BAB 1 - Stupid

12.3K 264 1
                                    

Carol POV

Setelah bekerja, aku pulang ke apartment sekitar pukul 1 siang. Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang. Seketika aku ingat jika Emily mengajakku untuk keluar.

Aku segera masuk ke kamar mandi dan mengisi bath up hingga penuh. Aku masuk ke dalamnya dan mungkin karena kelelahan, aku pun tertidur di dalam bath up.

Aku terengah-engah setelah bangun dari mimpiku. 'Oh Gosh... Arghhh mungkin aku terlalu kelelahan sampai tidak sadar tidur di sini. Sial sial sial' aku memukul mukul permukaan air hingga tumpah tumpah dari bath up.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 kurang 10 menit. Aku loncat dari dalam bath up dan segera membersihkan tubuhku. Nanti Emily akan menyerocos dengan mulut toa nya itu.

Pukul 3 lebih 10 menit aku keluar kamar setelah selesai dengan kegiatanku. Kulihat Emily sudah menungguku duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

"Mimpi indah?" Emily memasukkan ponselnya ke dalam silng bag miliknya.

"Apa?"

"Aku tau, Car. Kau berteriak di dalam kamar mandi, kukira kau ada apa apa. Aku langsung masuk ke dalam kamar mandimu yang ternyata tidak dikunci. Dan Jrenggg.... Aku terkejut melihatmu tidur di dalam bath up dengan tubuh menggeliat dan mengeluarkan desahan terus menerus. Dan orang gila pun tau jika kau bermimpi sedang bercinta," ujar Emily disertai senyuman nakal di akhir kalimatnya.

Aku tergagap mendengar perkataan Emily. Ya, setiap aku tertidur di kamar mandi, maka berakhir dengan mimpi erotis. Dan sialnya orang dalam mimpi yang ku ajak bercinta adalah Vian.

Jika kalian bertanya apakah aku menyayanginya sampai saat ini? Jawabannya YA. Bagaimanapun juga dia adalah cinta pertamaku. Orang yang pertama kali membuat ku merasakan indahnya cinta dan sakit secara bersamaan.

"Aa...hhh sssuu...ddaahhh...lllaahh, aaayyy...ooo kkkiiitttt..aaa bbberr..anggg..kkaattt!" ucapku tergagap karena masih menahan malu. Emily hanya tertawa melihat tingkahku.'Damn, stupid Carol' batinku menyumpahi diriku sendiri.

==========

Kami sudah sampai di basement pusat perbelanjaan Kota London. Selama di perjalanan aku hanya memasang wajah datarku dan memberikan tatapan membunuh pada sahabat 'tersayangku' itu.

Huh! Perjalanan 20 menit yang sangat panjang, karena Emily tak henti-hentinya menggodaku. 'Awas saja kau Em... Tunggu pembalasanku hahaha' aku tersenyum misterius.

"Mengapa kau tersenyum seperti itu?" Emily menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak. Aku hanya senang kau kembali ke London," elakku dengan tersenyum semanis mungkin.

"Aku merasa ada yang kau sembunyikan dariku?" Emily menatap curiga padaku.

"Tidak. Sudahlah ayo kita ke atas! Kau mau disini terus?" ucapku sambil memberikan tatapan meyakinkan pada Emily.

Aku tak tau berhasil atau tidak tapi Emily hanya memutar bola matanya. Dia turun dari mobil dan aku pun mengikutinya. 'Huft.. Syukurlah' aku mengelus dadaku dengan tangan.

Emily mengajakku menonton bioskop terlebih dahulu dan aku pun menyetujuinya karena perutku belum begitu lapar.

Antrian di bioskop lumayan panjang dan mungkin tidak cukup untuk 5 menit menunggu, karena ini adalah satnight. Banyak pasangan muda hingga tua yang menghabiskan waktu mereka untuk menonton film.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang