07

230 30 0
                                    

Tahun ini sangat berbeda, karena akhirnya semua fakta hidupku terkuak. Aku bertemu dengan Kakak Kandungku yang ternyata dia yang selama ini selalu mengantarku pergi ke toko buku dan mengingatkanku untuk berhati-hati di jalan Raya dan saat menyebrang. Ia tak pernah jauh dariku.

Aku sudah tidak tinggal lagi di rumah itu, aku pindah kerumah kakak ku dan meninggalkan semua kenangan kelam dimasa laluku. Walau sekarang, Telingaku tak dapat mendengar sebelah setidaknya telinga kananku masih berfungsi.

Sejak saat itu, aku tidak mau lagi pergi ke Bioskop dan menonton film-film action atau apapun itu. Dan tentunya penembakan itu, aku tidak bisa lupakan hal itu.

Ketika aku mulai lupa soal 3 maret mendatang, selalu saja ada hal yang membuatku mengingat tgl itu lagi. Seakan-akan aku memang di takdirkan untuk mati dan kejadian selama itu menjadi sebuah pengingat yang kuat untuk diriku.

Tokk..tokk...tokk.

" Yeon Mi-ah... Bukankah kau ingin pergi melihat kembang api ? Sebentar lagi kembang apinya akan keluar.."

Yeon mi tidak keluar dari kamarnya, dan ketika jimin membuka pintu ternyata tidak di kunci. Iapun masuk kekamar dan melihat Yeon mi hanya duduk di lantai dengan tatapan kosongnya. Jimin langsung menghampirinya, ia berlutut dihadapannya dan memegang lututnya.

" Yeon Mi-ssi ? Kau kenapa.. kenapa kau diam seperti ini. Apa yang terjadi sebenarnya ? Katakan padaku.. kau jangan membuatku khawatir.."
Ucapnya sambil menggoyangkan kecil tubuh Yeon mi.

" Kita lihat dari sini saja.. aku tidak ingin keluar, aku takut. "

" kenapa denganmu, tadi pagi kau sangat bersemangat untuk pergi. Tapi, sekarang kau bilang takut. Apa yang sebenarnya terjadi ?"

" Suaranya sama dengan suara yang terjadi saat itu. Aku tidak mau mendengar dan melihatnya dari dekat.."

Lalu tanpa banyak bicara jiminpun duduk disamping yeon mi.

" ah-itu benar. Aku tidak peka. Kau ingin melihatnya
lewat TV ? Aku akan menyalakannya untukmu.. "

" Tidak perlu. Kita lihat saja lewat jendela. bisakah kau bukakan Gardengnya ? "

" baiklah.."

Jiminpun berdiri dan berjalan kearah jendela.

Sssrekkkk...

Gardeng jendelanya kini terbuka, Kembang apinya sudah bermunculan.

" wah indah sekali,apa kau melihatnya hemm ?"

Ucapnya sambil kembali berjalan menghampiri Yeon mi dan duduk di sampingnya.

" Ya.. itu sangat indah sekali.."

" Tahun depan ayo kita pergi melihatnya dari jembatan Sungai Han. Itu pasti indah sekali."

" hemm.. ne.."

Tahun depan ? Aku tidak tahu apa aku masih hidup atau tidak. Semuanya masih mengambang, tidak ada titik nyata nya.

" Aku pernah melihatmu pergi dengan seorang pria Ke sekolahmu. Apa dia Namjachingu mu ? "

" ah- itu.. dia Temanku, dia menyelamatku saat aku hampir tertabrak truk di perimpangan jalan dari Toko buku. Dia Jungkook.."

" apa dia namja yang baik ?"

" ya.. dia baik padaku. Sebelumnya aku berfikir dia namja yang nakal dan memiliki teman berandalan. Tapi ternyata , dia tidak memiliki teman. Dia bilang.. aku adalah temannya, hanya aku.."

Jimin menatap Yeon mi dengan serius.

" Tapi..sikapnya cukup aneh. Dia kadang selalu bersikap dingin padaku. Dan dia...tahu banyak soal pembunuh bayaran itu.."

The Killer [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang