03 [SUDAH DIREVISI]

43 9 2
                                    

"Alex udah dong! Gue capek!" Ucap Karin kelelahan. Pasalnya sudah satu jam lebih ia berlari keliling lapangan basket yang luas tersebut, dan juga ia push-up beberapa kali. Entah apa tujuannya tetapi sepertinya Alex menikmati.

"Lemah lo! Pantes nilai kesenian lo kecil!" Cibirnya yang diberi tatapan tajam Karin.

"Oi cengo! Denger ya. Lo disuruh pakMuklis jadi tutor musik gue. Bukan disuruh jadi tutor olahraga!"

"Terus ngapain lo nyuruh gue push-up sama lari lapangan hah?!" Kesal Karin.

"Lo lagi pemanasan bege! Ga liat kringet lo keluar banyak banget!" Balas Alex tak kalah kesal.

Karin meraup wajahnya kasar dan mendudukan bokongnya dikursi pinggir lapangan. Sambil menatap Alex tajam. Karin mengambil botol minum yang ia percayai milik Alex.

"Punya gue nyet! Ngapain lo minum!" Ucap Alex sedikit teriak dan berlari pelan kearah Karin.

"Bodo!" Ucap Karin dan melanjutkan meminum kembali air milik Alex. Setelah merasa air milik Alex habis,Karin melempar sembarang botol minum tersebut.

Alex yang melihat hal tersebut melotot dan mengambil kasar botol air tersebut.

"Masih dipake njir! Asal aja lo!" Seru Alex yang diberi sedikan acuh oleh Karin.

Upin dan ipin inilah dia,..
Kemb-

"Hallo!"

"..."

"Iya!"

Alex mematikan sambungan telpon sepihak dan memasukannya kembali kedalam saku bajunya. Alex melirik Karin yang sedang menahan tawanya sampai wajahnya memerah.

"Bangsat!" Umpat Alex dan tawa Karin pecah seketika.

"Anjir sakit perut gue gilak!"

"Ketos kece nada deringnya upin ipin! Uwahahahahaaa!"

"Hot news nih!" Ujar Karin diselah selah tanyanya. Yang membuat Alex memutar bola mata malas.

"Sampe besok anak anak sekolah pada tau! Awas lo!" Ancamnya yang membuat Karin tertawa kembali.

"Gue mau balik! Ada urusan" ucap Alex serius dan Karin pun memberhentikan tawanya tersebut.

Wajah Karin nampak senang dan bahagia. Dengan cepat ia membersihkan dan membereskan barangnya dan menuju gerbang secepat mungkin.

Hampir 10menit namun tak ada ojol yang menerima orderannya. Begitupun dengan angkot ataupun busway. Tak lama motor ninja warna merah berhenti tepat dihadapan Karin.

Karin menyerit bingung saat melihat sang pemilik membuka helm nya.

"Alex?"

"Mau ngapain lo?" Tanya Karin ketus.

Alex memutar bola matanya jengah saat mendapati ucapan Karin.

"Niatnya gue mau kasi tumpangan ke lo! Tapi ga jadi lo nya kek asw jadi gue males!" Ucap Alex yang membali memakai helmnya.

Ucapan Alex barusan membuat Karin sedikit tergeser hatinya, bila saja papihnya tidak sibuk pasti ia tidak seriusau ini. Namun tiba tiba tangan Karin tergerak dan meremas pelan jaket boomber milik Alex.

Alex melirik dan membuang wajah acuh. "Gue ikut lo ya lex,kali ini aja!" Ucap Karin pelan. Bahkan hampir sama dengan cicitan tikus.

"Berkali kali juga boleh kok!" Balasnya yang disertai naik turunnya alis Alex.

Karin mencubit pinggang Alex yang membuat sang pemilik meringis kesakitan. "Udah buruan! Keburu sore!" Ujar Alex yang menarik Karin untuk naik keatas motornya.

Hening tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Sampai Alex membuka suara dulua. "Rin lo udah punya pacar?" Tanyanya yang membuat Karin menyerit kebingungan.

"Belom! Kenapa emang?" Balas Karin disertai pertanyaan. Alex mengangguk pelan dan menjawab pertanyaan Karin.

"Gapapa!"

"Itu tetangga gue udah tua tapi masi jomblo aja,kan cocok sama lonya yang masi jomblo!" Lanjut Alex santai yang membuat wajah Karin memerah karna kesal. Saking kesalnya Karin merutuki sambil memukul bahu Alex keras.

"Bangkek! Kurang ajar ya lo lex!"

"Ni makan ni makan makan!"

Bukannya kesakitan Alex malah terkekeh oleh pukulannya Karin. Setelah beberapa menit motor Alex sampai dipekarangan rumah Karin. Dengan cepat Karin turun dari motor Alex.

"Udah si rin,muka lo udah jelek makin lo tekuk tambah jelek jadinya!" Ucap Alex sambil mencubit pipi tembem Karin. Karin memukul mukul tangan Alex yang mencubit pipinya kuat berusaha agar tangan tersebut lepas.

"Bangsat emang ya lo lex!" Kata Karin dan meninggalkan Alex ditempat.

"Heh woy! Ga makasih lo?!" Teriak Alex yang mendapat tatapan tajam oleh Karin. "Makasih!" Singkat Karin dan melanjutkan jalannya lagi.

Alex menggeleng dan melajukan motornya keluar dari pekarangan rumah Karin.

Karin menaiki anak tangganya dengan perasaan kesal,selain kesal ia juga merasakan pipinya yang memanas akibat ulah Alex.

Karin menghempaskan tubuhnya kasar dikasur yang berukuran kingsize yang bermotif polkadot.

.....

Alex memasuki area perkarangan rumahnya yang luas dan megah. Ada rasa malas ia kembali lagi kerumah ini. Hampir dua tahun ia hidup sendiri diapartement nya.

Alex melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah yang mewah tersebut. Kedatangannya langsung disambut oleh dua orang wanita dan juga pria paruh baya.

"Duduk,papa mau ngomong!" Titah Arya ayah Alex. Alex menuruti dan duduk disamping wanita seumuran dengannya. Tatapannya lurus kedepan,wajahnya datar dan dingin tanpa ekspresi. Sedangkan wanita disampingnya tersenyum kikuk saat duduk sanding dengan Alex.

"Mulai sekarang kamu tinggal disini lagi! Dan besok Clara akan ikut sekolah bersama mu!" Jelas lelaki tersebut. Namun Alex tetap memasang ekspresi yang sama seperti awal.

"Sudah?" Tanyanya dingin.

"A-apa?" Tanya Arya kembali. Alex berdiri sambil membawa tasnya.

"Lakuin semau papa! Alex bakal terima" ucapnya sambil berlalu dari tempat.

Arya memijit pangkal hidungnya. Dan wanita disampingnya mengelus pundak suaminya tersebut.


::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Tbc

Comment and Votenya jangan pelit!

#biniNaruto💕

MY RIVAL-[PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang