Halo readers kuh😂
Apa kabar?
Masih setia gak nungguin?
Maklumlah gak ada kuota buat Up😂
--------------------------------------------------------------
Pelangi!
Yah kau seperti pelangi yang datang tak diundang, dan kau menampakkan keindahan. Tetapi kau juga pergi begitu saja tanpa jejak dan meninggalkan kerinduan.
Gosip tentang Aland dan Janice sudah laris laku dilingkungan sekolah SMA Nusa Bakti. Setelah terjadi dikantin tiga hari yang lalu, tetapi gosip ini masih saja hangat diperbincangkan. Yah namanya manusia, gak luput dari yang namanya gosip. Eh maksudnya dosa.
Tapi hal itu tidak membuat janice terusik, ia tidak mau mengambil pusing dengan itu semua, apalagi sekarang ulangan semester juga sudah dekat, ia lebih memilih memikirkan pelajarannya dari pada mengurusi kisah cintanya yang tidak jelas.
Toh Aland saja biasa-biasa saja, masa gue nggak.
Janice melangkah menuju kelasnya, dan disana sudah terdapat seorang lelaki yang sedang berdiri di depan pintu kelasnya. Pria tersebut melambaikan tangan ke arahnya, dan membuat Janjce merasa jijik. Yah pria itu adalah Bara, entah apa yang membuat bara datang sepagi ini dikelasnya, yang pastinya ia sedang berdiri seperti menunggu seseorang.
"haii Janice!" sapa Bara pada Janice dan menampilkan senyuman jijiknya.
"ngapain lo disini?" tanya Janice
"nungguin kamu" rayu Bara
"iss jijik gue Bar. Lo ngapain sih disini?" tanya Janice mengintrogasi
Sebelum Bara menjawab pertanyaan Janice, tiba-tiba seorang perempuan datang di antara Bara dan Janice dan langsung menyosor percakapan keduanya.
Janice yang kaget dengan kedatangan seorang wanita yang sangat mirip dengan wajah Bara dan langsung memeluk tangan kiri milik Bara.
Janice sudah menebak-nebak dalam hatinya, 'apa dia adiknya Bara? Atau pacar barunya? Sepupunnya? Selingkuhan? Atau apalah itu?' pertanyaan yang berada di pikiran Janice ingin sekali ia mengeluarkannya secara bersamaan.
"Janice kenalin ini adek gue, namanya Vania"
Vania menyodorkan tangannya pada Janice. Janicepun ikut mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya pada Vania
"Janice" sambil menampilkan senyuman manis miliknya.
Setelah acara saling kenal mengenal antara Janice dan Vania, tanpa pamit Bara meninggalkan mereka berdua. Toh adiknya juga sudah punya tema baru, otomatis ia akan di lupakan dirinya.
Dari kejahuan dua orang wanita terlihat jalan bersamaan menuju kelas IPA 1 mereka adalah Tara dan Rasty. Mereka layaknya sauadraan yang datang bersamaan tapi mereka tak pernah akur. Mereka berdua tidak pernah peduli dimana mereka berada, dijalanpun mereka masih bertengkar layaknya anak kecil.Karena tertlalu asik bertengkar mereka tak sadar kalau mereka sudah berada di dapan kelas XI IPA1
"Tara! Rasty!" Gertak Janice pada kedua sahabatnya. "lo tu berdua kayak kecil tau gak. Kalian itu udah gede udah SMA, udah dehh jangan kayak anak kecil" nasehat Janice pada kedua sahabatnya
"tau nih si Rasty datang-datang asal acak-acakin rambut gue. Udah tau susah banget di rapihinnya" kesal Tara pada Rasty. Janice dan Vania hanya mengulas senyum manisnya tanpa berniat untuk menanggapi curhatan Tara
"idihh pake nyalahin gue lagi, siapa suruh ninggalin gue di parkiran sendiri. Sukur-sukur lo gue antar selamat samapai di sekolah" sanggah Rasty tidak mau kalah.
"udah udah! sekarang lo berdua simpan tas didalam terus kita kelapangan apel. Cepetan gak usah sinis-sinisan lagi" percuma saja, mereka berdua gak pusing dengan perkataan Janice.
Para siswa sudah mulai memadati lapangan, suara bisingpun sudah jelas terdengar di telinga ke empat gadis yang sedang berdiri malas menunggu teman sekelasnya datang dan berbaris paling depan. Biasalah supaya gak kena panas, jadi Tara dan Rasty sok-sokan tinggi dan menyuruh temannya yang pendek di depan. Sok tinggi, padahal tingginya cuma 150.
"Selaa lo maju gih, nanti lo gak keliatan kalau di belakang. Kalau lo pingsan nanti gak ada yang liatin lo gak ada yang ngangkat lo. Buruan lo maju" Selaa yang menuerut saja dengam perkataan Tara. Selaa bisa dibilang cewek polos yang dengan mudah terpengaruh dengan godaan-godaan temannya.
"disampaikan kepada ketua osis dan wakil ketua osis agar ke depan sekarang juga" suara berat pak Taufik, sekejab para siswa bungkam seribu bahasa dan berbaris rapi sesuai dengan kelas mereka masing.
"eh Janice lo di panggil tuhh, buruan lo maju nanti lo kena marah lagi sama pak Taufik" saran Rasty
"temenin gue dong, gue malu nih jalan sendiri, belum lagi lewat depan kelas XII yang ada gue merinding kalau jalan sendiri. Tar temenin yah" minta Janice manja, namun Tara tidak mempan dengan godaan manja Janice.
"idih malas ahh, gue malas jadi objeknya mereka"
"ihh Tara lo gak asik ihh" kesal Janice
"lo buruan pergi, sebelum lo di baut malu sama pak Taufik" saran Rasty
Janice mengangguk dan meninggalkan ke tiga sahabatnya. Janice sudah tidak mempusingkan tatapan tidak suka pada dirinya, yang ia pikirkan ia bisa cepat sampai di depan dan menghilangkan dirinya dari tatapan para heters yabg sangat membenci dirinya.
Janice baru saja sampai di susul Aland dibelakangnya. Janice tidak menyadari bahwa Aland sudah berada tepat di belakangnya.
Janice baru saja membalikkan badannya menghadap para siswa, tetapi yang ia lihat dada bidang seorang cowok yang lebih tinggi dari dirinya. Sontak saja ia kaget, pasalnya ia berjalan sendiri dan tiba-tiba sudah ada seorang yang sudah berdiri di belakangnya.
Perlahan Janice menaikkan wajahnya dan jleb. Ternyata seorang yang akhir ini yang sangat ia hindari tiba-tiba muncul di hadapannya dan jarak mereka sangat dekat. Yah, siapa lagi ketau osis kita Alandre wijaya.
Cieee...
Entah siapa yang memberikan aba-aba pada mereka sehingga dengan kompaknya meneriki Aland dan Janice.
Kini pipi milik Janice sudah merah lantaran malu karena ulah temannya.
"sudah-sudah" relai pak taufik. "sekarang bapa disini mau memberitahu kepda anak-anaku bahwa sekolah akan mengadakan pentas seni, dan di lakasanakan minggu depana. Jadi bapak masih memberikan kalian waktu untuk mempersiapkan diri kalian. Dan saya memanggil mereka berdua untuk bertanggung jawab atas kalangsungan acara" tunjuk pak taufik pada Aland dan Janice
----------------------------------------------------------------
Thank you guys
See you guyss
Maaf yah kependekan😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl
Teen FictionTeresya Janice Eleria, gadis cantik yang selalu membuat lelaki tergila-gila dengan paras kecantikannya. Alandre Wijaya, anak dari pemilik sekolah SMA Nusa Bakti yang menjadi incaran guru BK