4. SECERCAK CAHAYA

19 3 0
                                    

Sore itu, fatimah duduk di teras nya bersama angin yang menerpa kerudung panjang nya. yah benar, saat semua nya telah berubah fatimah memang menjadi seseorang yang pendiam padahal dahulu ia adalah orang yang ceria, semua tak lagi sama ketika ayah nya meninggal dan ibu nya meninggalkan nya, ia membeci hidupnya. namun, ada sesuatu yang masih menjadi kewajibannya. Meneruskan amanah ayah nya dan mengangkat derajat nya sendirian, tanpa aba aba air mata itu menetes lagi membuat fatimah kembali mengingat kejadian itu.

"Ah sudahlah, tak akan ada yang berubah" fatimah bicara pada dirinya sendiri.

Ketika sedang asyik duduk di teras ada sebuah telepon masuk handphone fatimah, sontak membuat ia sedikit kaget, ternyata telepon itu dari bang hendra, ketua silat nya itu.

"Hallo, assalamualaikum ada apa bang?" tanya fatimah dari telepon

"Waalaikumsalam fat, kamu udah pulang kerja? Bisa ke sanggar gak sebentar?" jawab bang hendra dari sebrang telepon

Kebetulan memang hari ini fatimah pulang agak siang, karena kerjaan sedang kosong

"Ouh iya bang ada dirumah, oke nanti fatimah kesana" jawab fatimah

Fatimah langsung menutup telepon nya dan bergegas mengganti baju, bagi fatimah memikirkan masa lalu hanya akan membuatnya stress, sekarang yang terjadi biarlah terjadi, fatimah hanya harus berjuang di sisa hidup nya ini dengan kesendirian.

Sesampai nya di sanggar bang hendra langsung menyambutnya, entah ada apa bang hendra memanggil nya ke sanggar

"Eh fat, sini bang hendra mau ngomong" guman bang hendra saat fatimah datang

"Eh iya bang ada apa?" jawab fatimah yang langsung menyampari bang hendra yang sudah duduk di gubuk

Bang hendra langsung memberi surat pada fatimah, entah apa yang di maksud dan apa isi surat nya pun fatimah ga mengerti

"Apa ini bang?" tanya fatimah kebingungan

"Baca aja dulu" jawab bang hendra seakan meyakinkan fatimah

Alis fatimah mengerut, ia langsung membuka isi amplop itu dan membaca pesannya, raut muka mulai berubah saat ia membaca surat itu, terlihat sebuah senyum manis di bibir fatimah, yah bagi bang hendra ia sudah tidak pernah lagi melihat fatimah tersenyum setelah apa yang telah ia alami, kini ia kembali melihat senyum fatimah, senyum yang dulu sering ia tebarkan ke semua orang, senyum yang selalu ada di wajah fatimah, tapi kini senyum itu tidak ada lagi.

Bang hendra merasa bahwa fatimah akan suka dengan isi amplop nya.

"Jadi gimana fat?" tanya bang hendra dengan nada sedikit tertawa

"Ah bang hendra, makasih banyak. Mulai hari ini fatimah akan sering latihan lagi hehehe" jawab fatimah dengan senyum manisnya itu

Ya, isi surat itu adalah pendaftaran fatimah di acara lomba silat tingkat nasional, tentu saja ini menjadi suatu kebanggan tertentu dan suatu tanggung jawab yang besar, ia akan membawa nama nya dan nama sanggar nya ke kaca persilatan nasional.

"Alhamdulillah, kamu tetap berlatih ya" jawab bang hendra dengan nada lega

Bang hendra senang akhirnya fatimah meng iyakan keputusannya, karena bagi fatimah sendiri ini adalah salah satu pintu menuju sukses nya, ia akan membuktikan kepada dunia, kepada dirinya sendiri dan kepada orang tua nya itu bahwa ia bisa sukses. Bahwa ia bisa membanggakan dirinya sendiri, ia akan menunjukan bahwa kehilangan ini bukan akhir dari segalanya dan rasa sakit hati ini bukan penghancur semangatnya.

"Aku akan buktikan bahwa aku bisa, lihatlah ayah anakmu ini akan sukses dan akan melanjutkan perjuanganmu" ujar fatimah dalam hati

Akhirnya setelah semua nya selesai fatimah langsung bergegas pulang kerumah karena hari juga sudah mulai sore fatimah melanjutkan untuk merapihkan rumah nya. Malam ini ia tidur lebih cepat karena besok ia akan kembali bekerja, entah mengapa hari ini ia merasa sedikit lega ia merasa ada yang membuatnya sedikit tenang, lomba itu akan ia jadikan penunjang sukses nya

"Aku pasti berhasil dan akan aku buktikan bahwa orang orang yang menghujatku adalah salah!!" ujar fatimah sebelum ia tidur

BERSAMBUNG

**************************

Assalamualaikum gengs, makasih udah baca cerita pertama elsa, bila ada kesalahan kata atau kurang bagus mohon di maklumi yah ini cerita pertama, boleh komen kalau memang ada kesalahn agar elsa bisa memperbaiki di cerita selanjutnya

Insyaallah akan ada kelanjutannya yang terdalam 2 yah, karena ini belum sepenuhnya😘

YANG TERDALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang