INVISIBLE PLEASURE [III]

38.6K 402 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan sekarang, gue bingung mencari cara untuk keluar dari sini. Kalo gue buka pintunya, pasti dia bakal kaget setengah mati. Atau gue ketok lagi aja pintunya? Hmm.. Kayaknya enggak ada cara lain selain mengetuk pintunya lagi. Atau gue harus menunggu dia tertidur lelap lalu menyelinap keluar. Kayaknya bakal kelamaan. Keburu, gue keliatan lagi. Oke.. Gue ketok aja pintunya.

"Tok.. Tok. Tok.." Gue ketuk pintunya dari dalem. Tapi gue lihat Winny enggak bergeming. Dia masih tergeletak lemas di atas ranjangnya. Oke, gue ketok sekali lagi, mungkin lebih kencang.

"Tok.. Tok.. Tok.." Dan Winny tetap enggak bergeming. Gue putuskan untuk menghampirinya. Matanya, terpejam dan dadanya naik turun teratur. Keliatannya dia ketiduran. Mungkin gue bisa dengan leluasa menyelinap keluar sekarang, mumpung dia udah tidur.

Tapi entah kenapa, payudaranya yang montok itu seolah memanggilku untuk menghisapnya. Dan libido gue seketika itu kembali naik.Kejantanan gue kembali mengeras. Gue mulai mendekatkan wajah gue ke gumpalan indah berputing itu. Gue kecup perlahan, dan tak ada reaksi apa pun dari Winny. Gue pun makin berani untuk mengulum putingnya lebih lama, dan dia tetap tak bergeming.

Gue mulai memposisikan tubuh gue kembali diatasnya. Gue penetrasikan perlahan, sambil menghisap piting susunya. Energi itu seolah mengalir melalui lidah dan mulut gue menuju ke kepala. Sensasi yang begitu luar biasa. Hisapan hisapan lembut itu begitu gue nikmati seiring keluar masuknya kejantanan gue di lubang kewanitaannya. Sementara Winny tampak hanya sedikit mendesah dan bibir merahnya sedikit terbuka dalam lelapnya. Entah apa yang dia rasakan. Gue rasa, dia kayak lagi mimpi basah. Enggak tau juga.

Sari sari buah dadanya, terasa begitu memuaskan dahaga gue malam itu. Dan gue sudah hampir sampai pada klimaksnya. Sesegera mungkin gue mencabut penis gue, dan mengarahkan ke mulutnya yang sedikit terbuka. Entah mengapa bibir dan mulutnya serasa begitu menggoda untuk di semprotkan cairan kenikmatan gue. Sebagian mengalir keluar lewat sela sela mulutnya. Sementara, gue mebiarkan ujung penis gue menempel di antara bibir indahnya, dan Winny tetap tak bergerak.

"Winny, ayo hisap!" Seru gue dalam hati. Gue mencoba mengendalikan pikirannya sekali lagi. Barangkali saja bisa. Dia tetap tidak bergeming. Kayaknya kekuatan gue emang belum kembali sampe sekarang.

Gue mendorong penis gue untuk sedikit lebih masuk kedalam mulutnya. Dan tiba tiba Winny tampak bereaksi. Mulutnya melebar, dan bagian lidahnya menyapu ujung kejantanan gue dengan lembut. Sementara matanya masih terpejam. Sadar atau tidak, rasanya gue enggak begitu peduli.

Gue jadi makin berani buat lebih membenamkan penis gue lebih dalam lagi ke mulutnya. Dan diluar duagaan. Winny menyedotnya dengan lembut.

"Terus Winny. Lanjutkan. Buat gue keluar lagi!" Perintah gue dalam hati. Winny meresponnya dengan menghisapnya lebih kuat. Sesekali di mendorong ujung penis gue dengan lidahnya. Hal itu sungguh memberikan sensasi yang luar biasa di tubuh gue.

Penis gue terus bergerak maju mundur di dalam mulutnya. Sementara tangan gue membantu mengocok bagian luar penis gue yang enggak bisa masuk semua ke dalam mulutnya. Hingga akhirnya klimaks itu kembali datang.

"Hisap yang kuat Winny!" Perintah gue dalam hati. Dan semua berakhir dengan satu hisapan yang begitu nikmat dari mulutnya. Dan sekali lagi, air kenikmatan itu mengalir deras di mulutnya.

"Telan semua dan jilati sisanya!" Perintah gue lagi dalam hati. Winny tampak menurutinya. Ujung penis gue bener bener bersih dia jilati. Dan sisanya di telannya sampai tak tersisa. Sementara, nafasnya masih teratur dan matanya masih terpejam. Aman. Dan sepertinya kekuatan gue sudah kembali lagi. Gue tersenyum lebar penuh kemenangan.

Selesai semua. Gue memastikan tidak ada jejak jejak yang tertinggal di situ sebelum gue kembali ke kamar. Dan sepertinya sekarang samar samar gue udah mulai terlihat. Dalam hitungan menit, gue akan terlihat kembali seutuhnya. Dan gue harus kembali ke kamar gue secepatnya.

Perlahan gue buka kunci pintu kamarnya dan melesat keluar menuju kamar gue, setelah tak lupa menutup kembali pintu kamarnya. Beres sudah jatah makan hari itu. Sekarang gue bisa tertidur pulas dengan sumringah.

Gue jadi enggak sabar buat cari makanan lain buat esok hari. Sesaat gue pindah kesini soalnya gue lihat ada beberapa gadis cantik yang wira wiri disekitar kos kosan sini. Mereka tampak lezat dan bergizi. Semoga saja. Tunggu saja tanggal mainnya.

================================================================================

"DEMI KELANCARAN MENGUPLOAD, MOHON VOTE DAN KOMENNYA. KARENA BINTANG DAN JEJAK ANDA, SANGAT BERATI BAGI KELANGSUNGAN CERITA..

DAN JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW, KALI KALI AJA, NEXT PARTNYA DI PRIVATE..

KALO ADA YANG MAU NANYA, KASIH KRITIK DAN SARAN JUGA DIPERSILAHKAN..

ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.."

NB : MAAF CAPSLOCK JEBOL KK..

ORIGINAL BAT BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang