Capitol. Tempat penjara bagi Setiap distrik diPanem. Hanya memanfaatkan kebodohan yang dimiliki penduduk setiap distrik.
“Baiklah, Berikan kami daftar para tribute, dan jelaskan karakteristik mereka” kata Merci yang dari tadi hanya diam saja, saat kami sudah ada di hotel para tribute di Capitol.
“Yaa, aku akan menjelaskannya,” Kata Henry. Henry pun menyalakan TV didepan kami “Tribute dari distrik 1 adalah Cashmere dan Gloss, Kakak beradik, mereka memenangkan Dua tahun berurutan, kesukaan Capitol, dan tentu saja sangat mematikan. Distrik 2, Enobaria dan Brutus, Enobaria sengaja mengorek giginya menjadi taring agar dapat menggoyak dagin leher musuhnya.Distrik 3, Wiress dan Beetee, bukan masalah, tapi pintar. dia menang akibat kepandaiannya menyetrum musuh musuhnya. Finnick odair, Distirik 4, Dia menang saat usianya 14 tahun, lebih muda darimu Clarissa. Sangat pintar memasang jebakan. dan kelemahananya, adalah Mags, Nenek tua yang mengantikan Annie Cresta, dia merupakan pelatihnya, dan Finnick berusaha melindunginya. dia wanita yang luar biasa,” Henry mengela nafas sebentar. “aku akan langsung menuju tribute yang sangat mematikan, di Distrik 7, Johanna Mason, Sadis, sedikit gila akibat game ini. dan distrik 12, Katniss Everdeen dan Peeta Mellark, pemenang tahun lalu, yang perlu kalian takutkan adalah Katniss Everdeen, sangat ahli memanah, tapi ceroboh. dan kecuali mereka, semuanya tidak perlu kau takutkan.”
Kamipun terdiam. hingga akhirnya akupun bertanya.
“Jadi apa yang harus kami lakukan?”
“Yaa, sesuai kataku, kalian harus menjadi sekutu. dan mungkin harus mencari sekutu jika keadaan mendesak,” kata Henry “dan aku sudah tau apa rencananya.”
“apa?” tanyaku lagi.
“Kalian harus saling melindungi. Merci, kau hebat dalam serangan jarak dekat, ambilah senjata berupa pedang, kapak, atau trisula, terserah apa yang menurutmu cocok,” Lanjut Henry
“Lalu untukku?” tanyaku sekali lagi
“aku tau, kau sering berburu di distrik 10, dan aku tau kau hebat dalam serang jarak jauh, jadi kurasa kau sangat cocok mengunakan panah. ambilah, di Carnucopia, ada 3 jenis, pilihlah salah satu yang kau anggap pas, jangan terlambat, karena lawanmu ada yang lebih jago memanah, Yaaa, Katniss Everdeen. Ambillah beberapa kantong busur.” kata Henry “Lalu, larilah kehutan, Tunggu malam tiba, dan Bunuhlah mereka, tapi jika kalian tidak bisa menemukan satu sama lain saat di Cornucopia, Larilah sendirian ke dalam hutan sebelum kalian terbunuh.”
Sesaat, akupun berpikir bawah Henry memang cocok sebagai mentor. Ia bahkan sudah membuat rencana untuk kami, mengingat usianya yang terlampau tua. akupun berpandangan dengan Merci.
“Yaaa, rencana sempurna.” katanya
“Baiklah, beristirahatlah, siapkan dirimu untuk besok. Besok kalian akan dikenalkan ke seluruh Panem. Jangan biarkan Penata busana kalian mendandani kalian tanpa seijin Eggie. dan berikan Sebaik mungkin untuk Snow dan penduduk Capitol.”
akupun pergi menuju kamar bersama Merci.
“Apa kau ingin kembali keArena?” Tanyaku kepada Merci
“Mustahil orang memilih pergi ke Arena, lebih baik mati, daripada itu harus terjadi.” balasnya.
“Yaa setidaknya kita harus sekali lagi berusaha memenangkan game ini.” kataku
“Jangan harap.” katanya Sinis
Lalu keheningan pun menyelimuti kami. Tak kusangka kalimat sesinis itu bisa keluar dari mulut Merci. tak ada diantara kami ingin mengucapkan sepatah kata lagi. Aku takkan berharap untuk memenangkan game ini. aku hanya ingin bukan akulah yang mati terbunuh pertama kalinya sesudah terompet Cornucopia berbunyi, menandakan awal game ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
In 3rd Quarter Quell
Fanfiction"One Again,.. I Will Go To Arena To Kill or To Be Killed?!!" - Clarissa Masslow -