tubuh diaan masih demam dari minggu lalu karena bermain hujan dengan Fian, tiara datang ke kamar membawakan kompres untuk dian.
pukul delapan kurang tiga puluh meni lagi Fian meninggalkan Surabaya.
dian pun teringat dan beranjak dari kamar tidur."oh tuhan. bagaimana aku bisa lupa?. tiara Nanti bilang ke ibu. kakak keluar sebentar ya." Ujar dian kepada Tiara.
"Tapi kakak kan masih sakit. Ara takut kakak kenapa napa." kata Tiara seolah takut kehilangan kakaknya.
"peri kecil, kakak gak akan kenapa-napa. kakak janji akan menjaga diri baik-baik." ujar dian dengan mengelus pipi Tiara.
dian pun mengambil jaket dan berlalu menuju Bandara untuk memberikan salam perpisahan kepada fian.
setelah sampai di Bandara dian mencari-cari keberadaan Fian. dian hanya memiliki waktu 15 menit untuk mengucapkan selamat tinggal.
setelah mencari. terlihat seorang lelaki mengenakan Kemeja hitam dan berkemeja putih. terlihat serasih ketika dipadu dengan Sepatu berwarna merah. Dia adalah fian. Dian pun melambaikan tangannya kepada Fian dan fian pun tersadar akan kehadiran dian.mereka berdua saling mendekat dan bertatap muka.
"aku sudah menduga kau akan datang." Tebak fian.
"Dan aku tau kau pasti merasakan kehadiranku." ujar dian.
Fian pun cukup tersenyum.
"Aku datang kemari hanya mengucapkan selamat tinggal padamu." jelas Dian.
" Tak perlu berlari kemari untuk mengucapkan selamat tinggal. cukup telepon diriku dan sampaikan. itu sudah membuatku cukup senang." ujar fian.
" Setidaknya aku pernah berjuang." Jawab dian dengan meneteskan air mata.
"Jangan menangis karena kehilangan dan jangan berikan tangisan itu padaku. Karena aku pasti kembali, berikan senyuman untukku. jangan bilang selamat tinggal untukku. tapi ucapkan sampai berjumpa lagi." Jelas fian sambil memegang pipi dian.
dian pun menghapus air mata dan menggantinya dengan senyuman.
" kamu terlihat cantik kalau tersenyum, oh ya aku mau memberikan ini buat kamu." kata Fian sambil mengeluarkan benda dari tasnya.
"Aku berikan buku kecil ini untuk kamu. tapi aku meminta satu persyaratan untuk itu." pinta fian sambil menjulurkan tangannya yang memegang buku kecil.
"apa yang kamu minta pasti akan aku beri." kata dian.
" kalau kamu tidak sanggup." tanya Fian.
"aku akan usahakan, ah udahlah waktunya tinggal sebentar." kata dian dengan memasang wajah manyun.
"Jangan seperti itu, cantiknya menghilang. Aku mau kamu buka buku ini diwaktu akan pulang kejakarta. dan itu pada waktu malam hari. aku tahu kamu tidak akan membuatku kecewa. dan kau tidak akan pernah mengingkari janji yang sudah kita buat. Ini susah waktunya, aku berangkat dulu. doakan aku cepat sukses agar aku cepat pulang. aku akan mengabarimu setiap waktu lewat telephone. sampaikan salamku kepada Okta." pamit dian sembari memeluk tubuh Dian.
" Iya aku janji. kutunggu selalu kabar darimu, selamat tinggal semoga kau cepat sukses disana." ujar dian sambil melambaikan tangan kepada dian yang sudah berlalalu.
***
Langkah kaki Dian menuju kamar begitu lemas. dia penasaran akan isi buku itu. Namun karena janji dian tak mampu melihatnya.
" Ya Allah Akan kah dia akan melupakan hamba, mengapa hati hamba sulit untuk melepaskan dia." gerutu Dian dalam hati.
" dian kamu baru pulang nak? ibu sangat khawatir kepadamu." Tanya ibu dengan raut wajah yang begitu cemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ketika hujan menjadi bagian cerita {COMPLETE}
RomansaHujan adalah bagian dari warna-warni kehidupan bagi diri Dian..yang awalnya kehidupannya tak memiliki Arti dan tak berwarna... semenjak kedatangan seorang Fian kehidupannya menjadi banyak warna dan memiliki Arti..bahkan kehidupannya layaknya seperti...