#4 Ruang Waktu

160 6 1
                                    

Matahari mulai beranjak turun. Semilir angin meniup dedaunan yang gugur. Derap langkah Hans kian dekat dengan tujuannya. Kini dia berada di bukit belakang gudang lama. Sedari tadi matanya tak henti menelusuri semua sudut bukit itu. Sosok orang yang dicarinya pun terlihat. Chandra. Hans lalu menghampiri Chandra yang tengah duduk di akar sebuah pohon besar.

"Akhirnya kau datang."ucap Chandra.

"Cepat katakan bagaimana kamu akan membantuku."Hans mulai tak sabar.

"Baiklah. Karena kau sudah tak sabar. Tapi ada sedikit peraturan yang harus kau ikuti. Kemarilah, akan ku jelaskan."jelas Chandra sembari menunjukkan sebuah tempat.

"Mau kemana kita?"tanya Hans.

Hans yang sudah tidak sabar pun tidak berhenti melontarkan pertanyaan kepada Chandra. Berkebalikan dengan Chandra yang sama sekali tidak menjawab pertanyaan Hans. Ia fokus menuju tempat yang ingin ditunjukkannya pada Hans. Sampailah mereka di tempat itu. Di sebuah batu besar di balik pohon besar.

"Mengapa kita kesini?"Hans bertanya lagi.

"Bersabarlah sebentar lagi."

Beberapa saat kemudian, secara tiba-tiba muncul sebuah lubang yang lumayan besar di batu itu. Lubang itu nampak tidak biasa. Di dalam lubang itu seperti ada lapisan-lapisan awan yang berputar dan berwarna-warni.

"Mustahil. Lubang apa ini?"Hans mulai kebingungan.

"Tenanglah. Ini portal dimensi waktu. Lewat portal ini kau akan dibawa ke masalalu. Kau akan melihat bagaimana akar permasalahanmu dan ibumu. Tapi kau takkan mengubah apapun di masa sekarang. Kau tak akan terlihat oleh orang lain. Namun ada satu catatan."Chandra memperingatkan Hans.

"Apa itu?"

"Portal ini hanya bertahan selama 8 jam waktu normal. Mulai sekarang dari pukul empat hingga nanti tengah malam. Karena waktu disini lebih cepat, jadi 8 jam waktu normal sama saja dengan 1 hari di dimensi waktu masalalu. Kau punya tiga kali kesempatan. Namun kau harus menunggu lagi sampai jam empat sore dan harus keluar sebelum tengah malam. Kesimpulannya, jika hari pertama kau belum menemukan apa yang kau cari, kau masih bisa mencarinya di hari kedua dan ketiga. Mengerti?"jelas Chandra.

"Baiklah. Aku mengerti."jawab Hans.

"Pikirkan tujuanmu. Kemudian tutup matamu. Semoga berhasil."

Hans memejamkan matanya dan memikirkan kapan waktu yang akan ia tuju. Karena ini tentang masalah ayahnya, ia berpikir akan pergi ke hari pernikahan ibu dan ayahnya. Wushh! Dalam beberapa detik saja Hans masuk ke dalam portal itu. 

HansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang