5*Demo lapangan

1.4K 83 16
                                    

"Kringgg.....kringgg...." Bel masuk berbunyi.

Faya berhasil memasuki gerbang sekolah sebelum bel itu berbunyi.

Whahaha, akhirnya ga terlambat lagi...yessss..., dalam hati Faya dengan bangga.

Faya berdiri di lapangan melihat suasana sekolahnya, Faya menghirup nafas bangga karna tidak terlambat untuk kedua kalinya. Saking senangnya, Faya senyum-senyum sendiri ditengah lapangan, membuat siswa lain merasa kalo Faya sedikit tidak waras. Tetapi Faya tidak memperdulikan tatapan mereka, karna Faya sedang bahagia karna bisa digonceng cowo itu.

Saat sedang melihat gedung sekolah dengan rasa bahagianya, tiba-tiba...

"Tumben ga terlambat lagi" Ucap seorang lelaki sambil berbicara dari belakang Faya, ia berbicara tepat didepan telinga Faya.

Faya kaget dan membalik badannya, dan ternyata.....

"KAK RINO?" Ucap Faya kaget.

"Hadirrr...." Jawab kak Rino sambil melambaikan tangan dan senyum dengan senyuman manisnya.

Aduhh ada ratusan siswa disini, kenapa harus ketemu makhluk amoeba yang satu ini si?
Faya berkata dalam hati sambil menepuk jidatnya.

Mendingan aku pergi, yappp... aku ga mau berurusan sama ketua osis nyebelin kayak dia....

"Permisi ya kak, aku mau kekelas dulu nih, dah..." Faya membalik badan dan mulai melangkah, tapiii...

Kak Rino menarik tasnya Faya dari belakang, menyebabkan Faya tidak bisa pergi. Faya terus berusaha lepas, tapi akhirnya ia menyerah karna kak Rino tidak melepaskan genggamannya.

"Eh tunggu dulu, ga sopan ya ninggalin kaka senior gitu ajah" Kak Rino sambil tersenyum jahat.

"Mau kaka apa si?" Tanya Faya dengan muka jengkelnya.

"Kaka cuma mau kasih tau...." Ucap kak Rino berusaha membuat Faya penasaran.

"Kasih tau apa si?" Tanya Faya penasaran.

"Kalau......kalau dipipi kamu ada ilernya tuh, panjang banget lagi" lanjut kak Rino dengan berbicara seperti berbisik, agar tidak didengar siswa lain.

"APAAA? SERIUS KAK?" Faya panik mendengar perkataan kak Rino.

"Iyaa serius, kalo ga percaya juga gapapa si, kaka cuma kasih tau ajah, udah ya kaka mau kekelas dulu, Dahh..." Kak Rino lalu pergi dari Faya dengan senyuman liciknya, Faya tidak tau arti senyuman itu.

Sebelum kak Rino pergi, ia sempat mengedipkan satu matanya. Lalu kak Rino pergi meninggalkan Faya ditengah lapangan.

"Apaa? iler? Serius kak?.....eh tunggu dulu..." Faya kaget saat kak Rino berbicara begitu, ia sangat malu.

Kok bisa si.....padahal aku udah cuci muka kok, Faya berkaa dalam hati, ja sangat panik dan malu.

"EH KAMU, MASIH AJAH DI TENGAH LAPANGAN, MASUK KELAS..UDAH BEL DARI TADI TAU" Ucap seorang guru pria, yang berteriak dari lorong kelas.

"Baik pak..."Faya pun langsung lari dan menaiki tangga, karna kelas Faya berada di lantai dua.

Karna perkataan kak Rino tadi, Faya menutup mulutnya dengan tangannya sampai masuk ke kelas MIA 1. Semua siswa melihat tingkah Faya yang aneh.

Sesampainya dikelas.

Faya duduk dibangkunya, ternyata Dina sudah dikelas sejak tadi.

"Faya kamu kenapa si? Aneh banget..."
Tanya Dina heran.

"Eh liat deh...di pipi aku ada iler ga?" Faya berbicara sambil berbisik-bisik dan membukan tangannya yang sedari tadi menutupi mulutnya.

"Ilerr....?" Tanya Dina heran sambil melihat wajah Faya dengan detail.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketua rohisku Pria idamankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang