twenty eight

7.2K 1.3K 72
                                    

Ini hari ketiga study tour, hari terakhir.

Besok pagi kita semua bakal pulang. Liburan pun udah hampir selesai.

Hari ketiga ini gue gak banyak melakukan aktivitas,  cuma main sama renjun, jeno, haechan, dan jaemin sebentar, sebelum keluar beli oleh-oleh.


Kita sekarang lagi di tempat perbelanjaan gitu. Kan gak jalan-jalan namanya kalo gak bawa pulang oleh-oleh.

Sekarang renjun yang lagi nemenin gue. Haechan, jaemin, jeno gak tau lagi kemana.

"Lo kenapa sih? Kok daritadi banyak diemnya?" tanya renjun yang ternyata sadar kalo gue emang lebih banyak diem.

"Hah? Enggak biasa aja perasaan." balas gue.

"Kenapa lagi sih? Guanlin lagi?"

Tepat sasaran.

Renjun merapikan anak-anak rambut gue yang memang sedari tadi mengganggu karena tertiup angin, "Biasanya lo selalu cerita, entah ke gue, atau jeno, bahkan jaemin dan haechan yang sebenernya gak guna karena kebanyakan ngaco. Tapi lo selalu cerita."

"Akhir-akhir ini, banyak yang lo tutupin dari kita." lanjutnya masih merapihkan helaian rambut gue.

"Lo harus tau, lo gak akan pernah sendiri. Gue pastikan itu." lanjut renjun lagi setelah selesai dengan rambut gue.

Gue mengangguk,"Gue percaya sama lo." balas gue.

"Makanya jangan sedih-sedih terus, oke? Apapun keputusan lo, apapun yang lo lakuin, gue bakal selalu ada di belakang lo." kata Renjun.

Gue tersenyum mendengarnya. Sahabat-sahabat gue itu punya cara yang berbeda dalam mengekspresikan kepeduliannya.

Jeno yang keliatannya gak peduli, selalu maju paling depan kalau hal buruk terjadi. Jaemin yang omongannya gak pernah serius, tapi sebenernya dia selalu melindungi dengan caranya sendiri.

Haechan yang keliatannya selalu bercanda, tapi sebenernya itulah cara dia menguatkan satu sama lain. Dan Renjun dengan semua ucapan hangatnya, dan segala upayanya yang membuat gue selalu merasa dunia yang kejam ini bahkan aman selama berada di dekat dia.

"Hoyy!" Haechan tiba-tiba ngagetin gue dari belakang.

"Kaget chan, untung gue belom nenek-nenek." balas gue.

"Ehehehe lagian serius amat sih kayak lagi rapat paripurna aja dah, lemesin aja shay." kata haechan.

"Jaemin Jeno mana?" Tanya gue.

"Jeno lagi di kasir tuh, jaemin? Hmm." haechan mengusap dagunya.

"Kayaknya udah anyut di laut." lanjutnya.

Plaak.

"BANGSS— NA IKBAL SUAMINYA NURRANI, BELOM PERNAH DI KAMEHAMEHA YA MANEH?!"

Iya, itu Jaemin ngegeplak haechan tiba-tiba.

"Lagi lu sembarangan bilang gua anyut. Ganteng gini gak ada gantinya nanti!" balas jaemin.

"Lah, masih ada ikbal cejeer! Apa jaemin encete. Gampang, pasaran muka lu mah!" kata haechan.

"Bacot, udah deh mending buruan balik ke hotel udah sore, kalo keburu malem ntar haechan susah dicari, gelap." balas jaemin.

"Bener dah lu na ikbal." balas renjun. Jaemin mengangguk-angguk bangga.

"Jun lo belain si ikbal nih? Fine! Sha lo pasti belain gue kan?" haechan menarik-narik tangan gue seperti anak kecil minta dibeliin permen.

Gue terkekeh,"Iya iya, haechan tuh gak gelap." ucap gue. Haechan udah melet ngeledek jaemin sama renjun.

"Cuman redup aja." lanjut gue, jaemin langsung ngakak, haechan masang muka cemberut.

"Jahat kamu nadisha, kita kemusuhan!" kata haechan.

Gue ketawa,"Bercanda-bercanda, haechan kan our fullsun, pastinya terang dong, kalo gak ada haechan pasti rasanya gelap, gitu maksudnya." ucap gue.

"Kalo gak ada gue gimana, sha?" kali ini suara jeno. Dia udah nenteng banyak belanjaan.

"Kalo gak ada jeno, gua paling ganteng. Fiks." udah gak usah ditanya itu siapa yang ngomong.

Pasti jaemin.

"TAIIII." bales haechan. Kita semua cuma ketawa-tawa.

See? Gue gak bisa ninggalin mereka begitu aja.

It's just like i am the earth and i have my bestfriends as my moon. The moon that will always beside the earth as its natural satellite. And I have Guanlin as my sun, the center of the solar system that makes me have to circling all over him.

Until i realize that earth isn't the only planet who's surrounding the sun.

Still, no matter what, the moon will always be there for the earth.

But remember, earth couldn't live with just one of those. The two important things for earth to live are the moon, and the sun.

Without one of it? Of course the earth will be collapsing. Basic science, right?

[Not] My Boyfriend • GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang