10

461 54 52
                                    

Glen berjalan dari arah kelas menuju parkiran, yang berarti jam pelajaran telah usai.

Dengan raut wajah khawatir dan tidak sabaran Glen melajukan motornya, bukan untuk pulang ke apartemennya melainkan ke  rumah Clara. Dia khawatir, mengingat keadaan Clara yang sakit tadi malam serta tidak ada orang yang merawatnya dirumah.

Sesampainya dirumah Clara.

Tokkk tokkk tokkk

Bi Inah yang membuka pintu, sedangkan Clara masih enggan keluar dari kamarnya.

"Eh ada Glen kesini mau nyamperin Clara ya" kata bi Inah sambil tersenyum

"Iya lah bi, masa saya kesini mau nyamperi bibi. Eh iya Claranya mana bi"

"Ada diatas, dari tadi siang ga keluar-keluar. Coba aja samperin"Kata bi Inah sambil menunjuk lantai atas yang berarti kamar Clara.

Tanpa babibu lagi Glen langsung menaiki tangga menuju kamar Clara.

Tokkk tokk tokk

"Ra bukain, ini gue"Kata Glen sambil mengetuk pintu.

"Masuk aja gak gue kunci"Sahut Clara sedikit berteriak.

Saat memasuki kamar Clara, Glen langsung kaget. Glen bejalan mendekati Clara dan duduk tepat disampingnya.

"Anjir ini kamar apa kapal pecah, lo cewe apa bukan sih. Terus ini badan lo ga panas, lo ga sakit terus kenapa lo ga masuk sekolah"  kata Glen sambil menyentuh dahi Clara.

Baru saja Clara hendak membalas ucapan Glen

"Lah ini terus ngapain kaset berhamburan gini. Apaan nih drama korea semua, jadi ini kerjaan lo? Gue kira lo sakit beneran, gue sampe ga konsen belajar tau ga gara-gara mikirin elo" Ucap Glen tanpa jeda.

"Bacot lo mah ganggu gue aja" Sahut Clara sambil membenahi beberapa bantal yang jatuh berserakan dilantai.

Mendengarnya Glen langsung berdiri.
"Oh gue ganggu, yaudah gue pulang"

Sedetik kemuadian Clara meraih tangan Glen.

"Ih gitu doang ngambek, lo disini aja ya" Ucap Clara lengkap dengan pupy eyes nya.

"Bilang aja lo mau nyuruh gue bantuin lo beresin ni kamar"Sahut Glen sambil menatap Clara

Clara tersenyum lebar mendengan ucapan Glen.

"Ih kok lo peka banget sih, kan gue jadi makin sayang"

Sedari tadi Clara enggan melepaskan tautannya bersama Glen.

"Gimana mau beresin, lo aja masih nempel kayak cicak gini" Ucap Glen sambil menatap tangan kanan nya yang masih berada di pelukan Clara.

"Lo tuh ya ga bersyukur banget bisa dipeluk sama cecan"

Clara melepaskan tangan Glen lalu mulai membenahi seluruh isi kamar, dengan bantuan Glen tentunya.

Andai aja Juna yang jengukin gue dan ngehibur gue kayak gini. Kenapa harus elo sih Glen -Clara

Clara menyusun bantal, guling serta merapikan selimut sedangkan Glen menyapu lantai, membersihkan sisa-sisa makanan yang berserakan dilantai.

"Gila lo jorok banget"-Glen

"Enak aja, lo juga kan udah sering ke kamar gue biasanya juga rapi kan. Gue lagi badmood aja makanya gue berantakin"-Clara

"Ngeles ae lu pantat panci"-Glen

Setelah selesai membereskan kamar, mereka duduk di kursi panjang yang berada di taman belakang rumah Clara, hanya untuk sekedar bersantai sambil meminum orange juice buatan bi Inah.

"Lo kenapa gak pulang dulu aja ganti baju dulu gituh terus baru kesini, lo bau keringat" Ucap Clara dengan nada candaan.

"Gue khawatir sama lo ra"Sahut Glen serius.

"Santai aja kali, gue kuat hhe"-Clara.

"Gue punya satu permintaan"-Glen.

"Apaan?"-Clara.

"Tolong jangan jatuh cinta sama orang yang salah, gue sayang ra sama lo, gue ga mau lo sakit hati."Ucap Glen.

Clara masih terdiam menunggu ucapan Glen selanjutnya.

"You can't love him if you not love you're self" sambung Glen sambil menatap Clara dalam.

Clara mendekati Glen, mengikis jarak diantara mereka. Sedetik kemudian Clara memeluk Glen erat. Glen membalas pelukan Clara.

"Makasih Glen, gue juga sayang sama lo. Gue janji bakal sayang sama diri gue sendiri sebelum gue sayang ke orang. Sekali lagi makasih lo selalu jadi penyemangat gue"Ucap Clara gemetar menahan air mata, dia terharu sekaligus bahagia memiliki sahabat seperti Glen.

Mendengarnya Glen langsung melepaskan pelukannya dengan Clara.

"Hey kok lo nangis"Ucap Glen sambil menghapus air mata Clara yang sempat jatuh tadi.

"Gue terharu njir"Ucap Clara sambil tertawa.

Setelah itu tawa mereka berdua pecah. Entah bagian mana yang harus ditertawakan.

❤❤❤
"Aku hanya perlu terbiasa. Hingga aku benar-benar sadar, bahwa tanpamu pun aku mampu bahagia." -Clara
❤❤❤

Tbc.
Spc part Glen Clara, mari kita lupakan Juna sejenak😂

Part selanjutnya pakai Clara pov ya, jadi di selang-selingin gitu wkwk

Jangan lupa tekan bintang setelah membaca❤

Let Me Love You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang