1. SEMUA BAIK BAIK SAJA

51 4 2
                                    

Pagi itu fatimah sedang membersihkan halaman rumahnya, di teras ayah nya sedang istirahat dengan hidangan uli goreng nya dan secangkir kopi hitam hangat. Ayah fatimah adalah seorang jawara, ia juga seorang sesepuh yang di hormati banyak orang, ilmu nya yang tinggi dan adab nya yang sangat indah membuat ayah fatimah di segani banyak orang.

"Fatimah, di panggil mama tuh" tegur ayah fatimah kepada fatimah yang sedah menyapu halaman

"Iyah yah" sahut fatimah
Fatimah pun masuk kedalam rumah dan menghampiri mama nya yang sedang di dapur

"Ada apa ma?" tanya fatimah ketika sampai di dapur.

"Mama lupa ngasih tau kamu, tadi pas kamu masih tidur si halimah kesini katanya kamu disuruh ke sanggar gitu" jelas mama fatimah

"Yang bener mah? Yaudah fatimah ke sanggar dulu yah" lanjut fatimah

"Yaudah sono gih" jawab mama fatimah yang mengijinkan fatimah.

Sesampainya fatimah di sanggar, halimah sudah menunggu nya

"Lama bet wey kek janda" sahut halimah yang memang dari tadi menunggu fatimah

"Sabar dish orang tadi gua bersiin jalanan dulu" jawab fatimah , yang langsung duduk di gubuk.

Fatimah dan halimah adalah saudara sepupu, ayah halimah adalah adik dari ayah nya fatimah bahkan dari kecil mereka berdua sudah sama sama masuk silat karena kebetulan dua duanya cinta dengan seni betawi, ayah fatimah juga seorang penasehat di sanggar mereka itu yang membuat fatimah dan halimah menjadi lebih aktif di sanggar

"Eh emng bang hendra mao ngapain nyariin gua?" tanya fatimah yang kebetulan ingat dengan pesan ibunya bahwa halimah datang untuk menyuruhnya ke sanggar karena ada yang mau di bicarakan bang hendra, namun seperti nya bang hendra ga keliatan di sanggar

"Gapapa si, orang gua cuman pengen biar lu maen doang kemari, abisan gua bete" jawab halimah dengan nada santai

"Jadi lu cuman goro goroin gua doang?" tanya fatimah yang mulai kesal dengan jawaban halimah karena merasa di bohongin

"Yodah si maap maap, abisan lu dirumah mulu kek mao teloran" jawab kembali halimah dengan nada bercanda

"Teloran apaan coba-_-" jawab fatimah datar, kemudian mereka berdua pun tertawa

Begitulah mereka berdua kalau sudah ketemu, sama sama periang, sama sama gacor, sama sama asik. Mereka mengobrol sampai sore hingga lupa waktu

"Weh gile jam berapa ini gua belon mandi" fatimah yang menyadari kalo hari semakin sore

"So banget mandi biasanya juga ga mandi mandi" sahut halimah yang membuka aib fatimah yang jarang mandi itu

"Ga ngaca dih jarang mandi teriak jarang mandi" bantah fatimah dengan tuduhan halimah yang mengatakan bahwa dirinya jarang mandi

"Jarang mandi, jarang mandi apa salah dan dosa ku sayang hobahh"

"Berisik aih, udah ah ayo pulang ayo pulang" fatimah langsung mendekap mulut halimah yang malah menyanyikan lagu yang membuat mereka berdua tertawa

Seperti itulah watak fatimah, periang dan gembira semua kegiatannya di lakukan dengan penuh senyuman dan kegembiraan sampai suatu ketika semua itu berubah....
*

Ayah fatimah seorang jawara, dan kebetulan 2minggu lagi akan ada festival jawara se indonesia yang akan di laksanakan di jakarta. Ayah fatimah tentu ikut, ia pasti akan ikut. Apalagi festival ini bermalam kemungkinan festival ini adalah festival penting.

"Ayah emang ayah pergi ke acara festival jawara yg di jakarta nanti?" tanya fatimah saat sedang asik duduk berdua dengan ayah nya di depan tv

"Iyah ayah ikut dong, kamu gausah ikut gaboleh sama mamah" jawab ayah nya sekaligus melanjutkan penjelasan nya

"Lah emng kenapa ga boleh ikut? Ih mau ikut si" bantah fatimah yang sedikit merengek itu

"Kalo di bilangin ga ikut tuh ya ga ikut kamu ngapain si ikut ikutan kaya gitu pake nginep nginep segala lagi" sahut mama fatimah dari dapur yang sambil berjalan menuju ruang tv membawakan secangkir kopi

"Tapi mah,"

"Kalo mama bilang engga ya engga kamu nurut ga si sama orang tua, papah kamu ajah udah mama ga ijinin tetap aja ingin berangkat biarin aja dia" mama fatimah mulai berbicara dengan nada yang sedikit keras dan tegas yang akhirnya membuat fatimah hanya bisa diam dan cemberut

"Udah nurut aja sama mamah" ujar ayah fatimah

"Nurut makanya, jangan kaya bapa kamu tuh silat mulu yang dipikirin ga anak nya ga bapa nya sama aja" lanjut mama fatimah dengan suara yang makin meninggi, setelah itu mama fatimah langsung kembali ke dapur lagi.

Ya begitulah mama fatimah, ia adalah seorang ibu yang cenderung pemarah dan mudah terobsesi dari dulu ia sangat membenci tentang silat, karena fikir mama fatimah tidak ada yang baik dari mengikuti organisasi seperti itu. Yah betul itu karena masa lalu nya yang kurang baik, dahulu kakeknya fatimah atau ayah dari mama nya fatimah juga seorang pesilat dan ia sangat keras kepala, pemalas, dan suka main perempuan itu yang membuat mama fatimah tidak suka dengan silat terlebih saat suami dan anak perempuannya juga ikut masuk silat, mungkin masih ada ketakutan dari masa lalu namun ayah fatimah selalu menjelaskan kepada istrinya bahwa tak semua jawara seperti itu dan tak semua pesilat itu suka main perempuan, mereka begitu karena kepribadiannya yang tidak punya prinsip, tapi tetap saja mama fatimah sangat tidak suka dengan silat.

YANG TERDALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang