Bab 9 Apakah ini?

9 2 0
                                    

   taman itu sebagai bukti tanda cinta dian kepada fian. Dian menunggu tetap menunggu. dian berharap bila penantiannya tidak akan sia-sia.
   Hampir setahun Fian tak mengabari Dian. jika fian tak memberi kabar, lalu bagaimana dengan buku kecil itu?. kegelisahan hati Dian semakin menjadi jadi.
   Ini adala bulan ke tiga dian melanjutkan langkah ayahnya untuk memegang perusahaan hasil kerja keras Almarhum ayahnya.
  pemikirannya tak terfokuskan pada pekerjaan. pikirannya selalu melayang- layang pada Fian.

   tiba-tiba kurir datang membawa sebuah undangan. dan diundangan tertuliskan nama Tomi dan Okta. betapa terkejutnya dian ketika mendapatkan kabar bahagia dari Sahabatnya. pernikahannya kurang Lima hari ini lagi.

"akan kah dia hadir?." Kata dian dalam hati.

***

  "Assalamualaikum dian pulang." Teriak dian.

"waalaikum salam kakak." sapa tiara yang kini sudah duduk di kelas satu Sd.

" Tumben nak kamu pulang siang. biasanya sore baru pulang." Tanya ibu sambil membawa secangkir teh.

" tidak papa bu. saya merasa lelah bu. kerjaan hari ini terpaksa saya bawah pulang." jelas dian.

"oh yaudah, jangan sampai kecapean ya nak." kata ibu.

Dian pun menganggukkan kepala lalu memberi senyuman.

*malam hari*

  malam tak berbintang. bulan pun tak menampakkan diri. udara semakin mendingin dan gemercik Air berjatuhan dari langit yang menggelap. teringat dia untuk kesekian kalinya. hati dian semakin merindu. Hujan memberikan arti kehidupan juga memberikan arti akan sebuah perasaan.

" lihat lah fian hari ini hujan. aku merindukanmu. aku rindu tatapan mata yang mendamaikan. aku merindukan setiap kata-katamu yang mengandung banyak makna." Kata hati dian berkata.

***

ini adalah hari pernikahan Okta dan Tomi. namun hingga kini tak ada kabar dari dia. dimana dia, dian sungguh terlihat sangat gelisah. hati dian sungguh merasa kecewa.

     dian pun berangkat dengan mengenakan gaun berwarna biru terlihat Anggun dipakainya. ditambah dengan  Riasan wajah yang begitu Pantas digunakan Dian. rambutnya yang dihiasi oleh jepit terlihat manis Dipakainya. tak heran jika semua orang menatapnya. seakan Dianlah sebagai mempelai wanitanya.
  
  bola matanya mencari-cari keberadaan lelaki itu. namun tidak ada. Dian merasa bosan dan menuju panggung untuk memberi restu kepada sahabatnya.

dianpun menyalaminya dan mengatakan ucapan selamat serta memberikan pelukan hangat kepada okta.

"Dian dia datang.". kata Okta begitu singkat.

suasana sangat ramai membuat pendengaran dian tidak jelas.

dian merasa kecewa karena dia tak
datang hari semakin malam.
membuat Dirinya pergi meninggalkan pesta.
  dian pulang menggunakan mobil milik ayahnya.

tiba-tiba ada pesan masuk pada handphone dian. dian tak memperdulikannya.

sesampai rumah dian membantingkan tubuhnya diatas ranjangnya yang empuk. Ibu dan tiara sudah lelap dalam tidur. hanya dian sendirian.

dian pun penasaran siapa yang mengirimkan pesan kepadanya.
dilihat layarnya tertulis Nama Fian. dian pun menekan dan membacanya.

" kamu terlihat sangat cantik dengan gaunmu berwarna biru dipadukan dengan gaya rambut yang indah membuatmu terlihat manis. ini sudah waktunya, bacalah lalu  pahamilah. besok datanglah kepadaku  di taman biasa kita berkumpul."

dian pun cukup bahagian mendengar kabar yang selama ini ia nantikan. dia berlari menuju laci di ambil lah. sebuah buku kecil milik Fian.  setelah mengambil dian mulai membuka
lembar demi lembar buku kecil itu. Terdapat banyak puisi yang mebuat hati melayang ketika membacanya. ada lembaran yang membuat mata dian terbelalak didalamnya dan tertulis disana "for dian" dan dian pun membacanya.

" for Dian

Wanita penuh dengan masalah..
iya itulah julukan yang aku berikan padamu..
hati dan fikiranku mengatakan jika dirimu adalah wanita yang berbeda..
perkiraan ku benar..
dirimu wanita penuh dengan penyesalan namun ku juga penuh kejutan...
Wanita Yang membuatku selalu penasaran..
kau bagaikan hujan bagiku..
memberikan sejuta cinta untukku..
awal bertemu dengan mu seperti Awan yang kelabu...
penuh emosih dan banyak masalah..
Sifatmu layak udara dikala hujan..
dingin...
Namun dihari selanjutnya engkau seperti rintikan hujan...
sikap mu sungguh menyegarkan..
dan terakhir adalah perassan ku padamu..
layaknya pelangi proses paling indah setelah hujan...
semenjak ku mengenalmu..rasaini datang..memberi warna warni penuh cinta layaknya pelangi..
sengaja ku buat kau menunggu Agar aku melihat sejuta kebahagian dimatamu esok..
kutunggu kau ditaman besok..
salam dariku Fian ; )."

   

air mata dian menetes

"apakah dia merasakan apanyang sedang aku rasakan?." gerutu dian.

  malam ini malam yang penuh keindahan seperti apa yang dirasakan dian. wanita ini begitu tak sabar menantikan hari esok. menantika seorang lelaki yang selama ini ia nantikan.

ketika hujan menjadi bagian cerita {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang