Hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagi orang yang saling mencintai, hari dimana mereka di hadapan Tuhan untuk bersumpah saling bersama dalam susah maupun duka. Tapi tidak untuk Griselda dan Zaky.
Hari ini Griselda terlihat cantik dengan balutan gaun coklat cream yang sangat mewah di tubuhnya. Make up yang sederhana namun terlihat mewah di wajahnya, dan mahkota yang menghiasi kepalanya yang tertutup oleh kerudung. Laki-laki mana yang tidak akan tergila-gila dengan kecantikannya itu.
"Kamu sangat cantik sayang" puji Renaa pada anaknya.
"Maksih ma" jawab Griselda.
Siapa saja pasti tau bagaimana perasaan Griselda saat ini, hari yang harusnya membahagiakan dalam hidupnya, menikah dengan orang yang dia sayang namun itu hanya angan-angan baginnya.
"Kamu sudah siap kan sayang? Zaky suda di depan menjemput mu untuk ke pemberkatan nikah" tanya Rena kepada putrinya, sambil merapikan gaun penganting putrinya itu.
Griselda hanya menjawab dengan anggukannya saja, dan beberapa menit pun air mata yang tadi dia pendam pun mengalir cantik di wajahnya.
"Kenapa sayang? Kamu bisa merusak hiasan di wajahmu" tanya Rena yang sebenarnya tau bagaimana perasaan putri semata wayangnya itu.
"Apa Risel tidak bisa lari ma? Risel belum siap ma, mama tau kan kalau kak zaky juga memiliki wanita idamnanya sendiri" jawab Griselda sambil memeluk Rena. "Kita liat saja ma, kak zaky nggak akan perna memandang Risel sebagai istrinya tapi hanya sekedar adik baginya" lanjut Risel.
"Uhss.. diam sayang" Rena langsung melap air mata anaknya itu. "Tolong perbaiki lagi bedaknya, ini agak sedikit luntur" ucap Rena kepada tata rias yang di persiapkan untuk Griselda.
" MA! Apa lagi yang harus aku lakukan selain ini ma?" Bentak Risel kepada mamanya dan mendorong tata rias yang hendak akan memperbaiki dandanannya.
"Risel! Diam dan tenang, sedikit lagi Zaky akan naik ke atas!" Teriak Rena kepada anaknya itu, "lanjutkan" suruh Rena kepada penata rias.
Penata rias itu pun memperbaiki hiasan wajah risel yang tadi luntur oleh air matanya. Rena hanya menatap Lirih melihat anaknnya itu. Sebenarnya dia juga tau bahwa Zaky tidak perna serius dengan pernikan ini, tapi mau di apa, suaminya tetap bersikeras untuk menikahi anaknya itu.
Maaf kan mama sayang, mama tidak bisa berbuat apa-apa untukmu, bahkan mama terlihat bukan seperti orang tua yang harus menjaga anaknya dengan baik sayang, tapi mama janji akan selalu ada di blkang mu dan membantumu berdiri sayang. Ucap Rena dalam hatinya.
------
Mereka telah di perjalan menuju ke Gereja untuk melakukan pemberkatan pernikahan mereka. Zaky yang terlihat tampan dengan tuxedo hitam yang di lengkapi dasi membalut tubuh sispeknya itu. Bahkan beberapa kali Zaky memandang kagum terhadap Griselda yang tampil cantik itu.
"Kenapa sih kamu pilih baju ini, kamu liat kan mungkin hanya gaunmu ini saja yang memakan tempat" basa-basi Zaky.
"Maaf kak" jawab Griselda yang hanya tunduk dan melihat ke arah jendela itu.
Tak lama mereka telah sampai di depan Gereja, Zaky yang turun pertama menjemput Griselda dan membantunya keluar dari mobil, dan sambil mengangkat gaun yang di gunakan Griselda.
Mereka pun menaiki tangga untuk menuju altar, sambil diiring musik mereka berjalan berhati-hati karna gaun yang di gunakan Griselda sangat panjang dan berat. Dan di ikuti dengan orang tua mereka di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Doctor | TAMAT
General Fiction#1 -direkomendasikan . . . "Aku akan mencintai sampai akhir, berjuang hingga kau utuh menjadi milikku seorang, dan hanya aku wanita yang boleh mencintaimu" -My Husband My Doctor-