Aku menarik Niall yang berjalan lebih lama di belakang ku. Ia terlihat pasrah kali ini. Aku juga heran kenapa dia tumben tak mengeluh. Mungkin ia takut aku tak jadi ikut ke acara ulang tahun gebetannya.
"Jadi? Dia orang nya?" aku mengangguk semangat. Saat ini, kami lagi mengintip Baby Hooe dari balik pohon.
"Ganteng kan?"
"Lumayan. Tapi tak ada yang bisa mengalahkan kegantengan ku." Aku memutar mataku mendengar kalimat kebanggaan Niall tadi.
"Semerdeka mu aja deh," kataku.
"Udah sana cepat. Nanti kita telat datang ke acaranya Casie." Niall mendorong pelan pundakku untuk mendekat ke Baby Hooe yang masih asik melukis.
Aku melangkah pelan mendekatinya. Berusaha mengeluarkan suara gemerisik sekecil mungkin agar tak menganggunya. Tangan kiriku sedikit terangkat untuk menepuk pundaknya.
"Eh, Hiii. Aku mengganggumu ya?" Belum sempat aku menepuk pundaknya, ia sudah membalikkan badannya dengan wajah terkejut.
Seperti biasa, ia tak menjawab pertanyaanku. Ia justru berbalik lagi dan kembali melukis. Kali ini kanvasnya belum penuh dengan cat seperti biasanya. Lukisannya pun masih belum berbentuk. Ada apa dengan dia?
"Kok tumben banget, udah jam segini belum keliatan bentuk lukisannya."
Ia mengangkat bahunya, mungkin artinya ia juga tidak tau kenapa. Eh, tapi kenapa aku jadi sok tau gini? Apa aku mulai terbiasa dengan sifatnya yang sok dingin?
"Emm, aku tau mungkin kamu ngerasa aku ganggu kamu beberapa hari ini. Aku minta maaf soal itu."
Masih tak ada respon. Aku bergeser sedikit agar bisa melihat wajahnya. Ya Tuhan, mengapa ia terlihat begitu sempurna? Apalagi pancaran mata coklatnya itu. Sangat teduh dan memikat.
"Aku membawakan mu cupcake buatanku. Tak banyak sih, tapi ku harap kau suka."
Aku meletakan kotak makan yang sejak tadi ku bawa pada kursi tempat ia biasa meletakkan semua catnya.
"Aku tau ini tak seberapa Kalau dibandingkan dengan aku yang selalu merepotkan mu beberapa hari ini. Itu juga sebagai tanda terima kasih ku, karena kau menolongku kemarin."
Kali ini ia hanya mengangguk dan tersenyum kecil.
Aku melirik Niall yang masih berada di balik pohon. Ia memberi kode agar aku segera bergegas.
"I gotta go. Aku ada janji dengan kakakku untuk datang ke acara ulang tahun gebetannya. Aku pergi dulu, bye."
Ia masih terfokus pada kanvasnya. Tak ada kata 'terima kasih' atau ucapan selamat tinggal. Ia tak berubah sama sekali. Tapi aku tak marah. Aku mengerti, mungkin ia memang berkebutuhan khusus.
Aku sudah bersama Niall, di balik pohon. Aku memintanya untuk tunggu sebentar. Aku ingin lihat apa dia akan menyentuh cupcake yang ku berikan tadi.
Dan betapa terkejutnya aku begitu ia meletakkan palet cat nya dan mulai membuka kotak bekalku. Sebuah senyuman terpampang diwajahnya. Bahkan senyuman itu disertai dengan seringaian. Apa ada yang lucu dengan cupcake ku?
Ku lihat ia memasukan sedikit cupcake ke mulutnya. Ia tampak berpikir. Tapi lama-lama, ia terlihat bersemangat untuk memakannya.
Aaaahhh!!!! Unbelievable! Ia terlihat menyukai cupcake buatanku. Tak sampai 10 menit, 5 buah cupcake yang ku bawa sudah habis. Sebenarnya dia lapar apa suka? Ah, aku tak peduli. Yang penting ia menghabiskan cupcake ku.
"Sudah puas nona penguntit? Ayo kita pergi."
Aku tersentak begitu Niall menepuk pelan pundakku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum untuk menjawab pertanyaannya.
"Dia terlihat menyukainya. Usahamu tak sia-sia Rose."
"Yaaa setidaknya begitu."
"Kau menyukainya?"
DEG
Pertanyaan itu sontak membuat jantungku berdegub lebih kencang. Aku merasa pipi ku mulai panas. Apa itu artinya iya?
"Pipi merahmu adalah jawabannya little girl," kekehan Niall membuat pipiku semakin panas.
Oh God, mungkin aku mulai tertarik padanya.***
\\AN//
Haaiii, aku update lagi nih. Tadinya mau kemarin updatenya cuma karena mendadak badmood begitu liat hasil sbmptn jadi nggak jadi deh._.But any way, gimana menurut kalian Chap ini?
Pendek ya?.-. Atau cerita ini ngebosenin soalnya Calum nggak pernah ngomong?._.Yaudah ah, Thanks yaa yang udah baca+kasih vomments lots of loveee ❤
Buat yang udah baca tapi belum vomments semoga pintu hatinya terketuk ya:") hehehe
Byee~
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent's Hood // c.h [AU]
FanfictionAku memang baru mengenalmu, tapi aku merasa berbeda kalau berada di sisimu. Padahal kau tak pernah merespon perkataanku. Bahkan aku tak pernah mengenal namamu. Aku hanya tau, kau selalu menuliskan sebuah kata berukuran kecil di pojok bawah sebelah k...