Perpisahan Bukanlah Akhir Dari Segalanya

109 6 1
                                    

Kala itu aku memperhatikanmu disudat taman, bermain dengan anak-anak terlihat sangat menyenangkan. Satu hal yang membuatku terkesan, ketika kau membacakn surah Ar-rahman saat bermain ayunan, suara indahmu membuat setiap anak ikut mengaji bersamu, di sambung dengan lantunan sholawat yang menentramkan. Siapa kamu? Hai gadis berparas ayu, bolehkah aku berkenalan denganmu?  #Muhammad Fikri Ilhami.

Dokter muda yang terkenal dengan ketampanannya, matanya sedikit sipit, karismatiknya menawan, pesonanya membuat setiap pasian wanita rela disuntik olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter muda yang terkenal dengan ketampanannya, matanya sedikit sipit, karismatiknya menawan, pesonanya membuat setiap pasian wanita rela disuntik olehnya. CEO muda yang banyak jadi bahan gosip antara suster dan pasiannya kadang.

***

Sejenak aku terpaku dengan tingkahnya yang lucu, wajahnya nan ayu, sopan santunnya yang lugu membuat bayang wajahnya terkadang hadir di setiap waktu, hei gadis yang kulihat di depan pintu, siapa namamu? #Muhmmad Elyas.

***

Sejauh ini hatiku biasa saja, perlahan membuang rasa yang ada meskipun tak semudah yang aku duga. Ditempat baru ini aku berharap ada sejuta keindahan yang akan datang menyapa.
Disini aku mendapatkan kasih dan sayang dari anak-anak didikku yang merupakan anak-anak panti. Aku senang bisa berbagi, apalagi diri ini bisa bermanfaat bagi orang lain.

Aku mengenal seorang anak yang berusia tiga tahun. Namanya Humaira gadis kecil penuh semangat ini telah mampu menghafalkan surah-surah pendek, di usianya yang masih sangat kecil semangatnya untuk menghafalkan Al-qur'an tak pernah gentar, hanya dengan mendengarkan saja ia mampu menghafalkan kalam-Nya dengan mudah.

"Nisa..!" sapa seseorang kepadanya.
"Iya ada apa Bu?" Sahutnya dengan ramah.
"Apa kamu sibuk?" Tanya wanita itu, beliau merupakan Ibu pendiri panti dan pengasuh yayasan.
"Tidak, kenapa ya Bu?"
"Hari ini kan hari libur, apa kamu keberatan membawa beberapa anak panti untuk pergi keluar jalan-jalan?" Tanya ibu Kasih.
"Wahhh saya senang sekali Bu, nanti saya bisa ajak Zahra juga sekalian, bagaimana?" Tutur Nisa antusias.
"Ide bagus, kalian nanti perginya pakai mobil panti saja, kamu bisa nyetir?" Tanya Bu kasih.
"Hehe gak bisa Bu,gimana ya?" Nisa nyengir dengan senyum manisnya itu.
"yasudah kamu siapin anak-anak dulu, soal supir nanti Ibu yang urus" Kata Bu kasih.
"Siap bu!" Sahut Nisa dengan sopan.

Nisa pum beranjak dari tempatnya, mencari sepupu kesayangannya itu. Mungkin dengan begini setidaknya bisa mengobati hati yang sedang lara, meskipum belum bisa sepenuhnya.

"Zahra!" Panggil Nisa membuat Zahra terkejut.
"Ada apa Nis?" Tanya Zahra yang sibuk dengan buku dan laptopnya.
"Lagi sibuk ya?" Tutur Nisa sambil ngeliatin Zahra, yang dari tadi tidak pernah memperhatikan kehadirannya.
"Iya nih! Tugas kuliah numpuk, belum lagi dengan kejar target di pondok tahfiz, kamu enak Nis, udah lulus" kata Zahra yang masih asyik ngetik.
"Yahhhh, jadi gak bisa ikut aku ketaman dong ya!" Nisa cemberut.
"Maaf ya Nis, beneran ini lagi sibuk, emang ngapain ke Taman? Mau ngobatin hati yang masih lara? Wkwkwk " Tanyanya ngeledik.
"Enak aja! Udah move on ya!" Sahut Nisa sewot.
"Terus ngapain?" Kata Zahra.
"Diminta Bu kasih buat nemenin anak panti" sahut Zahra.
"Yasudah bilangin Bu Kasih, kalau aku gak bisa nemanin ya, jangan nangis lho...!" Kata Zahra.
" ya sudah aku pergi dulu ya, jangan dimakan semua tu buku, kerjain tugas dengan bener!" Kata Nisa lalu meninggalkan Zahra.

mencintaimu adalah luka paling disengaja (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang