Chapter 6

388 47 8
                                    

Pekan olahraga telah tiba. Sinar matahari yang menyengat kulit putih bak pualamnya tak membuat Yuju menunda pekerjaan dari guru olahraganya, Guru Kwon.

Walau waktu istirahat telah diberikan pada gadis itu, tak dimanfaatkan olehnya bahkan hanya untuk meneguk sedikit air.

Ia terlalu bersemangat menjalankan tugasnya sebagai panitia hingga wajah manis serta lengan mulusnya terkena cat sana-sini. Untungnya ia mengikat rambutnya ekor kuda.

"Kau masih mengecat?" Panggil seseorang menginterupsi kegiatan Yuju.

"Eoh, ini panjang sekali. Bisakah kau ambilkan minumku Won-"

Sangka Yuju orang yang memanggilnya adalah Wonwoo, namun salah. Yuju menatap heran pria di depannya yang memberinya sebotol air mineral.

"Minumlah. Kau masih ingat aku bukan?"

"Ya. Kau pria yang disukai sahabatku, Jeon Jungkook."

"Tentu, Jungkook-ssi. Terima kasih," Yuju mengambil botol yang masih tersegel itu dan segera meminumnya sampai habis.

"Apa yang atlet futsal lakukan di sini? Kuharap kau tidak tersasar hingga masuk ke wilayah pelari."

Entah sejak kapan Jungkook sudah membantu Yuju mengecat garis untuk para pelari. Ia tertawa kecil mendengar Yuju menyebutnya "atlet" walaupun ia hanya sebagai pemain cadangan di tim futsalnya.

Dengan jurus andalannya Jungkook menjawab, "Tentu untuk membantumu, Nona Cantik."

Yuju tidak terlalu menyukai cara Jungkook berbicara padanya, ia melirik Jungkook tak suka. Melihat respon Yuju yang tak mengenakkannya Jungkook tersenyum, Yuju tak seperti gadis lainnya.

"Ah, maafkan aku Yuju-ssi."

Yuju tak menggubris dan kembali mengecat disusul dengan Jungkook.

Di sisi lain, seseorang memerhatikan kegiatan dua sejoli itu. Seseorang yang harusnya berada di samping Yuju.

Dengan kardus besar di dekapannya, Wonwoo terus menggerutu di depan gudang melihat adiknya modus kepada Yuju, "Apa yang anak bodoh itu lakukan?"

"Jeon Wonwoo, selesaikan tugasmu!" Seru Guru Dam tiba-tiba yang cukup mengejutkan Wonwoo. Ia menghela napas kemudian berlalu.

Sebagai perwakilan dari tim basket ia harus terus berada dalam pengawasan Guru Dam, begitu juga dengan Yuju yang memegang tim lari.

"Jungkook-ssi, biar kuselesaikan sendiri saja."

Yuju terus mengelak tatkala Jungkook yang tak henti mengecat angka-angka, "Tidak apa-apa. Nah selesai," Tak sadar Jungkook telah menyelesaikan pekerjaannya, mata Yuju mengerjap-ngerjap.

Hasilnya begitu rapi, lebih baik dari Yuju. Ia hanya diam dan berterima kasih pada Jungkook, "Terima kasih.."

"Kau ingin makan? Biar aku belikan sesuatu," lanjut Yuju kaku.

Jungkook mengeluarkan smirknya, ia memanfaatkan situasi untuk mendekati Yuju, "Kau pulang bersamaku saja, ya? Ku tunggu kau di taman belakang."

Jungkook mendekatkan bibirnya pada telinga Yuju, mengucapkan beberapa kata yang membuat bulu kuduk gadis itu meremang,

Apa itu tadi?

Jungkook berlalu meninggalkan Yuju yang masih terdiam menatap punggung tegapnya. Gadis itu hampir saja jatuh pada terhadap laki-laki itu.

Ia menepis pikirannya kemudian pergi untuk mencari Guru Dam.

***

"Wonwoo-ya, kau siap bertanding."

Love Whisper [ PENDING ]Where stories live. Discover now