10

291 28 0
                                    

Part ini mengandung konten dewasa untuk usia 17th ke atas
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku sepanjang jalan sampai aku tiba dirumah terus memikirkan kejadian di cafe tadi. Dia menciumku, itu ciuman pertamaku. Tapi aku merasa dia sama saja melecehkanku. Apa aku harus bertanya pada kakaku ?
Jika aku bertanya, dia pasti akan terkehkeh menertawakan diriku karena lari dari ciuman.

****

Pagi harinya, karena kakaku tidak bertugas hari ini jadi aku putuskan untuk lebih banyak mengobrol dengannya.
Kami menghabiskan waktu di ruang tv sambil ngteh.

Kakak terlihat fokus membaca majalah sambil meminum tehnya. Aku bingung harus bertanya dari mana dulu. Apa langsung saja ? Tidak, itu bodoh sekali.

" Uh-mm,Kak.."

" Bagaimana dinner mu malam tadi ? Berjalan lancar ?"

Heol.. dia malah bertanya soal lancar tidaknya.

" semuanya berjalan lancar.."

" apa dia menyatakan perasaanya ? Biasanya jika pria tiba-tiba mengajak seorang wanita dinner, mereka akan menyatakan perasaanya.."

" Benarkah ? Lalu.. saat kau menyatakan cinta pada kekasihmu, apa kau juga seperti itu ?"

" aniyo.. aku ini tidak memiliki kekasih."

Rasanya aku ingin tertawa saat itupula mendengar kakaku sendiri tak memiliki kekasih. Aku menahan tawa ku, hingga perutku sakit.

" hemmpp.."

" Yaa- jika ingin tertawa.. tertawa saja.."

" aigoo, kau jangan marah.. tapi aku benar-benar ingin tertawa.. Hahaha "

Aku melepaskan ketawaku..

" kenapa kau tidak punya kekasih ? Apa kau jual mahal atau memang tidak ada wanita yang mau padamu ?"

" Yaaa.. kenapa kau menistakan kakakmu seperti itu eoh.. pertanyaan macam apa itu ? Aku tidak akan memiliki kekasih sampai aku melihatmu bahagia dulu.."

Lagi dan lagi peryataan kakaku selalu mematikan ku. Aku selalu diam seketika mendengarnya, hingga membuatku berfikir bahwa ' aku beruntung memiliki kakak seperti dirinya, dia yang terbaik '.

" Jungkook memang menyatakan perasaanya padaku. Dia bahkan ingin aku menjadi kekasihnya."

"Lalu apa kau menjawab pertanyaannya ?"

" Aku belum sempat menjawabnya. Aku ingin bertanya sesuatu padamu kak. Ciuman itu memangnya boleh dilakukan ketika berpacaran ?"

" yaa-kenapa kau ini sangat polos eoh. Apa aku perlu menceritakan hal-hal yang perlu dan tidak perlu saat berpacaran eoh ? Kau ini.."

"Jadi jawabannya ?"

" dengarkan, Ciuman dalam suatu hubungan itu hal biasa. Apalagi ketika saling mencintai,itu wajar."

" Tapi Jungkook menciumku tanpa berkata apapun dulu."

Dia menyemburkan teh di dalam mulutnya kearahku. Ya,dia saat itu tengah meminum air teh terakhirnya saat aku menceritakannya.

" dia menciummu ? ugh.. aigoo.. neon gwaenchani ?"

Aku mengusap air diwajahku, dan langsung menatap sinis kakaku..

" ya..ya..ya kenapa kau menatapku seperti itu ?"

Kakaku sangat lucu, dia nampak ketakutan ketika aku menatapnya. Tapi, itu memang benar aku sedikit kesal karena dia menyembur kearahku, tepat di wajahku.

The Killer [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang