BAB I

65 5 0
                                    

Gadis yang sedang berada didepan gang perumahan itu mengobrak abrik isi tasnya. Tak henti-hentinya dia menyumpah serapahi beberapa kendaraan yang lewat.

"Ishhh.. mana sih" Ekspresi kesal sangat terlihat diwajah gadis tersebut.

Tidak peduli dengan keadaan baju yang akan kotor jika dirinya tetap pada posisi yang sama. Gadis itu menghela napas pasrah. Dia sama sekali tidak menemukan benda kotak yang dicarinya.

"Dasar gembel cantik" seorang cowok datang dengan nada mengejek.

"Enak aja kalau ngomong" ketus gadis itu.

"Nadhinta Angel Nafara , sebutan apalagi yang pantas gue kasih buat cewek yang duduk ditengah jalan seenak jidatnya , kalo bukan gembel ? untung lo cantik , Jadi gembel cantik." Rupanya laki-laki tersebut sarapan dengan pisang . Bagaimana tidak ? sepagi ini dia sudah berceloteh seperti burung.

"lo ngapain sih disini ? oh gue tahu , lo kan jomblo pasti lagi nunggu kepastian kan." Tambahnya lagi.

'tuhan , ngebunuh orang dosa gak sih?' batin Nara kesal.

"Daripada lo ngomel mulu kayak emak emak, mending anterin gue sekarang." Gadis yang kerap disapa Nara itu akhirnya bersuara.

"Sorry sayang, kita gak searah." Cowok itu mencoba untuk menggoda Nara.

Nara bergidik jijik ketika mendengar kata 'sayang' keluar dari mulut cowok tersebut.

"Bodo amat, gue gak pe-du-li. Anterin sekarang atau lo dicap jomblo abadi sama orang-orang" Ancaman Nara ini tidak main-main.

"ini enak di lo , gak enak di gue Nara. Coba bayangin gue harus putar balik dulu selesai nganterin lo, dan pastinya gue yang bak-" ucapannya terpotong oleh Nara

"yaudah sih, gak mau nganterin juga gak papa kok gue gak maksa juga. Tapi ya tunggu aja mung-" ucapan Nara pun dipotong paksa oleh cowok itu.

"oke gue ngalah" Keputusan cowok itu membuat Nara tersenyum miring, ancamannya benar-benar berhasil.

"Dasar tukang paksa , sukanya ngancem lagi." Gerutu cowok itu , sepertinya dia tidak terima.

"Peganggan Nara" perintah tegas dari cowok itu tapi hanya dibalas angkatan bahu acuh dari Nara.

"bodo am-"

"YA TUHAN !!!!"

Si LimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang