Sore yang indah di temani senja, anak kecil yang masih berumur 5 tahun itu duduk di temani penjaganya. Kesibukan orang tua membuatnya selalu kesepian. Tak ada teman yang bisa iya ajak main di usianya yang masih sangat muda.
Dia yang seharusnya bermain dengan teman-teman di usianya ini, hanya bisa duduk dan melihat saja.
"Nona Risel" panggil sang penjaga.
"Ya Te Nia" jawabnya kepada penjaganya itu. Te Nia adalah singkatan dari Tente Nia.
"Apa nona juga ingin bermain bersama mereka?" Tanya Nia yang melihat nyonya kecilnya itu yang setiap sore minta di antar ke taman kompleks depan rumah mereka hanya untuk melihat anak seusianya bermain bersama.
"Apa Risel bisa bermain dengan mereka? Sedangkan Risel dilarang main sama mama dan papa karna Risel gampang sakit?" Tanya balik Risel pada Nia sambil melihat Nia dengan tatapan sedih khas anak-anak itu."Apa Risel bisa Te Nia?" Lanjutnya lagi tapi kali ini air matanya sudah jatuh menjatuhi pipi bakpaonya itu.
"Maka dari itu sayang, kamu harus punya motivasi untuk sembuh dan bisa bermain dengan teman-teman seusiamu" jawab Nia sambil duduk dengan Griselda.
"Kata dokter panyakit Risel parah yah Te Nia? Sampai-sampai Risel selalu saja mimisan?" Ujar Risel yang membuat hati Nia tercolok. Anak seusia Risel sudah bisa terkena penyakit bahaya ini.
"Tidak sayang, Risel pasti bisa sembuh, Risel bisa main sama teman-teman seusia Risel nanti" ucap Nia penuh keyakinan."yang penting risel rajin untuk berobat seperti kemoterapi" lanjut Nia.
"Tapi Te Nia, kata om dokter nanti rambut Risel hilang, nanti Risel Jelek" ucap Risel sambil memeganh rambutnya yang panjang itu
"Eheheh, tapi nanti panjang lagi, trus Risel bisa sembuh kan?" Ujar Nia sambil memandang Risel penuh keyakinan.
"Iya sih, kalau begitu Risel mau bilang mama sama papa untuk kemoterapi" ujarnya sambil berdiri dan menarik tangan Nia agar segerah pulang.
-----
Beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan Griselda tinggal di Singapur untuk kemoterapi dan pengobatan lainnya.
Hingga hari ini adalah 6 bulan tinggalnya gadis kecil itu di negara lain hanya untuk kesembuhannya, masa kritis selama kemoterapi telah banyak di lalui oleh gadis sekecil Griselda. Namun karna semangatnya untuk sembuh dan bisa bermain dengan teman-teman seusianya membuat gadis kecil itu tak perna putus semangat untuk sembuh.
Rena, Rudi, dan Nia selalu berada di dekat Griselda menemani dan memberi kekuatan untuk anaknya. Walau Nia hanya pengasuh Griselda, tapi dia sudah menganggap Griselda lebih dari anak asuhnya.
"Kamu harus kuat Ren, aku tau Griselda anak yang kuat, dia pasti bisa" ujar Nia yang melihat Rena sedang memandang Griselda di dalam ruang sana untuk kemoterapi terakhirnya.
"Kenapa anakku yang masih kecil itu yang harus menderita Nia, kenapa bukan aku saja, ibu macam apa aku ini Nia?" Tangisan Rena yang memeluk Nia sambil menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi pada anaknya itu.
"Rena, kamu nggak boleh seperti ini, kamu harus kuat kalau kamu lemah, bagaimana Risel mendapat kekuatan untuk dia bisa berjuang melawan kanker itu?" Ucap Nia yang tidak mau Rena menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Griselda.
"Nia betul ma, kita selaku orang tua harus kuat, bukan lemah seperti ini, kita harus beri dukungan pada anak kita agar dia bisa kuat" sambung Rudi yang ada di blakang istrinya itu.
"Iya" jawaban singkat yang di berikan Rena sambil memandang nanar anaknya sedang kesakitan di dalam sana.
"Apa yang bisa aku lakukan Tuhan, berikan aku kekuatan, kuatkan anakku yang berada di dalam sana, dia masih sangat kecil Tuhan anak seusianya seharusnya sedang belajar dan bermain di taman kanak-kanak bukan berjuang dengan sebagaimacam alat yang ada di dalam sana, Jangan panggil dia secepat itu Tuhan, Aku akan sangat hancur dan sangan menderita jika anakku tidak akan ada disisiku, berikan aku kesempatan membahagiakan dia, membuat dia tersenyum dan melihat bagaimana indahnya dunia dengan keluarganya" doa Rena dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Doctor | TAMAT
General Fiction#1 -direkomendasikan . . . "Aku akan mencintai sampai akhir, berjuang hingga kau utuh menjadi milikku seorang, dan hanya aku wanita yang boleh mencintaimu" -My Husband My Doctor-