06

30 8 0
                                    

Karin's pov

Gue berjalan dengan dibantu sama Alex sihabolis satu ini. Anjir! seriusan ya ini kaki gue sakit banget. Sambil tertatih tatih gue berjalan menuju Uks,banyak mata yang mandangin kita aneh tapi gue diem aja begitupun sama Alex.

Dua lorong lagi untuk sampai diUks,gue liat Reza yang jalan dengan santai tapi ditatap bagai makanan lezat. Hemm for information. Selain Alex,Reza juga termasuk most wantednya disini.

Selain ganteng,Reza juga pinter bertalenta dan baik. Buih,ga kebanyangkan gimana kalo dia ampe jadi pacar kita. Berasa jadi Wanita terbahagia sedunia getoh! Oke katakan gue lebay! Tapi emang kenyataannya Reza yang gue kenal dari jaman orok sampe sekarang sama sama gede,dia itu ga pernah berubah. Bahkan bagi gue disetiap harinya ada aja hal yang baru dihidupnya.

Mata Reza memicing bingung saat ngeliat gue. Ga lama dia mempercepat jalannya kearah gue. "Lo kenapa rin?" Tanyanya khawatir. Gue ngelirik Alex dan mendengus kesal sedangkan dia cuman buang muka asal kek gadak dosanya sama sekali.

"Dibanting Alex!". Mendengar ucapan gue barusan Alex langsung natap gue ga percaya
Seolah olah dia berkata. 'Nyesel gue nolong lo rin!'

 'Nyesel gue nolong lo rin!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue si acuh aja. Terus Reza natap Alex dengan tatapan mengintimedasinya. "Sirengginang ngomong lo percaya!" Kata Alex malas.

Asw!

Apaan,gue dikata apa? Rengginang? Giginya no rengginang. Tampang bagai malaikat kayak gini dikata 'Rengginang'.

Reza natap gue lagi,tapi kali ini tatapannya lebih lembut. Sambil melirik jam tangan miliknya. Gue liat jelas muka Reza lirih. Kenapa ni anak?

"Sorry rin,gue harus keruangan bu Septi buat ngurus lomba besok"katanya sambil megang tangan gue.

"Sorry banget ga bisa nemenin lo keUks!" Lanjutnya lagi. Alex memutar bola matanya malas saat ngeliat gue sama Reza lagi asik. "Iyaa za,gapapa! Mending lo selesein dulu kerjaan lo," ucap gue sok tegar. Padahal gue pengen banget ditemenin sama Reza ketimbang sama Habolis satu ini.

Reza tersenyum tulus dan ngacak rambut gue sebelum pergi. Kebiasaan deh ya(─‿‿─).

"Tolong ya lex!" Ucapnya sambil nepok bahu Alex pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong ya lex!" Ucapnya sambil nepok bahu Alex pelan. Alex hanya mengangguk dan Reza yang berjalan menjauh. Gue yang ngeliat nanar kepergian Reza pun disadarkan oleh suara brengsek Alex-_-

"Ayok woy! Males gue lama lama sama lo mulu!" Ucapnya. Buset ya ni anak. Yang ada gue males lama lama sama dia!

Diuks,Alex langsung ngasih gue ke Prima ketua PMR disini. Alex cuman diem natap lurus kedepan tanpa berniat mbatu Prima. Gue yang sesekali meringis kesakitan hanya dicibir sama Alex. Tayi emang!

"Alay lo rin! Gitu aja ngerengek!" Katanya enteng. Tanpa berniat buat bales ucapannya barusan. Gue lebih memilih diam sambil ngerasain sakit dipergelangan kaki gue.

"Jangan dibawa jalan dulu ya rin,sampek bengkak gitu kaki lo" kata Prima yang selesei sama kaki gue. Gue ngangguk dan berterima kasih sama dia.

"Thanks ya ma!" Ucap gue yang dibalas senyuman manis Prima. Alih alih ngerasaain sakit dikaki gue. Gue ngelirik Alex yang lurus banget pandangannya kegue. Kalo aja tu tatapan ada lasernya. Pasti dah ni muka gue udah bolong karna ulahnya.

"Ngedip woy kalo mandang gue! Ntar kalo lo naksir kan ga lucu!" Kata gue yang membuat Alex membuang pandangannya.

"Iyaa emang ga lucu,tapi bencana!" Katanya yang sangat sangat membuat diriku ingin mencabik cabik wajahnya tersebut.

Sabarkan lah hati hamba yaallah..

"Ntar pulang cepet,"katanya memecah keheningan

"Terus?" Tanya gue yang membuat dia mendengus lagi. Pms kali ya ni anak,Sensian bener.

"Lo jangan pulang,langsung latihan aja" katanya datar. Oke gue makin yakin kalo ni anak lagi pms. Hawanya beda kayak hari hari lainnya.

"Lah gue kan lagi sakit lex,masa harus latian juga"

"Yang sakitkan kaki lo bukan suara lo! Dih bego kok dipelihara!"

Jleb!

Oke kata kata barusan sangat menancap dalam dihatiku.


Autor's Cantek POV

Kini Karin dan Alex tenggelam dalam keheningan Uks. Alex yang sibuk dengan ponselnya dan begitupun dengan Karin.

Tak lama Alex memasukan ponselnya kedalam saku celananya dan beranjak ingin pergi. Melihat hal tersebut membuat Karin mengerutkan dahinya.

"Mo kemana lo lex?" Tanya Karin.

"Keluar! Bosen gue disini!" Ucapnya enteng. Karin membenarkan duduknya dan memegang tangan Alex supaya tidak pergi.

"Enak aja! Terus gue disini sama siapa?" Kata Karin yang terdengar ketakutan.

Alex menaiki sebelah alisnya dan tersenyum licik.

"Jangan bilang lo takut sama rumor hantu penjaga UKS ini" kata Alex yang mampu membuat Karin susah menelah salivanya sendiri.

Melihat ekspresi Karin membuat Alex tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya.

Prankkk!!!

Alex dan Karin memandang tempat obat yang jatuh bersamaan. Mata Alex membulat sempurna saat mendapati tidak ada orang satupun disana. Disamping itu gorden pembatas bergoyang sendiri tanpa adanya angin disitu.

"M-mending kita keluar aja yok rin! Kasian lo ditinggal sendiri disini" kata Alex terbata bata. Karin mengangguk patuh dan ikut bersama Alex keluar.

"Huh! Sontoloyo wes reti ceblok yo ra dijikok!" Kesal mas Tejo selaku pembersih sekolah.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tbc

#biniNaruto💕

MY RIVAL-[PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang