Ilusm | Kim Taehyung

Second

❝ I've been trying and; finding that things going right. Aren't as simple as everyone told me they would be ❞

Hiruk pikuk memenuhi ruangan kelas, bagaikan item andalan departemen store baru saja diobral besar-besaran di sana. Tapi nyatanya yang sedang diburu pengunjung adalah obral informasi dariku.

Ya, seluruh isi kelas penasaran pada ucapan Kim Taehyung, tentu saja. Bahkan kutebak, siswa kelas lain pun ikut mengantri membeludak berusaha mencuri dengar.

Aku jadi bintang sekolah dalam sehari akibat ulah Kim Taehyung. Hebat.

"Kali ini apa yang anak setan itu ramalkan? Apa dia melihat kau akan jatuh miskin?"

"Apa kau akan segera dipinang Goblin? Malaikat maut? Arwah?"

"Apa kau akan mati besok?"

Brakkk!

Aku sendiri terkejut menemukan diriku punya kekuatan untuk menggebrak meja senyaring itu hingga siswa-siswa yang melingkar berkerumun mundur serentak sembari menahan mulut mereka untuk menceloskan omong kosong lebih banyak lagi.

Aku buru-buru berdiri, melempar tatapan membunuh pada mereka satu-persatu, "Ini adalah kali pertamanya anak Indigo itu datang padaku! Aku ketakutan dan kebingungan, tapi kalian justru membuatku semakin gila dengan desakan kalian." Aku menyelipkan rambut panjangku yang berjuntai tak karuan ke belakang telinga, gestur yang kubuat ketika aku ingin didengarkan dengan sekasama, "Tapi... Demi memuaskan keingintahuan kalian, aku rela membagi informasi. Pertama, aku merasa tidak dihargai. Kedua, aku tersinggung. Ketiga, bukan urusan kalian!"

Aku marah serta mengalami kekecewaan luar biasa pada teman-temanku bukan karena tanpa alasan. Mereka datang bukan karena peduli melainkan semata-mata ingin tahu. Sesaat setelah Taehyung datang padaku, mereka—semuanya yang kukenal sebagai teman baik pun, satu-persatu memilih pergi menjauh.

Aku tahu, Kim Taehyung sedikit mengerikan.

Bukan rahasia lagi, bahwa ramalan Taehyung dikabarkan membawa sial. Satu tahun lalu, ia menghampiri Pak guru Kim dan menyampaikan penglihatannya mengenai Pak Kim dan keluarganya yang akan dirampok di perjalanan ketika menuju Ilsan. Pak Kim menertawai ucapannya dan meninggal dua bulan setelah itu. Pak Kim dirampok dan ditodongi senjata. Ia meninggal dengan dua peluru yang bersarang di kepalanya.

Bayangkan pula betapa mengerikannya dia. Satu jam lalu, di depan toilet sekolah, dengan sangat tidak romantis Kim Taehyung bilang aku akan sangat mencintainya. Akan.

'Akan' dan aku tidak dapat mengira-ngira kapan ramalannya itu bakal terwujud hingga kencan pertama kami benar-benar terjadi dan rasa takutku pun semakin menggila.

Tbc