01 [SUDAH DIREVISI]

70 10 2
                                    

Sinar matahari memaksa masuk kedalam kamar Karin. Karin yang merasa terganggu merenggangkan ototnya dan mendudukan tubuhnya dipinggir bibir ranjang. Tidak seperti hari senin lainnya. Kali ini Karin mengawali harinya dengan senyum yang lebar. Sesudah dengan ritualnya dikamar mandi,Karin turun menuju meja makan dengan keadaan senyum manis yang bertengger diwajah cantiknya tersebut.

"Pagi pih"

"Pagi mih"

Ucapnya sambil mencium kedua pipi orang tuanya. Terlihat Karin yang terganggu oleh tatapan aneh adiknya Karin melempar kerupuk kearah Jeno.

"Apasi lo! Elah kotorkan baju gue!" Ucap Jeno kesal yang diberi sedikan bahu acuh.

Setelah selesai sarapan,Karin berlari duluan menuju mobil papihnya agar duduk dibangku depan. Jeno yang meresa didahului menghentak hentakan kakinya sebal,dan Karin menjulurkan lidahnya upaya mengejek Jeno.

Sesampainya Karin didepan gerbang sekolah ia berpamitan dengan Ronal ayahnya dan segera berlalu dari tempat. Karin berjalan dilorong dengan bersenandung ria. Senyumnya tak luntur sedari tadi. Ia memikirkan betapa indahnya saat penobatan nanti disaat mimpinya menjadi nyata,Yaitu menjadi ketua osis Sma Garuda.

Namun seketika langkahnya terhenti saat melihat segeromblo siswa cowok yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Elah! Sayang senyum manis gue ini mah! Batinnya saat melihat segerombol cowok tersebut mendekat.

Wajah Karin berubah 180 derajat. Yang tadinya senyum manis bertengger indah diwajahnya sekarang telah digantikan dengan wajah kesal namun terlihat menggemaskan.

Mata Karin tak sengaja menangkap manik coklat yang dominan dengan hitam milik cowok yang bertubuh besar dan tinggi tersebut. Karin mendengus kesal dan mempercepat jalannya. Sedangkan cowok tersebut memandangnya dengan datar tanpa ekspresi.


Setelah upacara selesai,seluruh siswa dan siswi Sma Garuda berkumpul dilapangan untuk pengumuman pergantian Ketua osis dan Wakil ketua osis.

Karin berdiri dengan senyum manisnya dan Alex ya dia hanya diam tanpa ekspresi. Karin menyerit saat memandang Alex sekilas. Ntah kenapa hari ini dia tak banyak ngomong dan datar. Namun hal itu langsung dibuangnya jauh jauh karna pikirnya tak penting memikirkan orang seperti Alex.

"Tes tes satu dua tigaa!" Ucap pak Seto membuka acara.

"Baiklah tanpa membuang waktu,dari hasil pemilihan kemaren suara terbanyak diraih oleh..."

Ucapan pak Seto tergantung dan membuat jantung Karin seperti maraton. Kringat dingin sudah membasahi keningnya bahkan tangannya pun ikut basah.

"Alex Athala Putra!" Ujar pak Seto yang diberi tepukan meriah dari seluruh siswa terutama siswinya.

Mulut Karin terbuka tak percaya mendengar ucapan pak Seto barusan. Alex meliriknya dan menaik turun kan alisnya sombong.

"Dan Karin kamu hanya kalah Tujuh angka dengan Alex," kata Pak Seto saat mendekat dan memasangkan pin disamping nametag Karin.

"Selamat ya! Kamu menjadi wakil ketua osis bersama dengan Alex bapak percaya sekolah kita akan maju!" Lanjut pak Seto yang membuat Karin oleng. Kepalanya terasa berputar putar dan pandangannya pun sudah kabur. Dan benar saja Karin pinsan ditangan Alex.

.....

Karin terusik saat mendapati hembusan angin yang membuat wajahnya geli. Saat membuka mata betapa terkejutnya dia melihat Alex yang sedang menium pelan wajahnya.

"Kyaaaaaa!!!" Teriaknya yang membuat Alex menjauh.

"Mulut lo setan!" Ujar Alex mengelus ngelus telinganya yang panas karna suara Karin.

"Lo setan! Ngapain lo barusan hah?!" Katanya sambil mendudukan tubuhnya tegap.

"Lah emang gue ngapain?" Tanya Alex dengan wajah tak berdosanya.

"Alah babyk! Minggir gue mau keluar! Males disini ada lo!" Sebelum Karin ingin meninggalkan Uks tanganya sudah duluan dicekal oleh Alex dan Karin hanya menoleh malas.

"Lo istirahat aja,biar gue yang keluar!" Ucapnya yang membuat Karin menampakkan lipatan lipatan kecil didahinya.

"Tu bubur dimakan! Abis istirahat rapat perdana dimulai!" Ucapnya dan berlalu dari hadapan Karin. Karin menoleh melihat bubur yang ada dimeja samping ranjang.

Setelah merasa enakan dan menghabisakan bubur tadi,Karin keluar uks dan menuju kekelasnya. Banyak sapaan dan ucapan selamat untuknya. Karin hanya tersenyum kecut saat mendapati itu semua. Pasalnya yang ia inginkan menjadi ketua bukan wakil dan ia juga ingin menjadi atasan bukan bawahannya Alex.

Langkahnya terhenti saat didepan kelas. Suara melengking yang melebihinya terdengan mengelegar saat kelas kosong karna siswa pada kekantin.

Shinta memeluknya erat sangat erat sampai membuatnya susah bernafas. Kinta hanya memutar bola mata malasnya. Dan Reza tersenyum senang saat melihat Karin yang sudah keluar dari Uks.

"Shin-,na-p-as guee.." ucapnya terbata bata saat Shinta mengeratkan pelukannyan.

"Udah Shinta! Badan lo kecil tenaga bison!" Seru Kinta dan Shinta hanya cengir kuda.

"Gue kira lo diruang osis,soalnya Alex sama anak osis pada kesana" kata Reza yang membuat Karin bingung.

"Kata Alex selesai istirahat rapatnya,tapi kok-," Jelas Karin yang diberi ledikan bahu acuh Shinta dan Kinta.

"Yaudah lo kesana aja,ketimbang keluru" usul Kinta yang diangguki oleh semua termasuk Karin.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tbc

Lanjut or stop?

Comment and vote!

#biniNaruto💕

MY RIVAL-[PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang