2

8.5K 997 73
                                    

Joshua melingkarkan kedua tangannya di pundak Jeonghan. Yang dipeluk masih diam, wajahnya tak ada reaksi. Jeonghan kalo sudah seperti ini berarti dia sedang kesal sekali.

"Udah maafin aja. Yang lain juga biasanya kamu maafin." ucap Joshua lembut sambil meletakkan dagunya di pucuk kepala Jeonghan. Ceritanya  posisi mereka sekarang itu Jeonghan duduk di kursi, sedangkan Joshua berdiri.

"Ya tapi kamu ga merhatiin ekspresinya waktu natap aku Chu, mesum banget sumpah. Pengen ku tampol pake novelnya." Gerutu Jeonghan kesal. "Mana pake ngasih nomor hp lagi. Emang dia kira dia apaan? Tukang air galon sampe bagi-bagi nomor secara gratis?!"

Benar sekali teman-teman, Jeonghan lagi kesel gara-gara Seungcheol. Sebenarnya sejak Seungcheol curi-curi pandang ke dia waktu cowok itu lagi milih buku, Jeonghan udah pengen nyamperin itu cowok. Tapi ditahan terus sama Joshua. Waktu Seungcheol sama adiknya mau pulang Jeonghan juga pengen nyusul terus nabok dia, tapi sekali lagi, ditahan sama Joshua.

"Kejahatan itu ga baik, Han."

Itu kata Joshua waktu nahan Jeonghan. Coba aja bukan temen, bakal Jeonghan hajar juga dia.

Jam kerja mereka udah selesai, dan sekarang mereka lagi santai-santai di rumahnya Joshua. Btw, beda sama Jeonghan yang ngekos karena dia anak rantau, Joshua itu tinggal dirumahnya sendiri. Bukan rumah orangtuanya, tapi rumah yang memang atas nama dia. Dulu ditanya sama Jeonghan kenapa dia punya rumah gede tapi tinggalnya cuma sendiri. Jawabnya karena dia tinggal sendiri di korea sedangkan keluarganya tinggal di LA, makanya orangtuanya beliin Joshua rumah biar ga susah-susah nyewa.

"Itu kan salah rambut kamu juga. Panjang gitu. Mana kamu cantik lagi, wajar banyak yang ngira kamu itu cewek." balas Joshua.

Tiba-tiba aja Jeonghan berdiri, pelukan Joshua jadi lepas. Jeonghan berbalik dan menatapnya marah sambil berkacak pinggang.

"Jadi kamu lebih bela dia gitu daripada temenmu ini? Hah?! DASAR TEMAN DURHAKA!" Marah Jeonghan. Keripik singkong merk I Like yang tergeletak di atas meja Jeonghan ambil terus dia masukin ke mulut Joshua secara paksa.

"Mamam tuh! Siapa suruh bilang aku cantik!" serunya. Dia menatap Joshua yang mulutnya penuh keripik singkong sampe kaya mulut bebek. Alis Jeonghan makin nekuk terus mukanya makin suram. "Kamu harusnya pas lagi jelek ya jadi jelek dong! Kok mukanya tetep ganteng sih! Ih kesel Jeonghan!"

Terus keluar dari dapur yang jadi satu sama ruang makan sambil menggerutu kesal.

Joshua? Dia udah kaya kepiting rebus matang yang siap disantap. Mukanya itu loh, merah banget.

...

Wonwoo yang lagi jalan menuju parkiran dikagetkan oleh sosok anak-anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa.

"Wonwoo! Ehehe."

Dia menatap datar Seungcheol yang senyum lima jari didepannya. "Napa kak?"

Senyum Seungcheol makin lebar, terus matanya yang bulat di kedip-kedip unyu, "Cheol ikut pulang, ya? Motor Cheol rusak."

"Minggir. Jijik tau ga." jawaban datar keluar dari mulut Wonwoo. Dia dorong Seungcheol ke samping terus lanjut jalan. Seungcheol langsung meluk lengannya.

"Ih, Wonu kok jahat gitu.. Cheol ikut ya." rayuan Seungcheol ga mempan. Bukan Wonwoo yang luluh, malah orang-orang yang ga sengaja liat dia yang luluh. Fansnya malah udah teriak histeris.

Wonwoo? Pengen mati aja karena malu. Kenapa temennya ngeselin semua, sih.

"Iya iya ikut aja. Lepasin dulu tanganku."

kasir [ jeongcheol ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang