"Udah pulang kamu nak, kok bajunya bisa kotor begitu?" Tanya umi Faya.
"Iya umi....tadi ada mobil ngebut, jadinya kena deh, udah ya umi...aku mau kekamar dulu" Jawab Faya.
Faya menaiki anak tangga dirumahnya, menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Sampainya di kamar, Faya langsung melepaskan pakaian yang kotor itu dan mengganti pakaian hariannya.
"Hari ini cape banget sih..." keluh Faya sambil membaringkan badannya di tempat tidurnya.
Oiya aku belum nulis diary hari ini, Faya lupa kalau ia belum menulis diarynya. Setiap hari Faya selalu menceritakan kisahnya di diary favoritnya.
Faya mengambil diarynya didalam tas sekolah. Diary yang bercover tembok china, serta hiasan perangko china jaman dahulu. Diary yang bertema vintage itu mulai Faya tulis dengan kisahnya dihari ini.
Selesai menulis diary, Faya memejamkan matanya sebentar, karna lelah lama-kelamaan Faya pun tertidur.
▪▪▪▪▪
"Tringggg.....tringggg.....", alarm handphone Faya berbunyi
Menunjukan tepat pukul 4 pagi. Faya mengulurkan tanganya ke meja kecil disebelah kasurnya, berusaha meraih Handphonenya yang masih berdering. Dengan lemas, ia bangun dan mematikan alarmnya itu. Faya mengusap-usap matanya yang lebam karna terlalu lama tidur. Saat dirasa sudah bisa berdiri, Faya bangun memakai sandal berhiasan kelinci dengan bulunya yang halus. Faya ingin pergi ke toiletnya yang berada disebelah dapur. Saat tangan Faya menyentuh gagang pintu, iya belum sempat membuka pintunya. Faya mendengar suara umi dan ayahnya bertengkar.
▪▪▪▪▪
"Kamu kemana ajah yah? Jam segini kok baru pulang?" Tanya ibu Faya dengan suara lemas.
"BUKAN URUSAN KAMU, JADI ISTRI BAWEL BANGET, PERGIII....AKU MAU TIDUR..." jawab ayah membentak.
"Kamu tuh ya, pergi sore, pulang pagi, mabok-mabokan terus, pulang cuma minta duit sama istri terus..." balas ibu dengan nada lirih.
Plakkkk...bunyi tamparan dari tangan ayah Faya. Ibu Faya menangis, dan mereka berdua masih saja bertengkar, ayah Faya yang temperamental itu juga melempar barang-barang yang ada didapur seperti piring kaca.
"SEKALI LAGI KAMU BANYAK NGOMONG, AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN MENYIKSA KAMU" Bentak ayah Faya.▪▪▪▪▪
Faya tidak jadi keluar kamar, ia hanya bersender dengan pintu kayunya sambil menutup kedua tangannya dan menangis. Diluar kamar Faya, kedua orangtuanya bertengkar dengan hebatnya, barang kaca yang pecah sudah biasa Faya dengar. Setiap malam dan pagi, ayah dan umi Faya selalu bertengkar seperti ini. Faya sudah sering mendengar keributan ini, sudah sering pula ia menangis dan mengeluarkan airmatanya. Ia ingat, saat masih kecil setiap hari minggu. Mereka selalu bertamasya bersama menghabiskan akhir pekan. Menunggu sunset dibukit dekat rumah, begitu indah saat mengenang masa-masa itu. Air mata Faya mengalir dengan deras.
ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR.
Faya mendengar suara adzan berkumandang, Faya melirik jam didinding yang menunjukan pukul 04:50.
Ga ada gunanya aku menangis,waktunya sholat subuh, ucap Faya dalam hati. Faya pun menghapus air matanya di pipi.
Fayapun memberanikan diri keluar dari kamarnya, karna suara ribut ayah dan uminya sudah tidak terdengar lagi. Faya mengambil air wudhu dan menghapus bekas air mata diwajahnya. Selesai sholat, ia selalu berdoa supaya kelak keluarganya akan kembali seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua rohisku Pria idamanku
Roman d'amourwanita bernama Faya, siswa yang baru saja menginjak Sekolah Menengah Atas ini mengalami masa yang begitu indah di sekolahnya, masa orientasi siswa yang membuatnya jatuh cinta kepada kaka seniornya yang ternyata adalah ketua rohis... Hanif, ketua roh...