika berhadapan dengan Itachi.
Kesalnya karna pria berstatus kakak tirinya itu membuat kancing baju tidur kesayangan gundul semua, sedangkan rasa malunya adalah karna tubuh bagian atasnya terpang -pang jelas di hadapannya.
"Cewek kiw-kiw. "Siul Itachi yang sengaja menggoda Naruto yang tengah merajuk.
Naruto tidak peduli ,dia berjalan dengan langkah kaki yang di hentak- hentakan, berharap Itachi segera pergi dan meninggalkannya sendirian .
Ia sangat suka sendirian,apa lagi gara- gara kejadian semalam.
Itachi tak ada kerjaan sekali mengelaksonim Naruto , membuat gadis itu risih setengah mati .
Beberapa kali Naruto melotot ke arahnya.
Tapi Itachi tak gentar,hingga Naruto memutuskan untuk masuk kedalam mobilnya Itachi.
"Berisik. "Ucap Naruto sedikit kesal, yang menuai senyum tipis dari Itachi.
"Dih jangan senyum -senyum sendiri gak pantes. "Komen Naruto pada Itachi.
"Gak papa yang penting ganteng. "Ucap Itachi dengan nada sedikit arogan.
"Ganteng dari pantat kerbau. " gerutu Naruto, sambil menatap jalan di sampingnya.
Itachi hanya tersenyum geli, kemudian dia kembali menatap jalanam di depanya.
"Naruto? "
"Apa? "Sewot Naruto tak ada santai-santainya.
"Jangan ngambek, sudah jelek makin jelek. "
Itachi kalau bicara itu tidak bisa di kontrol, lihatlah wajah Naruto yang sudah seperti gorila gahar itu.
"Iya makasih, yang lebih jelek. "
Ffth...
Itu nahan kentut apa nahan ketawa, membuat Naruto makin mulas.
Naruto semakin mendelik kesal,dan Itachi dia tak berniat membujuk ,dia malah berkata.
"Kalau kamu jutek begitu lebih mirip monyet tahu."
"Niisan!!
" ay- ay kapten.Aku bukan niisanmu."ucap Itachi.
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Tiri Vs Kaka Tiri.
RandomNaruto harus rela, membagi kasih sayang ibunya dengan ke dua saudara tirinya.