The

10 0 0
                                    

Suara bising kokokan ayam dari smartphone milik Taehyung berhasil membuat tuannya terbangun dengan sangat kesal. Pemuda itu lantas segera menarik diri dari kasur menghentikan euforia dalam kegiatan hibernasinya sejak kemarin malam.

Gendang telinganya menangkap suara ketukan dari pintu utama flat setelah mulutnya mengunyah roti panggang. Taehyung lantas berlari kecil kesana untuk membukanya. Seorang kantor pos menyodorkan surat dengan amplop warna biru muda sebelum menyuruhnya untuk menandatangani kertas yang entah apa dirinya juga tak mengerti.

Aku belum menerima operasinya. Aku masih ingin bermain denganmu lagi.

Jin Rian

Belum sempat Taehyung terdiam atau bahkan melebarkan matanya, pemuda itu lebih dulu menyambar surat dan mengambil jaketnya sebelum melesat pergi menuju rumah sakit tempat dimana gadis itu dirawat.

Kakinya melangkah cepat dengan tergesa-gesa. Menabrak semua makhluk yang ada di depannya karena menghalangi jalan. Kepala Taehyung menoleh ke arah kanan dan kiri dengan gelisah secara bergantian sebelum menyeberang.

Kesadaran Taehyung kian melemah setelah merasa tubuhnya dihantam hebat oleh sebuah benda besar—hingga kepalanya membentur aspal jalan dan mengalami pendarahan hebat. Dirinya ingat dimana seluruh manusia yang kala itu berdiri di tempat yang sama dengannya membantu Taehyung untuk masuk ke dalam mobil ambulan.

Taehyung menulis sebuah surat di tengah sekaratnya ia sekarang. Meski dokter bilang bahwa ia dapat terjaga adalah hal yang benar-benar mustahil meski nyatanya sekarang Taehyung terbangun seakan dirinya punya misi tersendiri untuk diselesaikan. Taehyung tak ingin membuat Rian menunggu lama. Sebab itulah dirinya memutuskan untuk menulis surat untuk Rian sebelum Taehyung mendonorkan jantungnya.

"Dia harus segera dioperasi, Dok. Jadi aku mohon padamu untuk keberhasilannya nanti,"

Setidaknya itu adalah kata-kata tulus terakhir yang Taehyung ucapkan dari kedua belah bibir pemuda itu sendiri—berharap agar dokter mampu menggunakan jantungnya dengan sebaik-baik mungkin sebelum rohnya terangkat dari tubuh untuk selamanya. Begitu juga dengan Rian, gadis itu telah menunggu terlalu lama seorang pemuda untuk datang kepadanya di pagi ini.

Hingga akhirnya Rian memutuskan untuk menerima operasi dan melakukan transplantasi jantung di penghujung hari tanpa beradu tatap sekalipun dengan seseorang yang sudah lama ia nantikan kehadirannya. []

fin

PHOEBUS ✔️Where stories live. Discover now