14. Pertemuan

433 33 0
                                    

Kei P.O.V

Sore ini sudah dimulai, pesta yang mengundang perusahaan besar, bangsawan, bahkan mafia sekalipun. Perusahaan Fushigi membuat semua secara tertatur. Dari tingkat identitas, kebangsawanan, dan banyak hal lainnya. Semua sudah ditata dan diurutkan secara tersembunyi.

Semua orang disini juga sudah mempersiapkan pertahanan nya. Siapa yang akan percaya jika pesta ini hanya dibuat untuk pernikahan atau hal manis lainnya. Terkecuali untuk Yuuta.Aku memperhatikannya sekarang.  Yuuta melihat sepasang kekasih yang berdiri, salah satunya memegang gelas dan sendok kaca untuk mendapatkan perhatian semua orang.

"Kei mereka pasangan sesama jenis?" Yuuta tidak lagi menatap pasangan itu lagi dan menatapku dengan rasa ingin tahu.

"Bukannya kita juga, apa masalahnya" jawabku sambil mempererat pelukanku pada Yuuta, membuat wajahku sangat dekat dengan wajah Yuuta.

"Aku tidak pernah melihatnya secara langsung, itu menarik bukan? Seperti melihat hal yang langka" Yuuta masih melihatku, tapi dengan girang.

"Ini yang pertama melihat hal langka?" tanyaku, sedikit tertawa geli melihat Yuuta.

"Hm! Banyak hal dan terlalu banyak untuk di ceritakan. Kei, aku mau makan kue itu" Yuuta menunjuk tempat dimana hidangan kue disiapkan.

Aku membiarkan Yuuta turun dari pangkuanku dan mengambil kue di meja yang disiapkan untuk meletakkan berbagai macam hidangan, banyak orang juga disana untuk mengambil hidangan yang ada. Aku menyuruh Chika menemani Yuuta untuk mengambil apa yang diinginkannya. Sedikit merasa iba melihat hanya beberapa orang yang mendengarkan ungkapan kasih dari kekasih tadi.

Yuuta P.O.V

Setelah mengambil hidangan yang kuambil, aku tidak langsung kembali ke tempat Kei, ku titipkan piring ku ke Chika untuk diletakkan terlebih dahulu di meja Kei, sedangkan aku berjalan keluar ruangan untuk mencari toilet.

Terlihat dengan jelas di jendela yang berhias berbagai macam bunga terdapat ombak laut yang biru dan matahari yang mulai terbenam, memulai malam yang datang. Teringat sesuatu jika Kei akan melakukan hal itu padaku lagi, lebih baik jika berlama keluar menghindari Kei. Aku berjalan mencari toilet dan tidak mendapatkan satupun. Akhirnya aku memutuskan untuk berlari pelan karena ingin segera menemukannya.

Bruk

Dengan tidak sengaja aku menubruk seseorang."Waah! Maaf, tadi aku terburu-buru" ucapku mulai berdiri.

"Tolong berhati-hati dan jangan lari seperti tadi tuan. Anda bisa melukai Kuro-sama tadi" seorang dengan pakaian pelayan memperingatkan ku.

"Sudahlah, kau baik-baik saja?" aku sedikit terkejut melihat salah satu pasangan gay di ruangan pesta tadi menolehkan kepalanya  dari belakang pelayan tadi, dia sedikit gugup dan takut

"Hm, aku baik. Kenalkan, aku Yuuta" ucapku tersenyum dan memberikan tanganku untuknya.

"A-aku Kuro, dan ini pelayan setiaku, Souta" jawab Kuro padaku dan mengenalkan pria berpenampilan pelayan tadi.

Aku hanya mengangguk pelan menanggapinya. Berpikir sejenak dengan maksud dari pelayan setia, mungkin itu berarti ksatria atau samurai. Aku dan Kuro berkenalan dan ternyata Kuro ingin membantuku mencari toilet di kapal ini, syukurlah.

Kuro terlihat menawan. Rambut, kulit, bahkan alisnya terlihat putih. Pucat tapi indah. Matanya merah pekat dan tingginya sama denganku. Ah! Lambang di kalung nya, sama dengan undangan yang Kei terima, dia dari keluarga Fushigi... Fushigi Kuroo?

"Yuuta... Pasangan dari keluarga Takahashi?" Aku langsung tersentak kaget mendengar hal itu dan dengan cepat menggelengkan kepalaku.

"T-tidak kami bukan pasangan... Hahaha... Kenapa bisa berpikiran seperti itu Kuro? Hahaha" jawabku tertawa garing

[HIATUS] Gomen Senpai, I can't let you goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang