Part 9 : Servis Mobil Axel

29.2K 432 61
                                    

(Budayakan vote, komentar dan saran ya, para pembaca, kalau kalian berminat, bisa sampaikan juga fantasi kalian terhadap cerita ini, supaya penulis semakin semangat dalam menulis)

Sepulang dari rumah Jo, Adi menerima pesan whatsapp dari Axel: "om, bantu Axel donk, Axel bingung nih. Sekarang ya, om. "
Adi pun bingung melihat isi pesan tersebut dan menanyakan maksudnya, Axel pun kemudian bilang kalau ini urgent dan meminta Adi untuk datang ke rumahnya. Kemudian Adi bertanya apakah perlu mengajak Rio, tapi Axel menjawabnya tidak perlu.

Adi pun bergegas menuju ke rumah Axel. Sesampainya di rumah Axel, terlihat Axel berada di teras rumahnya dan terlihat bingung. Adi pun kemudian memanggil Axel. Axel yg melihat Adi kemudian mempersilakan Adi untuk masuk ke rumahnya.
Adi pun menanyakan kenapa Axel memanggilnya ke rumah. Axel pun menjelaskan kalau mobilnya tidak bisa dihidupkan dan ia ingat omongan Rio kalau ayahnya Rio pernah sekolah di bidang otomotif, jadi lumayan cakap untuk memperbaiki mobil.
Axel pun menanyakan apakah Om Adi mau membantunya untuk memperbaiki mobilnya. Tentunya dengan imbalan jasa.
Awalnya Adi menolak imbalan jasa, namun karena dipaksa Axel dan adanya kebutuhan finansial, maka Adi pun menyanggupinya.
Adi pun mulai memeriksa mobil Axel. Setelah dilakukan pengecekan ternyata ada 2 kemungkinan yaitu accu mobilnya yang sdh soak atau dinamo starternya yg memang sdh kurang berfungsi dengan baik. Adi pun kemudian mengecek oli mesin dengan melihat speedometer di mobil dengan kartu penggantian oli sebelumnya, dan ternyata sudah seharusnya dilakukan penggantian oli, karena sudah melebihi 1500 kilometer.
Hmmm... Adi pun memberitahu Axel tentang kondisi mobilnya itu,  dan Axel meminta rincian biaya yang harus ia keluarkan. Adi pun memberikan rincian:
- dinamo starter = 1.000.000
- oli 4 liter. = 350.000
- accu = 900.000
- servis = 650.000
Total : 2.900.000
Axel kemudian menyanggupinya.
Adi kemudian menghubungi bengkel resmi langganannya dan meminta untuk dibelikan sparepart dan olinya.   30 menit kemudian, sparepart yg diminta pun tiba sekitar pkul 13:00

Axel pun kemudian membayar sejumlah uang yang diminta Adi. Kemudian Adi pun meminta izin Axel untuk memulai pekerjaannya. Axel pun menyetujui dan ia pun menunggu sambil memperhatikan kerja Adi.

Kira2x pukul 14:00, sinar matahari pun semakin terik, peluh di tubuh Adi pun semakin bercucuran. Kaosnya pun basah kuyup oleh keringatnya. Axel yg melihat itu pun hanya bisa memandanginya sambil berharap ayah dari teman dekatnya itu melepas kaosnya.

Tiba2x tercetuslah ide Axel untuk mencoba memotret Adi. Axel pun bergegas menuju ke dalam rumahnya, mengambil kamera SLR. Ia pun mulai memotret Adi.
Axel: "Om, Axel fotoin om ya?"
Adi: "Wihhh, kamu skarang jadi ftografer y?"
Axel: "Axel baru belajar, om."
Adi pun tersenyum, ia membiarkan Axel mengambil foto dirinya sambil membetulkan mobil Axel.
15 menit kemudian Adi pun telah selesai memperbaiki mobil Axel. Adi pun kemudian melepas kaosnya untuk mengelap keringatnya. Hmmm... sungguh indah saat saat Adi melepas kaosnya dan mengelap keringatnya... tubuh six pack dan bulu ketiak yg tersusun rapi, membuat Axel hanya bisa termangu melihatnya.
Tapi pengalaman itu hanya berlangsung singkat... hanya 5 menit saja, karena Adi pun segera memakai kaos bersihnya yg sdh ia siapkan dari rumah. Damn... Axel pun menyesalkan keadaan itu. Ia pun mencari cara agar bisa menikmati tubuh dari ayah temannya itu.

Tiba-tiba Axel bertanya kepada Adi apakah dirinya mau difoto dengan konsep seksi ala Thailand. Axel pun menunjukkan foto2 tersebut kepada Adi.
Adi hanya tersenyum dan menanyakan alasannya kepada Axel. Axel pun menjawab krn mmg dirinya mau buat konsep foto yg serius dan tentunya akan ada imbalan yg akan diberikan kepada Adi.
Adi pun tersenyum dan memberikan penolakan secara halus yaitu dirinya hanya mau difoto dengan konsep yg jelas dan profesional.
Axel pun yg mendengar jawaban Adi mengangguk kecewa, namun Adi yg melihat Axel kecewa, kemudian memeluk Axel, dan mengatakan bahwa kalau Axel punya konsep foto yg jelas dan profesional, Adi pun akan mau difoto olehnya.

Axel pun mengangguk mengerti dan tersenyum mendengar jawaban om Adi. Adi pun kemudian pamit untuk pulang ke rumahnya dan mengatakan jika terjadi sesuatu pada mobil Axel, jgn sungkan untuk menghubunginya.

Axel berpikir keras mencari cara supaya bisa mengajak om Adi untuk hunting foto.
Keesokan paginya, Axel pergi main ke rumah Rio. Saat turun dari mobilnya di depan rumah Rio, Axel melihat tetangga Rio sedang mengambil gambar dengan kameranya.
Axel pun tertarik dan kemudian menghampiri tetangga Rio tersebut. Axel pun berkenalan dan ia kemudian mengetahui bahwa tetangga Axel itu bernama Jonathan atau dipanggil dengan Jo dan Gregory atau dipanggil dengan Greg. Axel memperkenalkan dirinya sebagai teman dari Rio yg merupakan anak laki-laki Adi.
Axel pun menanyakan mengenai pengalaman Jo dan Greg terkait dengan dunia fotografi dan betapa terkejutnya Axel bahwa mereka sdh melakukan foto dengan berbagai majalah luar negeri seperti majalah MH Singapura, At****de Singapura, G** Ti**s.  Axel pun tau bahwa majalah2 itu seringkali memuat foto2 seksi pria bahkan ada yg hampir bugil. Axel pun meminta Jo dan Greg untuk mengajarinya teknik-teknik fotografi. Jo dan Greg pun menyetujuinya.

Jo dan Greg mengajak Axel ke rumahnya, dan menunjukkan koleksi foto2 seksi yg pernah difoto oleh mereka. Saking seksinya, bahkan ada model pria yg difoto tanpa dibalut sehelai benang apapun.
Axel : "Wah bagus2 ya om, konsep fotonya jelas dan terlihat sangat profesional. Kapan lagi om mengadakan acara hunting foto? Axel ikutan y.
Jo : "untuk buat foto sperti ini biayanya cukup mahal, xel. Modelnya aja harus kamu bayar 350 SGD/ jam lho. Belum lagi make up artis dan properti -properti fotonya. "
Greg : "Kalau Axel berminat, nanti kita sharing biaya ya. "
Axel: "Kalau soal biaya, om Jo dan om Greg ga usah khawatir, Axel pasti bisa bayar. Yg penting Axel ikutan hunting foto dgn kalian. "
Om Jo pun kemudian mengatakan bahwa dirinya sebenarnya ingin mencoba hobi barunya yaitu memahat dan melukis. Hal tersebut juga diakui oleh om Greg yang juga sedang tertarik dengan seni melukis dengan media tubuh manusia.
Jo dan Greg pun sedang belajar seni tersebut namun terkendala dengan model yg tubuhnya bisa dijadikan kanvas untuk dilukis. Sebenarnya sudah ada beberapa model pria yg menawarkan diri untuk dijadikan modelnya, namun belum ada yg sesuai dengan pilihan mereka.
Setelah lama ngobrol dengan Jo dan Greg, Axel pun memutuskan untuk pulang ke rumah, tapi sebelumnya Axel pun meminta nomor ponsel Jo dan Greg supaya tetap bisa keep in touch dgn Jo dan Greg.
Sebenarnya ada agenda tersembunyi Axel yaitu meminta bantuan Jo dan Greg untuk bisa mengajak Adi hunting foto dengannya.

Aku Suka Ayahku 😘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang