A - D | 03 - [Shocking]

8.1K 642 17
                                    

I was shocking and almost dying.

Why everything seems like they are joking?

Even the world also made fun of it.

***

"Darren."

Rasa-rasanya Ava mau ketawa keras banget tiap kali mengingat kejadian tadi sore. Dia nggak mau percaya kalau Darren yang di halte sore tadi adalah Darren yang itu. Untung saja nggak lama setelah adegan perkenalan tersebut, mobil mamanya segera datang. Gerimis sudah turun waktu itu, jadi dia berbasa-basi sebentar pada Romeo untuk memakai jaket dan jas hujannya setelah itu berpamitan pada tiga orang itu.

Ava nggak berani untuk menanyakan apakah Darren yang jadi teman Arlene adalah Darren yang Ava kenal. Mendengar nama Darren disebutkan saja Ava sudah mau menyublin. Meski aslinya cowok itu nggak ada salah apa-apa sih sama dia, tapi Darren jadi sumber alasan mengapa Ava dijadiin bahan lelucon dua kelas selama tahun terakhirnya.

Padahal meski sering Ava hindari cowok itu masih saja baik padanya. Dia kadang diam-diam memberi Ava donat yang kalau boleh jujur rasanya enak banget, tiap kali cewek itu lula bawa bekal makan siang. Harusnya sekarang kalau dia ketemu sama Darren yang itu, Ava berucap maaf karena sudah terlalu kekanak-kanakan memusuhi Darren perihal jadi pacar karena tantangan itu.

Secara nggak langsung Ava ikut mempermaikan cowok itu. Tapi sekarang, semisal suatu saat dia ketemu cowok itu lagi, Ava nggak tahu apakah dia bisa memandang cowok itu lebih dari 10 detik. Baru didetik pertama saja kemungkinan besar dia pasti bakalan kabur.

Tapi kalau Darren yang tadi itu ternyata Darren yang itu gimana ya?

Pertanyaan itu mengganggu Ava sepanjang perjalanan pulang bahkan sampai sekarang. Dia ingin menghubungi Romeo, mau bertanya tapi gengsinya terlalu tinggi. Coba tanya Ajeng, tapi apa cewek itu bakalan paham maksudnya? Juga besar kemungkinan kalau Ajeng akan memberitahu Romeo mengingat mereka sekarang sudah bestfriend banget.

Bagaimana kalau dia bertanya pada Dimas aja? Cowok itu pasti tahu kan? Mengingat nggak mungkin Dimas jauh-jauh dari Ajeng. Buru-buru Ava membuka roomchat mereka. Baru hendak mengetik ternyata Dimas lebih dulu mengiriminya pesan.

Adimas:
ava

Calvatia:
apa?
kebetulan banget gue juga mau ngechat lo

Adimas:
mau ngapain emangnya?

Calvatia:
gak gak!
lo aja dulu
gue gampang nanti 👍🏻👍🏻👍🏻

Adimas:
lo tadi nunggu di halte ya?
sama romeo?

Ini adiknya si Ajeng mirip banget sama Dimas Kanjeng. Bisa-bisanya cowok itu tahu kalau Ava lagi mau bahas kejadian ini. Wow impressive banget sih.

Calvatia:
kok lo tau?
bukannya lo balik sama ajeng ya?

Adimas:
gue balik lagi ke sekolah
ambil buku yang ketinggalan
lo tadi di halte sama siapa aja?

Ava rasa kayaknya Dimas kenal sama Arlene sama Darren. Aduh firasat Ava jadi buruk. Kalau Darren yang tadi beneran Darren yang itu betulan, gimana? Pesan Dimas sudah terlanjur Ava baca, kalau tidak dibalas agaknya sedikit bakalan bikin bingunh cowok itu.

HIM (Love Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang