UNCONSCIOUS REVENGE [III]

33.4K 334 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue mulai ambil posisi diatasnya. Sambil gue ciumi lehernya, gue meregangkan kedua pahanya agar tebuka lebar. Sementara Angel, masih tampak asyik dalam mabuk parahnya. Perlahan, gue tempelkan ujung penis gue di permukaan vaginanya., yang sudah tampak basah sedari tadi. Gue dorong perlahan kepala penis gue memasuki vaginanya.

"Ahhh.. " Angel mendesah lirih. Matanya masih tetap terpejam. Gue mulai keluar masukan kepala penis gue dengan cepat. Dan Angel makin medesah hebat.

"Enak ya? Ini belum seberapa.." Bisik gue perlahan di telinganya. Gue mulai menghisap sari sari buah dadanya dengan rakus melalui puting susunya yang begitu menggoda itu. Dan sensasi getaran itu, kembali menjalar keseluruh tubuh gue. Seolah mengisi energi di setiap sel darah di dalam tubuh gue.

"Ohhh... Mhhhh.." Angel memekik nikmat, saat gue mendorong penis gue sekuat tenaga, mengenai dinding rahimnya. Terasa ngilu, tapi enak. Dan gue lakukan itu berulang kali sambil menghisapi kedua buah dadanya dengan kasar.

"Ahh.. Fvck.. Ennhhakh.. Terusshh.. Mau keluarrhh.. Ahh.." Rintih Angel, sambil mengeluarkan cairan kenikmatan dari liang kewanitaannya.

"Enak ya? Mau lagi?" Angel hanya diam, nafasnya tersengal. Gue mencabut penis gue sebentar, lalu menghujamkannya lagi.

"Ahh.. Fvck.." Angel kembali mendesah dan meracau.

Sudah hampir dua jam, dan sudah berkali kali Angel klimaks. Sementara penis gue masih berdiri tegak. Padahal awalnya gue kan mau balas dendam, lalu kenapa malah sekarang si korban malah ikhlas. Gue jadi ngerasa enggak seru. Angel sendir sudah tampak enggak bereaksi. Tubuhnya lemas tak bergerak. Gue membalikkan badan Angel, dan mengangkat bokongnya. Bongkahan bokongnya begitu padat dan berisi. Gue mulai meremasnya dengan kasar.

"Lo harus ngerasain yang ini bitch.." Bisik gue ditelinga Angel sambil mengecup perlahan daun telinganya. Sementara Penis gue sudah bersiap menempel di permukaan lubang anusnya. Gue dorong perlahan, tapi kepala penis gue enggak juga kunjung masuk. Gue coba lumuri penis gue dengan ludah, dan kembali mendorongnya dengan keras. Dan kepala penis gue dengan susah payah berhasil masuk.

"Nikmatin ini bitch!" Perintah gue sambil membenamkan seluruh kejantanan gue dalam lubang anusnya yang begitu sempit. Angel terdengar merintih perlahan. Sambil meremas payudaranya dari belakang, gue terus memompanya dengan kasar.

"Pantatlo enak banget.. Jepit terus, biar gue keluarrr..." Bisik gue ditelinganya, tanpa berhenti menggoyangnya. Dan dalam hitungan kurang dari setengah jam, gue harus mengakui kalah dengan kenikmatan yang ia berikan. Sperma gue mengucur deras di dalam lubang anusnya. Gue cabut penis gue, dan gue miringkan badannya. Tubuh indah dan sensasi nikmat itu, seolah belum cukup gue rasakan sampai disini. Dan gue mengulanginya lagi.

Hanya dua lubang yang gue lewati malam itu. Sisanya sukses merasakan derasnya cairan kenikmatan gue. Hingga suara pengajian di mesjid depan komplek mulai menyadarkan kalo gue sudah hampir tiga jam lebih di sini. Dan sebentar lagi, gue akan kembali kelihatan.

Gue percepat kocokan penis gue didalam mulutnya. Dan enggak lama, gue kembali klimaks di dalam mulutnya. Sebagian sperma itu mengalir dari sela sela bibirnya yang masih terbuka. Dan Angel masih terlihat cantik dalam keporak porandaannya pagi itu.

Sebenernya, gue masih belum puas menikmati tubuhnya. Tapi hari sudah hampir subuh, dan jatah menghilang gue udah hampir berakhir. Gue buru-buru merapihkan pakaian Angel seperti semula.Tak lupa membersihkan sisa sia sperma yang tercecer.

Dan sekarang gue harus mencari cara agar bisa keluar dari kamar Angel. Karena pintu kamarnya di kunci dari luar oleh Winny. Dan satu satunya cara buat gue keluar, hanyalah jendela kamarnya. Sayangnya itu berarti gue harus melewati loncat ke bawah lewat pohon mangga di belakang kos-kosan. Dan gue masih harus melewati rintangan di pintu belakang. Biasanya kalo jam segini, pintu belakang bagian bawah kos-kosan udah di buka sama Bi Surti, pengurus kos-kosan disini. Dan gue berharap, gue enggak keburu keliatan, sebelum gue selamat sampe didalam kamar gue.

Perlahan gue buka jendela kamar Angel. Dan menutupnya kembali rapat-rapat. Dari atas pager balkon, gue coba untuk meraih ranting pohon yang paling dekat, untuk meloncat ke dahan yang lebih besar. Gue udah berasa kayak tarzan. Dan.. Hap.. Gusrak..

"Anj$^&#..!" Maki reflek, seketika gue sukses terjerembab tanpa pengaman. Gue terhempas ke rerumputan belakang kos-kosan.

"Apaan tuh?" Suara Bi Surti terdengar mendekat. Dia celingak celinguk mencari arah sumber suara. Bacot gue kalo lagi reflek suka enggak kekontrol. Dan gue rasa suara gue barusan terdengar cukup jelas dan keras. Dan gue Cuma berharap kalo Bi Surti enggak mengenali suara gue saat ini.

Susah payah gue coba buat bangun. Syukurlah, enggak ada yang patah. Dan seketika itu gue langsung buru-buru ngibrit ke kamar. Sementara Bi Surti masih memeriksa keadaan, dan memastikan suasana aman.

Rasanya, gue harus lebih rajin olah raga. Entah kenapa, gue ngerasa gagal jadi vampir. Terbang ga bisa, loncat ga bisa. Mungkin gue musti belajar sama pocong yang bisa loncat-loncat, atau belajar terbang sama kuntilanak. Hmm.. Gue malah ngerasa jadi makin tolol..


==================================================

"DEMI KELANCARAN MENGUPLOAD, MOHON VOTE DAN KOMENNYA. KARENA BINTANG DAN JEJAK ANDA, SANGAT BERATI BAGI KELANGSUNGAN CERITA..

DAN JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW, KALI KALI AJA, NEXT PARTNYA DI PRIVATE..

KALO ADA YANG MAU NANYA, KASIH KRITIK DAN SARAN JUGA DIPERSILAHKAN..

ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.."

NB : MAAF CAPSLOCK JEBOL KK..

ORIGINAL BAT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang