Sang fajar mulai bergerak naik-menyorot cahaya hangatnya ke segala penjuru dunia dengan warna kuning cerah yang khas. Penumpang kereta mulai bangkit dan bersiap untuk turun dari sana setelah perjalanan singkat.
Taehyung bangkit lebih dulu sebelum sepersekon kemudian dirinya kembali mengulurkan tangan untuk membantu Rian berdiri. Mereka berdua mulai melangkah keluar dari gerbong kereta dengan langkah yang pelan-sebab Taehyung masih setia menuntun gadis disampingnya.
"Kemana?"
Taehyung menghentikan langkahnya yang sedikit lebih cepat membuat keduanya berjarak hampir setengah meter tanpa melepas tautan tangan. Pemuda itu berbalik dan menaikkan alisnya saat mendengar suara serak dari bibir mungil Rian.
Rian tergagap. "Maksudku kemana kita pergi?"
Taehyung tersenyum manis sembari menggoyangkan tautan tangan mereka. Mengisyaratkan agar Rian menurut dan percaya padanya. "Mau melihat ilalang?"
Mereka terus berjalan sampai kemudian Rian menghentikan langkahnya secara tiba-tiba dan menunduk lesu.
Taehyung segera berbalik dan ikut menunduk untuk melihat wajah gadis yang sekarang telah tertutup surai rambutnya. "Ada apa?" tanyanya lesu diselimuti rasa khawatir.
"Tak apa-aku tersandung," tidak mungkin Rian mengatakan bahwa dirinya cukup lelah. Kaki gadis itu saja sekarang terasa cukup panas. Rian tidak berpikir bahwa perjalanan untuk melihat ilalang akan sejauh ini. Tapi Rian percaya bahwa Taehyung bisa membawanya ke tempat yang indah.
Taehyung lantas berbalik dan berjongkok di depannya. "Naik," ucapnya datar tanpa menoleh pada Rian di belakangnya. Tanpa menjawab Rian sudah berhasil naik ke atas punggung Taehyung yang cukup lebar setelah menggenggam kruknya mengalung pada leher Taehyung.
"Astaga kau ringan sekali. Tidak pernah makan ya? atau diet?" Rian terkekeh pelan setelah mendengar rentetan pertanyaan dari Taehyung.
Setelah sekitar lima menit lamanya Taehyung menggendong Rian di punggungnya, pria itu merintih pelan saat menurunkan Rian di depan sebuah lapangan. Diujung sana bahkan sudah terlihat jutaan ilalang cokelat muda yang cukup tinggi berjajar rapi.
Sebelum Taehyung mengajak Rian mulai melangkah, gadis itu lebih dulu mendahuluinya-membuat Taehyung berdecak kesal sembari mempoutkan bibir tipisnya.
Rian terus menyibak ilalang yang tinggi di depannya saat dirinya berjalan ke depan. "Ada laut di depan sana," bisik Taehyung sangat pelan di telinganya dengan lembut sebelum kemudian pemuda itu berlari kegirangan seperti anak sekolah dasar ditelan ilalang.
"Jin Rian! Cepat kesini!" teriak pemuda itu membuat Rian semakin kesal karena telah ditinggal lebih dulu.
Rian membuka mulutnya lebar setelah berhasil menemui kumpulain air yang membiru di bawah langit. Aroma khas laut tercium masuk melalui lubang hidungnya-mengantarkan dirinya pada suasana tenang dan damai.
Lagi-lagi pemuda itu berteriak sembari menepuk pasir dengan tangan di sisi kanannya. Memerintah Rian untuk ikut duduk disana-di sampingnya.
Mereka berdua terdiam cukup lama. Bergantian menatap langit dan laut diiringi suara ombak yang lembut. Rian bangkit dan berjalan mendekat menuju bibir pantai. Gadis itu menenggelamkan tangannya pada air laut saat ombak kecil hampir menyambar kakinya. Taehyung terkekeh kecil saat Rian berteriak karena suhu air laut yang cukup dingin menyelimuti tangannya.
Taehyung menatap smartphone Rian yang bergetar karena suatu panggilan. Tak lama kemudian sebuah pesan singkat yang membuat dadanya berdetak kencang muncul setelah panggilan tersebut tidak diangkat. []
YOU ARE READING
PHOEBUS ✔️
Fanfiction❝Deep down in my heart i know that maybe i should just let you go❞ Created : Tue, 10/07/18