02 [SUDAH DIREVISI]

51 11 0
                                    

Karin nampak kesal saat melihat seluruh anggota osis beserta pengurusnya keluar dari ruang osis. Rapat telah selesai dan Alex tidak memberi tahunya.

"Kenapa lo ga ngomong hah?!" Katanya yang diberi tatapan bingung oleh Alex.

"Selow mba! Dateng dateng langsung marah marah! Ngajak berantem heh?!" Ucapnya seperti sponsor permen ditv. Karin menyerit bingung saat mendengar ucapan Alex barusan.

"Gaje tayi!" Balas Karin ketus. Alex terkekeh dan menjatuhkan bokongnya dikursi depan Karin.

"Ini" Kata Alex sambil memberikan proposal kepada Karin. Karin menaiki sebelah alisnya saat memandang proposal tersebut.

"Itu proposal buat perpisahan ntar. Sekolah kita ngadain prom!" Jelas Alex yang membuat Karin tersentak kaget. "Lo gila hah?!" Ucap Karin sambil membanting proposal tepat dihadapan Alex.

"I-ini tu alay najis!" Lanjutnya dengan wajah jijik. Alex tertawa cukup keras yang membuat Karin lagi lagi bingung.

"Alah rin bacot lo ngomong 'alay'! Padahal lo takut kan!?" Kata Alex dengan sedikit kekehan.

"Takut? Takut apaan. Sinting lo lex!" Balas Karin kesal.

"Iya lo takut. Takut gak dapet pasangan buat dateng ntar!" Ujarnya dan tawanya kembali pecah.

"Kayak gitu ngeles bilang alay! Halah tayik rin!" Dan kembali Alex tertawa lepas.

Wajah Karin nampak memerah karna kesal dengan sekuat tenaga ia menginjak kaki Alex yang membuat sang pemilik meringkuk kesakitan karna ulah Karin.

"Heh denger ya! Banyak diluar sana yang ngantri bakal jadi cowok gue. Tapi gue tolak!" Jelasnya yang diberikan tatapan tidak yakin oleh Alex.

"Terserah lo percaya apa enggak! Yang penting gue gak setuju atas usul lo ini!" Lanjutnya dengan nada yang tinggi.

"Disini ketuanya siapa? So suka suka guelah! Lagian tu proposal udah ditanda tanganin sama pak Seto!" Balas Alex yang membuat Karin meraup wajahnya kasar.

"Lo pikir gue bege gitu ya? Mana mungkin proposal baru dibuat udah ditanda tanganin!" Alex mengangguk dan mengambil proposal itu kembali.

"Liat noh! Liat! Liat!"

"Udah jelas kan! Sekarang lo pergi deh ketimbang lo bikin emosi gue mencuak!" Katanya yang membuat Karin menggeleng heran.

Yaallah tabahkan hati hamba untuk menghadapi mahluk ciptaan mu ini yaallah! Ujar Karin dalam hati dan segera meninggalkan Alex ditempat.

...

"Bapak bercanda kan?!"

Tanpa Karin sadari baru saja dia menggebrak meja tepat didepan guru killer yang ditakuti oleh seluruh siswa diSma Garuda.

Pak Muklis memutar kumisnya dan melotot tepan dihadapan Karin yang melihat hal tersebut langsung gelagapan dan kembali duduk.

"Keputusan bapak sudah bulat! Sekarang kamu kembali kekelas!" Final pak Muklis yang membuat Karin pasrah.

Karin keluar dari ruangan pak Muklis dengan langkah yang lesu. Wajahnya murung dan sedikit kesal. Singkat cerita,sebelum Karin sampai dikelas dirinya diharuskan keruangan pak Muklis guru musik Sma Garuda.

Pak Muklis menugaskan Alex menjadi tutornya selama dua bulan kedepan disetiap jam pulang sekolah selama dua jam. Mendengar keputusan pak Muklis membuat Karin kesal dan ingin mencakar wajah Alex.

Namun niatnya terurungkan saat melihat Alex berada didepan kelas dengan mengangkat satu kakinya dan berdiri memegang telinganya sendiri.

Tawanya pecah saat melihat ekspresi Alex yang memelas ampunan oleh buMaya guru killer nomor dua setelah pakMuklis.

Saat melintas didepan kelas Alex,Karin terkekeh namun ditutupin oleh tanganya agar tak terdengar oleh buMaya.

Namun bukan BuMaya namanya kalo tidak membagi kemarahannya. Karin nampak diam saat melihat buMaya menatapnya tajam.

"Kenapa kamu tertawa Karin? Ingin menemani Alex juga?!" Ucap BuMaya yang diberi gelengan cepat oleh Karin.

"Kalau begitu cepat masuk kelas. Ini wakil ketua osis kelayapan dijam pelajaran!" Cerocos buMaya yang diangguki oleh Karin.

Karin berjalan cepat saat mendengar ucapan buMaya tersebut. Namun ia berbalik kembali dan mengatakan hal kepada Alex tetapi tanpa suara yang membuat Alex kesal dan geram.

"Mampus!"

Karin segera lari dari tempat tersebut takut BuMaya tau apa yang barusan ia katakan.

Jam sekolah telah habis membuat para siswa dan siswi memenuhi tempat parkiran dan loronh sekolah. Tinggal Karin,Shinta,Kinta dan Reza yang masih dikelas,mereka malas berhimpit himpitan dengan yang laninya.

"Shinta!" Panggil sesorang yang membuat mereka mendanga kesumber suara.

"Gue duluan ya,bhay!" Ucap Shinta yang diangguki yang lain.

"Kuy lah kita juga balik!" Ajak Karin yang diikuti oleh Reza dan Kinta.

Namun sebelum Karin benar benar akan meninggalkan sekolah. Langkahnya dihentikan oleh seseorang yang Karin yakini siapa pemiliknya.

"Heh mau kemana lo?!" Ucap Alex sinis,Ya laki laki itu adalah Alex. Karin memutar matanya jengah dan berbalik menghadap Alex.

"Ya pulang lah lo pikir apa?!" Balasnya. Alex mendekat dan membuat Kinta dan Reza benyerit bersama begitu pula dengan Karin.

"Lo gak inget apa kata pakMuklis?" Tanya Alex santai yang membuat Karin menepok jidatnya.

"Emang harus sekarang ya?" Tanya Karin pelan.

"Yaiyalah! Gue males lama lama sama lo terus! Semakin cepat semakin bagus" ujar Alex yang mendapatkan tatapan sadis oleh Karin.

"Heh lo pikir gue mau lama lama bareng lo? Dih ogah!" Balasnya tak kalah sinis.

"Yaudah buruan kalo gitu!" Ajak Alex yang berlalu duluan meninggalkan Karin.

"Eng-, Kin, Za lo berdua pulang aja duluan. Gue ntar naik ojol!" Ucapnya seraya berlari mengejar Alex.

Kinta dan Reza saling melempar tatapan bingung saat melihat apa yang terjadi. Namun segera ditempis oleh mereka saat melihat mobil mamanya Kinta telah menjemput.

"Gue duluan ya za!" Ucapnya sambil menepuk bahu Reza pelan. Reza hanya menganggu dan menaiki motornya untuk pulang kerumah.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tbc

Gimana?
*Kasih saran dan pendapat kalian dikolom komentar 💬. Karna itu adalah bumbu tersendiri untuk autor.

#biniNaruto💕

MY RIVAL-[PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang