Jungkook baru saja melangkahkan kakinya masuk ke perpustakaan di pusat kota. Dilihatnya banyak orang yang tengah sibuk berlalu lalang mempersiapkan acara yang akan dilakukan kurang lebih seminggu lagi.
Seminar
Dan Jungkook merupakan salah satu pengurus inti di perpustakaan ini. Ia kemudian berjalan ke meja informasi untuk sekedar mengetahui hal yang mungkin saja dapat ia bantu. Dilihatnya seorang gadis melambai kearahnya setelah sebelumnya menaruh buku ke rak yang sudah ditentukan.
Dia berjalan menghampiri Jungkook lalu segera menarik lengan kekar itu untuk duduk di kursi yang terletak sedikit di pojokan.
"Kukira kau tidak akan datang Jeon" ucap gadis bernama Eunha itu sambil memamerkan senyumnya.
"Aku tidak mungkin melalaikan hal yang menjadi tanggung jawabku"
"Hmm.. benar juga. Seminggu ini kita akan disibukkan dengan hal ini. Dan kuharap kau tidak lengah dengan hanya terus memperhatikan gadis Choi itu. Kau juga perlu ingat kewajibanmu disini" ucapnya dengan sedikit penekanan di kata yang menyatakan marga.
Sementara Jungkook hanya berdehem pelan mendengar penuturan gadis di depannya. Toh menurutnya itu memang benar. Dengan lebih mengutamakan perpustakaan ini dulu lalu mengesampingkan gadis Choi itu untuk sementara waktu.
"Baiklah.. mari bekerja kembali" ucapnya lalu beranjak dari kursi.
Sementara gadis berambut pendek itu masih belum beranjak dari kursi yang ia tempati.
"Padahal aku ingin menjadi bagian dari perpustakaan bodoh ini supaya bisa sering melihatmu" umpatnya pelan lalu segera mengejar langkah Jungkook yang terlihat sudah menjauh dari tempat ia duduk.
🎗🎗🎗
Jungkook baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kepala perpustakaan. Ia berniat untuk pulang karena terlihat dari arah jalannya menuju parkiran. Ya.. menuju motornya.
"Jeon.." baru saja ia ingin memacu motornya keluar dari daerah perpustakaan ini, sebuah suara menghentikannya.
Jungkook menoleh, didapatinya gadis dengan rambut pendek itu berlari kecil kearahnya.
"Aku tidak memiliki teman pulang. Bisakah kau mengantarku?" Tanyanya saat telah berada tepat di samping Jungkook.
"Dengan senang hati. Silahkan naik..." ucapnya lalu disusul oleh gadis itu yang mulai menaiki motor besarnya. Jungkook sedikit terkaget saat dirasakannya sebuah tangan mungil melingkar di perutnya. Tanpa pikir panjang ia langsung memacu motornya untuk bergerak menjauh dari daerah itu.
Jungkook melajukan motor nya menuju rumah Eunha sesuai petunjuk yang diberitahu oleh gadis itu. Hingga tidak lama dia sampai di depan rumah dengan desain
minimalis namun berkonsep modern.Eunha melepas pelukannya lalu segera turun dari motor Jungkook. Dia kemudian terlihat merapikan poninya yang sedikit berantakan.
"Terima kasih Jeon, mau mampir dulu?" Ucapnya berbasa basi.
"Ah.. lain kali saja. Aku pulang" ucap Jungkook lalu segera berlalu dari rumah itu. Eunha masih saja memperhatikan motor Jungkook yang saat ini sudah terlihat mejauhi kediamannya.
"Mungkin sekarang belum waktunya Jeon. Tapi kupastikan kau akan menginjakkan kaki dirumah ini suatu hari nanti. Bukan sebagai teman, tapi sebagai calon suamiku.." ucapnya seraya menyeringai lalu segera masuk ke dalam rumah itu setelah sebelumnya membuka gerbangnya.
Disisi lain Lisa sedang menonton acara favorit nya seraya memakan makanan yang tadi ia ambil di lemari pendingin.
Di dengarnya suara decitan pintu saat seseorang membukanya. Dia sangat yakin bahwa orangnya adalah namja pemilik marga Jeon itu.
"Kenapa lama sekali?" Tanyanya setelah melirik jam yang sudah menunjukkan waktu sore menjelang malam. Sedangkan Jungkook sudah meninggalkannya dari pagi tadi.
"Ah.. pekerjaanku lumayan banyak. Dan aku juga baru saja mengantarkan Eunha pulang ke rumahnya. Dia bilang tidak ada teman" ucap Jungkook lalu segera mengambil duduk di samping Lisa.
"Percayalah kalau gadis itu hanya beralasan supaya kau mengantarnya pulang" ucap Lisa dengan sinis lalu segera memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.
"Hei.. kau tak boleh berprasangka buruk seperti itu"
"Yayaya.. lagi pula aku juga tidak berhak memarahimu kan?! Karena kau bukan siapa-siapa bagiku" ucapnya lalu segera beranjak setelah sebelumnya merapikan sisa-sisa makanan di atas meja.
Jungkook hanya memandang gadis yang mulai melangkah menjauh darinya itu dengan tatapan bingung.
Namja itu kemudian beranjak hendak menuju kamar tamu yang biasa ia gunakan. Ia malas sekali untuk pulang. Dan sepertinya dia akan kembali menginap di rumah gadis ini. Ditambah lagi dengan hal yang baru saja terjadi membuatnya berpikir keras tentang bagaimana membuat Lisa agar tidak bersikap dingin padanya.
Jungkook segera membersihkan badannya di kamar mandi. Setelah mandi ia berniat menghampiri Lisa ke kamarnya.
Jungkook membuka ganggang pintu kamar yang tidak terkunci itu perlahan demi perlahan. Dilihatnya Lisa tengah berbaring terlentang seraya membaca novel yang ia pegang.
Gadis itu memberhentikan aktivitasnya saat dirasakannya seseorang tengah duduk di tepi ranjangnya.
Ia kemudian meletakkan novel itu di samping bantalnya dan duduk menghadap ke arah Jungkook.
"Kau marah padaku?" Tanya Jungkook dengan nada khawatir. Lisa tidak menjawab namun masih menatap manik mata Jungkook dengan dalam.
"Jawab aku.. kau marah padaku?" Tanyanya lagi.
Lisa masih tidak menjawab. Ia terlihat menunduk seraya memainkan kuku jari tangannya.
"Aku tidak marah. Aku hanya kecewa, kau bahkan tidak memiliki waktu untuk mengajarkanku mengendarai motor. Sementara Eunha, kau bahkan mengantarkannya pulang padahal ku tau kau pasti sangat lelah setelah melakukan pekerjaan di perpustakaan itu. Ini tidak adil. Aku tidak akan melarangmu untuk berdekatan dengan Eunha, aku hanya butuh waktumu untuk mengajariku mengendarai motor seperti janjimu dulu. Sampai sekarang kau bahkan belum menepatinya. Kau tau kan, rasa dikhianati itu sakit?!" Jelas Lisa panjang lebar kepada namja di depannya. Air mata mulai lolos dari pelupuk matanya. Sementara Jungkook hanya memandang gadis itu sendu, ya.. janjinya dulu bahkan belum ia tepati.
Jungkook mengelus rambut Lisa pelan lalu mengangkat kepala Lisa yang tadi tertunduk.
"Baiklah.. besok kau akan belajar motor" ucapnya diiringi senyum yang menampilkan gigi kelincinya.
"Benarkah? Bagaimana dengan jadwal perpustakaanmu?"
"Aku akan meminta izin.."
"Terima kasih Jeon" ucapnya lalu segera memeluk Jungkook setelah sebelumnya menghapus sisa air mata yang mengalir di pipinya.
'Hmm.. gadis kecilku.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Author back..
Gak tau author ngetik apaan disini. Ini udah author usahain buat update. Author harap readers semua gak kecewa, maaf kalau author gk bisa balas komen nantinya. Author lagi gak ada paket..
Okee segitu aja..
See you..Jangan lupa tinggalkan jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple Surprise || Lizkook ✓
Teen Fiction[END] Kejutan sederhana yang dibuat si namja tanpa sadar, membuat gadis itu menuntut untuk segera mengkonfirmasi hubungan mereka.. Namun yang terjadi, seseorang yang selalu ada buatmu hanya menyayangimu tetapi tidak mencintaimu.. Jangan lupa follow...